Narayana (7): Menjadi Pertapa
Author:editorTembi / Date:20-03-2015 / Kresna menjadi pertapa bernama Bagawan Kesawasidi, bertempat di pertapaan Kutharunggu. Sang Bagawan dihadap oeh Anoman, Resi Maenaka, Yaksendra dan Gajah Setubanda. Adipati Karna dan Patih Sakuni datang menghadap sang Bagawan, minta Wahyu Makutharama yang sekarang ada pada Bagawan Kesawasidi.Kresna naik ke Kahyangan, dan di tengah perjalanan ia berjumpa dengan Wisanggeni anak Arjuna. Kresna bercerita tentang Batara Kala dan nasib keluarga Pandawa. Wisanggeni tidak jadi ke Wiratha, ia pergi ke Ngondarandir Bawana akan menghadap Sang Hyang Wenang.
Wisanggeni menghadap Sang Hyang Wenang, minta keterangan jadi atau tidak tentang perang Baratayuda. Sang Hyang Wenang menjawab, perang harus terjadi, dan bila ada penghalang harus dilenyapkan.
Wisanggeni memberi tahu bahwa Batara Kala berusaha mengurungkan perang Baratayuda. Ia membujuk agar Pandawa menyerah pada Korawa. Bila tidak menyerah Pandawa akan dimakannya. Sang Hyang Wenang akan menolong Pandawa, tetapi kelak Wisanggeni tidak diperkenankan ikut menyaksikan perang Baratayuda. Wisanggeni menyanggupinya. Sang Hyang Wenang meminjami Gada Intan untuk membunuh Batara Kala. Setelah menerima Gada Intan, Wisanggeni pergi ke Wiratha. Gada Intan diserahkan kepada Wrekodara untukmembunuh Batara Kala.
Wrekodara menemui Batara Kala. Batara Kala hendak menerkam Wrekodara, tetapi tubuhnya digores dengan Gada Intan oleh Wrekodara. Ia mati seketika. Gada Intan diserahkan kembali kepada Kresna. Kresna menyamar berujud Batara Kala, menemui Bataari Durga. Batari Durga diminta membunuh Pandawa dengan Gada Intan. Gada Intan supaya disisipkan dalam kain penutup dada. Batari Durga menerima Gada Intan, lalu disisipkan dalam kain penutup dada. Sewaktu melangkah Batari Durga jatuh tertelungkup. Dadanya hancur karena Gada Intan. Batari Durga mati seketika itu juga.
Pandawa selamat dari ancaman Batara Kala. Gada Intan dibawa Kresna, kemudian Wisanggeni ditugaskan mengembalikan kepada Sang Hyang Wenang. Wisanggeni menghadap Sang Hyang Wenang, mengembalikan Gada Intan dan ingin menepati jajinya. Atas kuasa Sang Hyang Wenang, Wisanggeni kembali ke alam baka.
Raja Duryodana dan warga Korawa tahu bahwa usaha Batara Kala dan Batari Durga tidak berhasil menumpas Pandawa. Para Korawa serentak menyerang Negara Wiratha. Para Pandawa melawan serangan Korawa. Korawa mundur, kembali ke Ngastina, bersiap-siap untuk menghadapi perang besar.
Para Pandawa dan keluarga Wiratha berpesta keselamatan, bebas dari ancaman Batara Kala.
(Sumber Cerita : Barata Yuda Babak ke-3, Kresna Duta. “Susunan Bagian Penerangan Panitia Baratayuda” Jogjakarta : N.V. Badan Penerbit ”Kedaulatan Rakyat”, 1958)
Cerita Wahyu Makutharama dimuat dalam lakon Wahyu Makutharama atau Arjuna Jelur. Isi ringkas cerita Wahyu Makutharama sebagai berikut:
Duryodana raja Ngastina duduk di atas singgasana, dihadap oleh Baladewa raja Mandura, Basukarna, Pendeta Drona, Patih Sakuni dan beberapa pegawai Kerajaan Ngastina. Mereka membicarakan wahyu yang akan turun ke dunia. Raja Duryodana ingin memperoleh wahyu itu, lalu minta agar Adipati Karna bersedia mewakili untuk mencarikannya. Adipati Karna bersedia, lalu pergi bersama Patih Sakuni dan beberapa warga Korawa meninggalkan istana. Prajurit Korawa ikut mengawal perjalanan mereka.
Kresna menjadi pertapa bernama Bagawan Kesawasidi, bertempat di pertapaan Kutharunggu. Sang Bagawan dihadap oeh Anoman, Resi Maenaka, Yaksendra dan Gajah Setubanda. Adipati Karna dan Patih Sakuni datang menghadap sang Bagawan, minta Wahyu Makutharama yang sekarang ada pada Bagawan Kesawasidi. Bagawan Kesawasidi mengaku bahwa wahyu tidak ada pada dirinya. Adipati Karna tidak percaya, maka terjadilah perselisihan. Adipati Karna menyerang, tetapi dilawan oleh Yaksendra dan Yajagwreka.
Bagawan Kesawasidi tidak senang melihat pertengkaran itu, maka Resi Anoman diminta melerainya. Adipati Karna melepas panah Wijayandanu, tapi panah ditangkap oleh Resi Anoman. Panah diserahkan kepada Bagawan Kesawasidi. Adipati Karna putus asa, tidak melanjutkan perkelahian. Bagawan Kesawasidi menyalahkan sikap Anoman. Resi Anoman merasa salah, lalu minta petunjuk. Resi Anoman disuruh bertapa di Kendhalisada. Resi Anoman kemudian kembali ke Kendhalisada.
Arjuna dan panakawan menjelma menjadi seorang begawan, dan sekarang ingin bersatu dengan Hyang Suksma Kawekas. Selama bersamadi ia mendapat petunjuk agar menemui Bagawan Kesawasidi. Bagawan Wibisana menghadap Bagawan Kesawasidi di Kutharunggu. Ia minta penjelasan cara mempersatukan diri dengan Hyang Suksma Kawekas. Bagawan Kesawasidi keberatan untuk menjelaskannya, lalu terjadi perkelahian. Bagawan Kesawasidi dipanah Wibisana dengan panah pemberian Ramawijaya. Seketika Bagawan Kesawasidi berubah menjadi raksasa besar dan dahsyat. Bagawan Wibisana menghormat dan minta ampun. Bagawan Kesawasidi kembali ke wujud semula, lalu bersamadi. Bagawan Wibisana ikut bersamadi. Setelah selesai, Bagawan Kesawasidi minta agar Bagawan Wibisana membuka jalan untuk air suci. Bagawan Wibisana mendapat air suci, lalu akan kembali ke sorga. Di tengah perjalanan ia melihat penderitaan suksma Kumbakarna. Suksma Kumbakarna mengganggu suksma Wibisana. Maka suksma Kumbakarna disuruh mencari Wrekodara di Marcapada.
Wrekodara mencari saudara-saudaranya. Di tengah jalan ia digoda oleh suksma Kumbakarna. Wrekodara marah, mengamuki Kumbakarna yang kadang-kadang tampak, kadang-kadang hilang. Akhirnya suksma Kumbakarna masuk ke betis Wrekodara sebelah kiri. Kemudian Wrekodara pun melanjutkan perjalanan.
Arjuna menghadap Bagawan Kesawasidi di Kutharunggu. Bagawan Kesawasidi tahu bahwa Arjunalah yang pantas ditempati Wahyu Makutharama. Bagawan Kesawasidi memberi nasihat dan menyampaikan ajaran Rama kepada Wibisana yang disebut Hasthabrata. Setelah selesai memberi wejangan dan ajaran, Bagawan Kesawasidi menyerahkan senjata Kunta kepada Arjuna. Arjuna menerima Kunta, menghormat, lalu pergi mendapatkan Karna.
Arjuna menemui Karna, menyerahkan senjata Kunta. Karna menerima senjata, kemudian berkata ingin memiliki Wahyu Makutharama. Arjuna mejelaskan makna wahyu itu, dan berkata bahwa dirinya yang memilikinya. Karna ingin merebut wahyu tersebut, maka terjadilah perkelahian di antara mereka. Karna merasa tidak mampu lalu mengundurkan diri. Arjuna kembali ke pertapaan Kutharunggu. Wrekodara telah datang menghadap Bagawan Kesawasidi. Tiba-tiba datang dua kesatria bernama Bambang Sintawaka dan Bambang Kandhihawa. Mereka ingin menaklukkan Bagawan Kesawasidi dan Arjuna. Akhirnya terjadi perang tanding. Bagawan Kesawasidi melawan Bambang Sintawaka, Arjuna melawan Bambang Kandhihawa. Bagawan Kesawasidi berubah menjadi Kresna, Bambang Sintawaka menjadi Sembadra, dan Bambang Kandihawa menjadi Srikandi.
Mereka senang dapat bertemu dan bersatu kembali, kemudian kembali ke negara, berkumpul di Ngamarta.
R.S. Subalidinata
(Sumber baca: Pakem Padhalangan Lampahan “Makutharama” Ki Siswoharsojo. Ngajogjakarta, 1962)
Latest News
- 23-03-15
Begini Caranya Memba
Kompleks Candi Prambanan kembali mengalami kerusakan berat akibat gempa bumi bulan Mei 2006. Kerusakannya cukup bervariasi namun secara keseluruhan... more » - 23-03-15
Aneka Corong Bernyan
Pameran tersebut tidak saja memamerkan koleksi benda kuno, namun benda-benda kuno tersebut juga mendapat sentuhan lain dari para perupa. Tidak aneh... more » - 23-03-15
Majalah Pria Esquire
Sejak tahun 2007 majalah pria Esquire memberikan ruang kepada para cerpenis untuk menyumbangkan karya-karya mereka. Dua buah buku yang berisi... more » - 20-03-15
Narayana (7): Menjad
Kresna menjadi pertapa bernama Bagawan Kesawasidi, bertempat di pertapaan Kutharunggu. Sang Bagawan dihadap oeh Anoman, Resi Maenaka, Yaksendra dan... more » - 20-03-15
Akar Timur Pameran D
Akar Timur merupakan komunitas perupa yang berasal dari Jawa Timur: Surabaya, Sidoarjo, Pasuruhan, Banyuwangi dan seterusnya. Tetapi mereka tidak... more » - 20-03-15
Slamet Widodo dan Ri
Dua orang yang berkolaborasi ini memiliki latar belakang yang berbeda. Slamet Widodo adalah seorang pebisnis properti namun memiliki minat pada... more » - 19-03-15
Swing Jazz Boss Tamp
Membalut lagu yang kental dengan tradisi Jawa dengan musik Jazz, itu yang disuguhkan Swing Boss Jazz bersama penyanyi Sruti Respati. Dengan langgam... more » - 19-03-15
Kyai Putih Cojoyo Pe
Nama Kyai Putih sebenarnya merupakan nama julukan atau sebutan kehormatan. Sedangkan nama aslinya adalah Kyai Cojoyo atau Kyai Setyojoyo. Ia dijuluki... more » - 19-03-15
Krishna Miharja, Pen
Penyair kan tidak harus tampil lusuh, seperti orang lain pada umumnya, penyair perlu tampil bersih, meski tidak harus mewah. Karena sebagai penyair... more » - 18-03-15
Dwi Sasono Kenalkan
Aktor Indonesia, Dwi Sasono ingin anak-anaknya mengenal cerita wayang sejak kecil, sehingga ia menceritakan wayang saat malam sebelum anak-anak tidur... more »