Slamet Widodo dan Rizaldi Siagian Luncurkan Album Kolaborasi

Author:editorTembi / Date:20-03-2015 / Dua orang yang berkolaborasi ini memiliki latar belakang yang berbeda. Slamet Widodo adalah seorang pebisnis properti namun memiliki minat pada sastra. Sedangkan Rizaldi Siagian, etnomusikolog, composer dan arranger yang memiliki perhatian khusus pada kekayaan musik tradisi di Nusantara.

Peluncuran album "Kehidupan: Dalam Ekspresi Teater Bunyi" cafe Dim-sum Festival, Kemang, Jakarta Selatan, 9 Maret 2015, foto: Marcellina Rosiana
Rizaldi Siagian (kiri) & Slamet Widodo (kanan), memberi kata 
sambutan pada saat peluncuran album mereka

Senin malam, 9 Maret 2015, album "Kehidupan: Dalam Ekspresi Teater Bunyi" diluncurkan di cafe Dim-sum Festival, Kemang, Jakarta Selatan. Album ini merupakan karya kolaborasi Slamet Widodo dan Rizaldi Siagian, yang telah mereka kerjakan sejak 2006. Peluncuran album ini dihadiri sejumlah penyair ternama seperti Sutardji Calzoum Bachri, juga para seniman dan budayawan. Album ini diproduksi oleh Swarakita Foundation, dan didukung juga oleh  Tembi Rumah Budaya.

Dua orang yang berkolaborasi ini memiliki latar belakang yang berbeda. Slamet Widodo adalah seorang pebisnis properti namun memiliki minat pada sastra. Puisi yang dibuatnya pun sangat sederhana dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan Rizaldi Siagian, etnomusikolog, composer dan arranger yang memiliki perhatian khusus pada kekayaan musik tradisi di Nusantara, sehingga musik yang dibawakan pun diekspresikan dengan memperkaya bunyi-bunyian lokal di Nusantara.

Peluncuran album "Kehidupan: Dalam Ekspresi Teater Bunyi" cafe Dim-sum Festival, Kemang, Jakarta Selatan, 9 Maret 2015, foto: Marcellina Rosiana
Penampilan Rizaldi Siagian, Slamet Widodo & Band dalam 
mengitnerpretasikan salah satu puisi yaitu 
“Kawin Muda” dalam teater bunyi

“Krisis yang laten di ranah kebudayaan adalah manifestasi ungkapan budaya luar-sadar yang disebabkan oleh konflik hubungan manusia dengan apa-apa yang ia ciptakan. Album resitasi puisi dan interpretasi dramatugis musical ini adalah kompilasi ekspresi dalam bentuk teater bunyi yang merekam dinamika kehidupan yang diwarnai budaya luar-sadar dan peristiwa alam yang kapan saja bisa terjadi”, begitu bunyi kata pengantar yang tertulisa pada album ini.

“…dan juga suatu kesadaran bahwa kemanusiaan itu adalah dominati dengan alam. Ini hal yang sering kita lihat dalam National Geographic. Tapi disini dibukukan kata-kata puisi, sehingga disini menjadi lebih menarik lagi, ada pengatur antara puisi dan bagian dari kehidupan dan kesadaran kemanusiaan. Kesadaran bahwa bukan hanya manusia tetapi makhluk Tuhan adalah satu,” Kata Penyair Sutardji Choulzum Bachri, yang turut hadir dalam komentarnya.

Peluncuran album "Kehidupan: Dalam Ekspresi Teater Bunyi" cafe Dim-sum Festival, Kemang, Jakarta Selatan, 9 Maret 2015, foto: Marcellina Rosiana
Album Kehidupan: Dalam Ekspresi Teater Bunyi

Bens Leo, pengamat musik yang hadir dalam peluncuran album tersebut menyampaikan harapannya, “Semoga karya kolaborasi Mamiek dan Rizaldi ini akan menjadi bagian dari Revolusi Mental yang lahir lewat karya musisi dan sastrawan Indonesia.”

Naskah & Foto: Marcellina Rosiana

Berita budaya

Latest News

  • 23-03-15

    Begini Caranya Memba

    Kompleks Candi Prambanan kembali mengalami kerusakan berat akibat gempa bumi bulan Mei 2006. Kerusakannya cukup bervariasi namun secara keseluruhan... more »
  • 23-03-15

    Aneka Corong Bernyan

    Pameran tersebut tidak saja memamerkan koleksi benda kuno, namun benda-benda kuno tersebut juga mendapat sentuhan lain dari para perupa. Tidak aneh... more »
  • 23-03-15

    Majalah Pria Esquire

    Sejak tahun 2007 majalah pria Esquire memberikan ruang kepada para cerpenis untuk menyumbangkan karya-karya mereka. Dua buah buku yang berisi... more »
  • 20-03-15

    Narayana (7): Menjad

    Kresna menjadi pertapa bernama Bagawan Kesawasidi, bertempat di pertapaan Kutharunggu. Sang Bagawan dihadap oeh Anoman, Resi Maenaka, Yaksendra dan... more »
  • 20-03-15

    Akar Timur Pameran D

    Akar Timur merupakan komunitas perupa yang berasal dari Jawa Timur: Surabaya, Sidoarjo, Pasuruhan, Banyuwangi dan seterusnya. Tetapi mereka tidak... more »
  • 20-03-15

    Slamet Widodo dan Ri

    Dua orang yang berkolaborasi ini memiliki latar belakang yang berbeda. Slamet Widodo adalah seorang pebisnis properti namun memiliki minat pada... more »
  • 19-03-15

    Swing Jazz Boss Tamp

    Membalut lagu yang kental dengan tradisi Jawa dengan musik Jazz, itu yang disuguhkan Swing Boss Jazz bersama penyanyi Sruti Respati. Dengan langgam... more »
  • 19-03-15

    Kyai Putih Cojoyo Pe

    Nama Kyai Putih sebenarnya merupakan nama julukan atau sebutan kehormatan. Sedangkan nama aslinya adalah Kyai Cojoyo atau Kyai Setyojoyo. Ia dijuluki... more »
  • 19-03-15

    Krishna Miharja, Pen

    Penyair kan tidak harus tampil lusuh, seperti orang lain pada umumnya, penyair perlu tampil bersih, meski tidak harus mewah. Karena sebagai penyair... more »
  • 18-03-15

    Dwi Sasono Kenalkan

    Aktor Indonesia, Dwi Sasono ingin anak-anaknya mengenal cerita wayang sejak kecil, sehingga ia menceritakan wayang saat malam sebelum anak-anak tidur... more »