Seri Alat Dapur, Lumpang-Alu Penumbuk Beras yang Beralih Fungsi (1)

Author:kombi / Date:11-10-2013 / Tag: Ensiklopedi Aneka Rupa / Aneka Rupa

Seri Alat Dapur, Lumpang-Alu Penumbuk Beras yang Beralih Fungsi (1)

Masyarakat Jawa kuna yang hidup di abad VIII Masehi atau pada zaman Mataram Hindu, telah mengenal dan menggunakan alat dapur ini untuk keperluan dalam bidang pertanian dan rumah tangga.

Seri Alat dapur masyarakat Jawa, sumber foto: Suwandi/Tembi
Lumpang dan alu yang terbuat dari kayu koleksi Museum Tembi

Lumpang dan alu adalah sepasang alat dapur tradisional yang hingga kini masih banyak dijumpai pada masyarakat Jawa. Pada awalnya keberadaan alat dapur lumpang-alu ini lebih banyak dipakai untuk menumbuk padi menjadi beras, namun lambat-laun fungsinya berubah menjadi penumbuk beras menjadi tepung. Itulah salah satu alih fungsi yang terjadi pada alat dapur tersebut. Alat dapur yang sudah berumur ratusan tahun itu juga digunakan oleh suku-suku lain di Nusantara ini.

Pada umumnya, alu terbuat dari kayu, seperti kayu jati, kayu nangka, atau kayu jenis lainnya yang kuat, sedangkan lumpang terbuat dari kayu, batu atau besi. Lumpang yang terbuat dari kayu atau batu berpasangan dengan alu yang terbuat dari kayu. Sementara lumpang besi, biasanya alunya juga terbuat dari besi. Hanya saja lumpang-alu dari besi ukurannya lebih kecil.

Masyarakat Jawa telah menggunakan alat ini setidaknya sejak masa pertanian padi permanen. Kosa kata ini telah terekam dalam kamus Baoesastra Djawa karangan WJS Poerwadarminta (1939). Pada halaman 278 kolom 2 disebutkan bahwa lumpang terbuat dari kayu atau batu dibentuk balok atau silinder, di tengahnya berlubang berfungsi untuk menumbuk, dan sebagainya. Tinggi sekitar 30-50 cm dan lebar sisi bawah 25 cm x25 cm, lebar sisi atas 40cm x 40 cm. Sedangkan alu (Poerwadarminta, 1939, hlm 7 kolom 1&2) berbentuk silinder, diameter sekitar 5-10 cm, panjang sekitar 120-150 cm, bagian tengah berlekuk lebih kecil sebagai pegangan tangan.

Masyarakat Jawa kuna yang hidup di abad VIII Masehi atau pada zaman Mataram Hindu, telah mengenal dan menggunakan alat dapur ini untuk keperluan dalam bidang pertanian dan rumah tangga. Hal itu diketahui dari catatan dalam beberapa naskah kuno seperti Sutasoma, Sumanasantaka, dan Tantu Panggelaran. Istilah tersebut terangkum pula dalam Kamus Jawa Kuna-Indonesia edisi Indonesia, karangan PJ Zoetmulder (&SO Robson) tahun 1995. Pada halaman 614, istilah lumpang (Jawa Kuna) berarti lumpang (pengertian Jawa Baru). Dengan demikian, alat dapur ini tetap digunakan oleh masyarakat Jawa sejak ratusan tahun lalu.

(bersambung)

Naskah & foto:Suwandi

Ensiklopedi Aneka Rupa Source Link: Jakarta

Latest News

  • 04-08-14

    Resep Sambel Goreng

    Satu lagi masakan tradisional Jawa yang dimuat dalam Majalah Kajawen yang beraksara dan berbahasa Jawa terbitan tahun 1936, yaitu “Sambel Goreng... more »
  • 04-08-14

    Kretek Abrit di Bant

    Jembatan Cemplung atau Jembatan Merah ini dibuat pada dekade 1940-an. Semula jembatan konstruksi baja tersebut dibuat untuk penyeberangan kereta... more »
  • 04-08-14

    Celeng Demalung

    Selain di dalam kisah berdirinya kerajaan Hastinapura, Celeng Demalung juga dikisahkan dalam cerita Dewi Sri. Namun di dalam kisah ini, Celeng... more »
  • 03-08-14

    Rahayu Supanggah Ing

    Nama besarnya tak hanya dikenal di Indonesia. Kepakarannya dalam bidang instrumen musik tradisi Jawa membawa ia mengharumkan nama bangsa sampai ke... more »
  • 26-07-14

    Lukisan Kaca dari Em

    Pameran seni lukis kaca ini, yang berlangsung dari 11 Juli sampai 11 Agustus, baru pertama kali diselenggarakan di ruang pamer Tembi Rumah Budaya.... more »
  • 26-07-14

    Hari Keberuntungan O

    Kelebihan orang Wuku Maktal adalah sentosa budinya, setia pendiriannya. Namun, ia mudah kecewa jika pekerjaannya dianggap kurang benar oleh orang-... more »
  • 26-07-14

    Pasinaon Basa Jawa K

    Berikut ini contoh penerapan kata pada tataran bahasa Jawa saat ini, dengan keterangan: n = singkatan dari bahasa ngoko, na = bahasa ngoko halus, k... more »
  • 26-07-14

    Benarkah di Bantul P

    Mereka sempat menduga itu merupakan kerangka kuda atau sapi. Namun demi melihat struktur tulang lehernya yang kelihatan jenjang, mereka punya pikiran... more »
  • 26-07-14

    Ada Rumah Limasan Te

    Pameran foto ini menampilkan keindahan dan kekhasan aspek budaya, religi dan alam di Yogyakarta. Rencananya, foto yang dipajang akan diganti setiap... more »
  • 26-07-14

    Pelabuhan Sunda Kela

    Memang pada masa lalu Pelabuhan Sunda Kelapa yang dikenal dengan sebutan Bandar Empat Zaman memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia: zaman Hindhu... more »