Pameran Lukisan Siswa dan Alumni SLBN 2 Bantul Di Tembi Rumah Budaya
Pameran Lukisan yang bertema “Dengan Karya, Kita Buka Mata Dunia” ini digelar dalam rangka Hari Difabel Internasional. Kegiatan ini memang digelar untuk memberitahukan kepada khalayak umum, bahwa anak-anak berkebutuhan khusus ini juga mempunyai kelebihan, terutama di bidang estetika.
Tari Rakena oleh penari berkebutuhan khusus
Tari Rakena dari Aceh yang dibawakan oleh 3 penari dan sebuah pantomim yang dibawakan oleh Gusti Arya Wicaksana memukau para penonton yang menghadiri pembukaan “Pameran Lukisan Siswa dan Alumni SLBN 2 Bantul” pada Kamis, 5 Desembe 2013. Penampilan tari dan pantomim itu begitu sempurna. Semua orang tidak mengira bahwa para seniman cilik itu adalah anak-anak berkebutuhan khusus. Namun di bidang seni, mereka bisa tampil layaknya anak-anak normal.
Suasana pembukaan pameran
Itulah hiburan tarian dan pantomim yang dibawakan oleh anak-anak Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Bantul yang menyandang tuna rungu dan wicara. Hiburan seni tu mengawali rekan-rekan mereka yang sedang menggelar “Pameran Lukisan” bertempat di Galeri Tembi Rumah Budaya Bantul, yang berlangsung pada 5—12 Desember 2013.
Gelar pameran lukisan ini diikuti oleh 6 siswa, masing-masing adalah Achalaida Cendanasari (Wari), Ashifika Fakhurrohim (Fika), Bagaskara (Bagas), Domas Erika Ratnasari (Kaka), Indira Risky Imandari (Riri) dan Kartika Setya Meishinta (Shinta).
Para Siswa SLB berkomunikasi dengan bahasa isyarat saat mengapresiasi lukisan
Pameran Lukisan yang bertema “Dengan Karya, Kita Buka Mata Dunia” ini digelar dalam rangka Hari Difabel Internasional. Kegiatan ini memang digelar untuk memberitahukan kepada khalayak umum, bahwa anak-anak berkebutuhan khusus ini juga mempunyai kelebihan, terutama di bidang estetika.
Enam siswa dan alumni SLBN 2 Bantul yang menggelar pameran kali ini menampilkan sekitar 40 karya lukisan dengan berbagai ukuran dan judul, seperti bunga dan alam, manusia, kesenian, dan lainnya. Bahkan sebelum pameran ini diresmikan, 2 karya di antaranya sudah terjual dan pembelinya adalah orang Amerika.
Mudjiono, koordinator pameran di samping lukisan yang dibeli oleh orang Amerika
Suwandi 19:34:51
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Oleh-oleh Tembi dari 4th Malaysian Composers Concert Series (2), Menyimak Karya Para Komponis Muda Malaysia(10/12)
- Diskusi Musikalisasi Sastra di Taman Budaya Yogya(10/12)
- Oleh-oleh Tembi dari 4th Malaysian Composers Concert Series (1), Ruang Berkreasi bagi Para Komponis Muda di Malaysia(09/12)
- Siswa-siswi IPEKA International School Berwisata Budaya di Tembi(09/12)
- Menjelang 100 Tahun Ismail Marzuki, Gelar karya Monumental Sang Komponis(09/12)
- Bima Dimasak Jadi Bothok(06/12)
- Pameran Seni Grafis Etiket Batik dan Tenun 1930-1990 di Bentara Budaya Yogyakarta(06/12)
- Sri Kresna Marah Karena Dilecehkan Kurawa(04/12)
- Siswa-siswi SDN I Terong Dlingo Menjajal Gamelan Nada Pelog(03/12)
- Pemerintah Banyumas Lakukan Studi Banding di Tembi(02/12)
Radio Kombi [ ON AIR ] Sign Up| Lost Password
What is Kombi?