Pendok Blewah dalam Ilmu Perkerisan
12 Jun 2015 Pendok blewah atau sering pula disebut dengan pendok blewehan merupakan salah satu jenis dari bentuk pendok. Dinamakan pendok blewah karena pendok ini terbelah di bagian tengah sehingga seolah-olah menjadi dua bagian. Belahan atau celah itu mulai dari atas hingga menyentuh bagian bawah secara vertikal. Lebar belahan atau celahan umumnya sekitar 0,8 cm – 2,4 cm. Biasanya pendok blewah terbuat dari lempengan logam, seperti kuningan atau sejenisnya.Masih menurut buku Ensiklopedi Keris karya Bambang Harsrinuksmo (2004) pada halaman 363—364 disebutkan bahwa maksud pembuatan celah atau belahan pada Pendok Blewah ini untuk menunjukkan sekaligus memamerkan bahwa gandar warangka keris itu terbuat dari bahan kayu berkualitas baik. Bisa jadi pula pemakaian pendok blewah ini dimaksudkan untuk memamerkan bahwa warangka keris itu termasuk gandar iras. Warangka gandar iras dianggap lebih bernilai walaupun mungkin terbuat dari kayu yang tidak begitu baik. Gandar iras adalah sebutan warangka keris yang bagian gandarnya menyatu dengan bagian utama dari warangka itu.
Perubahan zaman mengakibatkan perbedaan bentuk pendok blewehan. Pada umumnya, pendok blewehan kuno yang dibuat kira-kira akhir abad ke-18 atau sekitar tahun 1770-an ke atas, celah blewehan di bagian atas lebih lebar dan makin ke bawah makin menyempit. Lebar celah blewehan atas kira-kira dua kali lebar celah bagian paling bawah. Pendok blewehan semacam ini sering dijumpai pada keris-keris dan warangka kuno yang tersimpan di museum-museum, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Namun pada masa kini, celah pada pendok blewehan di bagian atas hanya terpaut amat sedikit dibandingkan dengan lebar celah blewehan yang di bawah.
**00**
Suwandi
Sumber: Buku Ensiklopedi Keris (halaman 363—364) karya Bambang Harsrinuksmo (2004) penerbit Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
EDUKASIBaca Juga
- 12-06-15
Kegigihan Kolonel Sungkono dalam Melawan Pendudukan Belanda di Jatim
Judul : Rakyat Jawa Timur Mempertahankan Kemerdekaan... more » - 12-06-15
Pasinaon Basa Jawa Kaping Rong Atus Wolung Puluh Loro Edhisi Mirunggan: 12 Juni 2015
Ngecakake Tembung ”Arep” ing Undhak-Usuking Basa Jawa Undha-Usuk Basa Jawi ing Wekdal Samenika Ing ngadhap menika tuladha trap-... more » - 11-06-15
Sebuah Buku Penting tentang Studi Etnologi Indonesia
Buku koleksi Perpustakaan Tembi ini tergolong lama, terbitan tahun 1955. Buku berbahasa Belanda ini termasuk salah satu referensi penting dalam studi... more » - 10-06-15
Mahasiswa Wisma Bahasa Yogyakarta Menikmati Alam Desa Bantul
Mereka start dari gerbang Tembi masuk menyusuri sawah-sawah yang kala itu padi sedang tumbuh menghijau, kemudian masuk ke desa-desa yang pernah... more » - 10-06-15
Denmas Bekel 10 Juni 2015
Denmas Bekel 10 Juni 2015 more » - 10-06-15
Buku yang Komprehensif Tentang Sumatra
Buku ini berisi berbagai hal tentang Sumatra dari abad ke-16 sampai saat ini. Di dalamnya mengungkap tentang kehidupan elit kerajaan, masyarakat... more » - 06-06-15
Suduk Gunting Tatu Loro
Pepatah atau peribahasa suduk gunting tatu loro secara luas dapat dimaknai sebagai orang yang menderita kesusahan/kesedihan berganda/rangkap. Keadaan... more » - 05-06-15
Javanese Gamelan in the World of Music
Buku yang tergolong tipis ini, 23 halaman, berisi tentang keunikan perangkat musik Jawa, gamelan. Sang penulis, Prof. Dr. Mantle Hood membandingkan... more » - 03-06-15
Buku Teori Pendidikan Terbitan 1913
Di Perpustakaan Tembi Rumah Budaya, buku terbitan tahun 1913 ini terawat baik, karena Perpustakaan Tembi memang punya bagian khusus untuk mengoleksi... more » - 01-06-15
Denmas Bekel 1 Juni 2015
Denmas Bekel more »
Artikel Terbaru
- 16-06-15
Kering Karena Ego
“Ini tentang hilangnya Hak Mudah. Negeri ini subur dan kita hidup di atas air. Namun, untuk mendapatkan air bersih kita harus membayar. Air yang... more » - 16-06-15
Cerpen Terbaik Kompa
Gairah menulis dan kehidupan sastra di Indonesia semakin baik, setidaknya itu pandangan Myrna Ratna sebagai penyelenggara Penghargaan Cerpen Kompas... more » - 15-06-15
Wahyu Tri Manggala M
Sesaat sebelum pagelaran pakeliran wayang purwa di Tembi Rumah Budaya pada 29 Mei 2015, Ki Parjaya S Sn seorang ‘widyaiswara’ pendidik, pengajar,... more » - 15-06-15
Pementasan Dalang An
Setiap tahun Sanggar Wirabudaya Bantul selalu menyelenggarakan festival dalang anak dan remaja. Namun untuk kali ini nama festival yang bagi banyak... more » - 15-06-15
Para Juara Festival
Hari terakhir Festival Upacara Adat antarkecamatan se-Kabupaten Bantul dilaksanakan hari Rabu, 10 Juni 2015 dengan lokasi di Lapangan Pleret, Pleret... more » - 12-06-15
Pendok Blewah dalam
Pendok blewah atau sering pula disebut dengan pendok blewehan merupakan salah satu jenis dari bentuk pendok. Dinamakan pendok blewah karena pendok... more » - 12-06-15
Kegigihan Kolonel Su
Judul : Rakyat Jawa Timur Mempertahankan Kemerdekaan... more » - 12-06-15
Kesuksesan Orang Sel
Pada nomor 93 di dalam Kitab Primbon Betaljemur Adammakna dituliskan mengenai “Jayane Manungsa’’ yang artinya kesuksesan seseorang. Menurut kitab... more » - 12-06-15
Kemeriahan Festival
Secara marathon, Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, menyelenggarakan Festival Upacara Adat mulai tanggal 8-10... more » - 12-06-15
Empat Penyair Tampil
Malam Sastra Giri Lawu ke-2, yang akan diselenggarakan Sabtu, 13 Juni 2015, pukul 19.30 di InDie_coloGy Cafe, Jalan Candrakirana 14, Sagan,... more »