Babad Dipanegara, Kisah Perjalanan Pangeran Diponegoro
24 Nov 2015Babad Dipanegara jilid I dan II ini merupakan buku alih aksara dari naskah manuskrip Babad Dipanegara yang asal-usul penulisannya diprakarsai sendiri oleh Pangeran Dipanegara. Manuskrip asli beraksara Jawa, ditulis di Manado antara 20 Mei 1831 hingga 3 Februari 1832.
Buku berjudul “Babad Dipanegara Jilid I dan II” koleksi Perpustakaan Tembi Rumah Budaya ini berkisah tentang sejarah klasik Pangeran Dipanegara (juga ditulis Diponegoro), seorang pangeran dari Kerajaan Kasultanan Yogyakarta yang melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Perlawanan bersenjata itu dikenal dengan nama “Perang Jawa” atau dalam bahasa Belanda disebut “Java Oorlog,” yang berlangsung pada 1825—1830 Masehi.
Babad Dipanegara jilid I dan II ini merupakan buku alih aksara dari naskah manuskrip Babad Dipanegara yang asal-usul penulisannya diprakarsai sendiri oleh Pangeran Dipanegara. Manuskrip asli beraksara Jawa, ditulis di Manado antara 20 Mei 1831 hingga 3 Februari 1832. Isinya mengenai sejarah Keraton Mataram yang diawali dengan penobatan Sri Susuhunan Pakubuwono II menjadi Raja di Keraton Kartosuro hingga perang Diponegoro dan penangkapannya kemudian diasingkan di Manado, Sulawesi Utara. Kisah diakhiri dengan kelahiran putera Pangeran Diponegoro dengan Retnaningsih bernama Abdul Rahman.
Alih aksara Babad Dipanegara 2 seri ini dikerjakan oleh Ambaristi dan Lasman Marduwiyota dan diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1983. Buku dua jilid tersebut mempunyai ketebalan lebih dari 800 halaman. Naskah manuskrip asli berbentuk tembang macapat, diawali Pupuh I tembang Sinom dan diakhiri Pupuh XX tembang Maskumambang. Walaupun buku koleksi perpustakaan Tembi Rumah Budaya ini salinan dari naskah asli, namun bahasa yang digunakan tetap sama, yaitu bahasa Jawa. Sehingga ketika pembaca membaca naskah ini, akan lebih lancar.
Naskah dan foto: Suwandi
EDUKASIBaca Juga
- 27-11-15
Buku Mardi Kawi, Acuan untuk Para Arkeolog
Buku ini sering menjadi acuan bagi para arkeolog untuk membaca tulisan Jawa Kuna yang ada di relief candi-candi atau di lempeng-lempeng prasasti,... more » - 27-11-15
Perumahan PJKA Winongo, Bangunan Jengki di Bantul
Bangunan gaya Jengki memiliki ciri-ciri antara lain beratap pelana dengan dua sisi miring. Kemiringan atap umumnya lebih dari 35 derajat. Selain itu... more » - 26-11-15
Kompilasi Catatan dalam Sistem Perdagangan Belanda Zaman Dulu
Tampilan buku kuno ini memang sudah tak begitu menarik. Ada banyak kerusakan di sana-sini. Maklum, buku koleksi Perpustakaan Tembi ini terbitan tahun... more » - 23-11-15
Telaah Tentang Desa Karya Fakultas Ekonomi UI Tahun 1964
Buku ini mengupas tentang masyarakat sejumlah desa di berbagai daerah di Indonesia dari Sumatera sampai Irian. Setiap desa tersebut mempunyai tata... more » - 23-11-15
Wajah Baru Museum Pangeran Diponegoro Lebih Megah
Museum Pangeran Diponegoro yang berada di lokasi rumah Pangeran Diponegoro di wilayah Tegalrejo Yogyakarta saat ini semakin menarik untuk dikunjungi... more » - 20-11-15
Bupati Wates Dirawat dan Meninggal di Rumah Sakit “Onder de Bogen” Yogyakarta
Jiwanya tidak tertolong, karena mungkin sakitnya sudah parah sebelum dibawa ke rumah sakit ini. Berita wafatnya bupati Adikarto tersebut terekam di... more » - 19-11-15
Membuka Peninggalan Masa Lalu yang Menakjubkan
Buku ini membahas berbagai peninggalan abad VIII-X, perbedaan yang ada antara yang terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta lokasi ditemukan... more » - 19-11-15
Cetakan Kue Carabikan, Dipakai Saat Punya Hajatan
Cetakan kue carabikan termasuk alat dapur tradisional masyarakat Jawa yang dipakai terutama jika punya hajatan, seperti pernikahan (mantu), kelahiran... more » - 18-11-15
Sebaran Batu Lumpang di Kabupaten Bantul
Ada relatif banyak lumpang batu yang ditemukan di Bantul. Sebagian diamankan di Museum Purbakala Pleret, namun sebagian lagi masih tersebar di... more » - 17-11-15
Aturan Sewa Menyewa Tanah di Negeri Surakarta
Buku mengenai aturan sewa menyewa tanah di Kerajaan Surakarta ini memang terlihat sudah lawas. Maklum, buku berbahasa Belanda ini terbitan Yogyakarta... more »
Artikel Terbaru
- 27-11-15
Buku Mardi Kawi, Acu
Buku ini sering menjadi acuan bagi para arkeolog untuk membaca tulisan Jawa Kuna yang ada di relief candi-candi atau di lempeng-lempeng prasasti,... more » - 27-11-15
Nita Artsen: Disipli
Nita menekankan kedisiplinan dalam segala hal, baik dalam bermusik maupun dalam kehidupan sehari-hari. Main musik itu harus rendah hati, saling... more » - 27-11-15
Perumahan PJKA Winon
Bangunan gaya Jengki memiliki ciri-ciri antara lain beratap pelana dengan dua sisi miring. Kemiringan atap umumnya lebih dari 35 derajat. Selain itu... more » - 26-11-15
Kompilasi Catatan da
Tampilan buku kuno ini memang sudah tak begitu menarik. Ada banyak kerusakan di sana-sini. Maklum, buku koleksi Perpustakaan Tembi ini terbitan tahun... more » - 26-11-15
Sisi-sisi Lain dari
Ada banyak banyak person, lembaga, institusi, kelompok, grup, dan lain-lain yang terlibat dalam perhelatan besar itu. Tidak urung rezeki pun mengalir... more » - 25-11-15
Lagu Puisi Di Bulan
Sastra Bulan Purnama edisi ke-50 akan menampilkan lagu puisi, yang dimainkan oleh kelompok musik, yang memang sudah terbiasa menggarap puisi menjadi... more » - 25-11-15
Rabu Pon Ini Hari Ba
Rabu Pon, 25 November 2015, kalender Jawa tanggal 12, bulan Sapar tahun 1949 Jimawal, hari baik untuk berbagai macam keperluan. Namun tidak baik jika... more » - 25-11-15
Pameran Seni Rupa Al
Pameran Seni Rupa Alat-alat Kreasi Seni di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, UGM, Yogyakarta, berlangsung mulai tanggal 20-27 November 2015... more » - 24-11-15
Babad Dipanegara, Ki
Babad Dipanegara jilid I dan II ini merupakan buku alih aksara dari naskah manuskrip Babad Dipanegara yang asal-usul penulisannya diprakarsai sendiri... more » - 24-11-15
Sastra Sunyi Dari Ga
GangSadewa, grup musik yang memadukan musik etnik dan musik modern, mencoba hadir dengan mengolah sastra menjadi pertunjukan,dan sastra sunyi yang... more »