Wajah Baru Museum Pangeran Diponegoro Lebih Megah

23 Nov 2015

Museum Pangeran Diponegoro yang berada di lokasi rumah Pangeran Diponegoro di wilayah Tegalrejo Yogyakarta saat ini semakin menarik untuk dikunjungi usai mengalami renovasi total. Pemugaran yang berlangsung sejak awal tahun 2015 ini menelan biaya sekitar Rp 1 miliar.

Museum Pangeran Diponegoro yang berada di lokasi rumah Pangeran Diponegoro di wilayah Tegalrejo Yogyakarta saat ini semakin menarik untuk dikunjungi usai mengalami renovasi total. Pemugaran yang berlangsung sejak awal tahun 2015 ini menelan biaya sekitar Rp 1 miliar. Ada dua bangunan yang direnovasi yang terletak di sebelah kanan kiri jalan masuk menuju pendopo. Peresmian atas selesainya renovasi berlangsung pada Jumat, 30 Oktober 2015, dilakukan oleh petinggi TNI di jajaran Korem 072 Pamungkas.

Gedung Museum Pangeran Diponegoro usai direnovasi tampak lebih megah dan lebih luas. Gedung baru sisi barat digunakan untuk menyimpan koleksi, sama seperti dulu sebelum pemugaran. Penataan koleksi di gedung barat sekarang lebih sistematis, tidak seperti dulu yang kelihatan asal dipajang dan kelihatan sumpek sekali. Selain itu koleksi yang dipamerkan lebih lengkap. Dulu tidak ada koleksi foto naskah Babad Diponegoro, sekarang sudah dilengkapi dengan koleksi foto tersebut. Demikian pula silsilah dan rekan-rekan Pangeran Diponegoro, sekarang terpampang lengkap.

Sementara itu, koleksi senjata-senjata tradisional yang dulu pernah dipakai oleh Pangeran Diponegoro dan segenap pasukannya, seperti tombak, bandil, keris, bedil, dan lainnya dipamerkan berdasarkan jenisnya. Begitu pula dengan koleksi-koleksi lainnya berujud peralatan rumah tangga terbuat dari kuningan dan tembaga, juga ikut dijadikan dalam satu vitrin. Vitrin-vitrin yang memamerkan koleksi di Museum Pangeran Diponegoro mudah dilihat, karena hanya berlapis kaca dan tempatnya agak di bawah. Anak-anak kecil akan mudah melihatnya. Hanya sayangnya, ketika gedung baru ini diresmikan, setiap vitrin koleksi belum dilengkapi deskripsi nama setiap koleksi, sehingga pengunjung tidak bisa mengetahui detail sejarah masing-masing koleksi yang dipamerkan.

Koleksi unggulan di Museum Pangeran Diponegoro yang berupa kereta kuda model tertutup juga terdapat di dalam ruang gedung barat. Koleksi itu masih tampak terawat. Di luar gedung ini, terdapat dua relief yang menempel di tembok. Relief itu menggambarkan peperangan pasukan Pangeran Diponegoro melawan pasukan penjajah Belanda di tahun 1825—1830, yang dikenal dengan nama Perang Jawa atau dalam bahasa Belanda disebut “Java Oorlog”. Di atasnya ada relief penangkapan Pangeran Diponegoro, terjadi di Magelang.

Nakah dan foto: Suwandi

Museum Pangeran Diponegoro Usai Dipugar, sumber foto: Suwandi/Tembi Museum Pangeran Diponegoro Usai Dipugar, sumber foto: Suwandi/Tembi Museum Pangeran Diponegoro Usai Dipugar, sumber foto: Suwandi/Tembi Museum Pangeran Diponegoro Usai Dipugar, sumber foto: Suwandi/Tembi Museum Pangeran Diponegoro Usai Dipugar, sumber foto: Suwandi/Tembi EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 30-11-15

    Gaya Emha Memotret M

    Emha adalah juga seorang seniman. Adalah hal yang wajar apabila Emha khawatir dunia seni akan mengarah ke arah yang salah. Hanya asal mengikuti pola... more »
  • 30-11-15

    Sawitri (3): Menghad

    Selama tiga hari penuh, Sawitri bermatiraga dan berpuasa, agar pada waktunya, saat kematian Setiawan, Sawitri mendapat pertolongan, kekuatan serta... more »
  • 30-11-15

    Pelajar ACICIS Belan

    Suasana tawar-menawar pun menjadi kikuk karena masing-masing tidak memahami bahasa yang satu dengan yang lainnya. Bahasa isyarat menjadi penting... more »
  • 28-11-15

    Ngayogjazz 2015, Nge

    Satu hari penuh mulai dari pembukaan hingga penutupan Ngayogjazz 2015 desa ini terus-menerus didatangi pengunjung. Hingga saat malam tiba, penonton... more »
  • 28-11-15

    Topeng Kuno Cerita P

    Pameran topeng tersebut berlangsung di auditorium Museum Sonobudoyo lantai 1 dan 2, berlangsung selama 20—29 November 2015, dengan tema “The Power of... more »
  • 28-11-15

    Jumat Paing Hari Bai

    Jumat Paing, 4 Desember 2015, kalender Jawa tanggal 21, bulan Sapar, tahun 1949 Jimawal, hari baik untuk berbagai macam keperluan. Dan baik pula... more »
  • 27-11-15

    Buku Mardi Kawi, Acu

    Buku ini sering menjadi acuan bagi para arkeolog untuk membaca tulisan Jawa Kuna yang ada di relief candi-candi atau di lempeng-lempeng prasasti,... more »
  • 27-11-15

    Nita Artsen: Disipli

    Nita menekankan kedisiplinan dalam segala hal, baik dalam bermusik maupun dalam kehidupan sehari-hari. Main musik itu harus rendah hati, saling... more »
  • 27-11-15

    Perumahan PJKA Winon

    Bangunan gaya Jengki memiliki ciri-ciri antara lain beratap pelana dengan dua sisi miring. Kemiringan atap umumnya lebih dari 35 derajat. Selain itu... more »
  • 26-11-15

    Kompilasi Catatan da

    Tampilan buku kuno ini memang sudah tak begitu menarik. Ada banyak kerusakan di sana-sini. Maklum, buku koleksi Perpustakaan Tembi ini terbitan tahun... more »