Mengenang Cerita Lucu Romo Mangunwijaya

Author:opie / Date:26-02-2014 /

TEMPO.CO, Yogyakarta - Beberapa hari sebelum meninggal, Yusuf Bilyarta Mangunwijaya--lebih dikenal dengan nama Romo Mangun--mengumpulkan seluruh karyawannya di Sekretariat Dinamika Edukasi Dasar. Bertempat di Wisma Kuwera, Mrican, Sleman, Yogyakarta, Sekretariat begitu hening waktu itu.

Romo Mangun berpesan agar semua yang berkumpul tak bersedih dan menangis sepeninggalnya nanti. “Jangan menangis, tapi kalau bisa tertawalah bersama, ha-ha-ha...,” ujar Romo Mangun, seperti ditirukan Nasarius Sudaryono, Senin malam, 24 Februari 2014, di Rumah Budaya Tembi, Bantul, Yogyakarta.

Nasarius adalah salah satu karyawan di wisma yang juga tempat tinggal Romo Mangun itu. Malam itu, Nasariun membacakan ceritaMenjadi Manusiawi: The Daily Wisdom of Mangunwijaya dalam acara bertajuk "Gojekustik Mangunwijaya". Pembacaan buku itu bertujuan mengenang 15 tahun kepergian Romo Mangun, penulis novelBurung-burung Manyar yang meninggal pada 10 Februari 1999.

Pembacaan dua puluhan kisah Romo Mangun diiringi dengan petikan gitar, gesekan biola, dan tabuhan perkusi dari grup musik Ragnala Coustik. Nasarius bergantian dengan Totok Suryo Nugroho dan Sri Herman Joyo Yoseph membacakan kisah-kisah tentang pribadi Romo Mangun. (Baca: Kisah Romo Mangun di Kali Code)

Kesederhanaan, kebijaksanaan, dan pandangan hidup peraih Aga Khan Award for Architecture untuk penataan permukiman warga bantaran Kali Code, Yogyakarta, ini tecermin dalam kisah-kisah yang dibagikan. Keseharian Romo Mangun yang penuh kelucuan pun turut diceritakan.

Salah satunya, ketika suatu hari Romo Mangun memakan biskuit yang sudah kedaluwarsa. Salah seorang karyawan Wisma Kuwera, Marjo, mengingatkan tanggal kedaluwarsanya biskuit tersebut. Romo Mangun merespons peringatan ini dengan enteng. "Yang kedaluwarsa baru tanggalnya, rasanya masih seperti wafer, nanti paling hanyalara weteng (sakit perut)."

Diceritakan pula ketika Romo Mangun marah karena ada karyawan baru yang tidak memahami kebiasaan Romo yang ditahbiskan pada 8 September 1959 ini. Saat itu kemarahan Romo Mangun mencapai puncaknya hingga badannya gemetar dan rahangnya bergemeretak sampai gigi palsunya keluar dari tempatnya.

Cerita-cerita lucu dan ringan mengenang Romo Mangun dengan guyonan segar juga disuguhkan Nasarius. Menurut dia, Romo Mangun sering mengajarkan banyak pengetahuan lewat hal-hal kecil. "Berupa candaan dan dialog khas orang awam," katanya. "Kali ini kami ingin Romo Mangun dikenang dari dialog penuh canda yang jujur."

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita Tembi

Latest News

  • 08-11-14

    Home, Ruang Kreasi I

    Dalam konteks karya Wayan, Home bukan hanya rumah tinggal, tetapi merupakan suatu ruang yang saling terpisah, tetapi masing-masing memberi energi... more »
  • 08-11-14

    Rica-rica Banyak nan

    Kenikmatan Rica-rica Banyak menjadi lebih sempurna jika dilengkapi minuman yang juga dilansir WD Pulo Segaran pada bulan November ini, yakni Es... more »
  • 08-11-14

    Watak Orang Berdasar

    Orang kelahiran Rabu Kliwon, 12 November 201 punya berkemauan keras, teguh pendiriannya, sangat hati-hati, cukup rezekinya, sejahtera, pandai... more »
  • 08-11-14

    Dira Sugandi Dalami

    Nama Dira Sugandi di kancah musik jazz patut dibanggakan. Karena suaranya yang mengagumkan ia sempat berbagi panggung dengan Incognito, kelompok... more »
  • 07-11-14

    Rumah Budaya Babaran

    Jika RUU ini disahkan DPR maka tidak mustahil kebudayaan akan dikerdilkan dan nyaris tak memiliki nilai. Tidak mendaulatkan kebudayaan itu sendiri... more »
  • 07-11-14

    Lauching Novel dan P

    Dua karya sastra berupa novel berjudul “Meja 17” dan antologi puisi ‘Peneroka Malam’, keduanya karya Irwan Abu Bakar, sastrawan dari Malaysia akan... more »
  • 07-11-14

    Kaya Pandung Entuk B

    Peribahasa atau pepatah tersebut sebenarnya ingin menggambarkan tentang maksud buruk seseorang yang kemudian mendapatkan dukungan/sokongan, cara,... more »
  • 06-11-14

    Akhir Festival Ketop

    Festival ketoprak antarkecamatan kota Yogyakarta ini memang bertujuan untuk memberdayakan warga kota Yogyakarta dalam hal ketoprak karena ketoprak... more »
  • 06-11-14

    Diskusi Buku Demokre

    Hari Prast dan Yogi Adhitrisna menyampaikan kisah kreatifnya dalam merespon iklan-iklan pemilu. Bagi keduanya, iklan-iklan yang disampaikan tidak... more »
  • 05-11-14

    Kisah Arca-arca Peru

    Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui lebih jauh tentang arca-arca perunggu koleksi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta.... more »