Rainforest World Music Festival 2014: Hari Ketiga Seluruh Penampil Naik Panggung
Author:editorTembi / Date:03-07-2014 / Dalam waktu singkat, panggung menjadi sangat semarak. Sesi penutup ini sekaligus menjadi salam perpisahan RWMF 2014. Sebuah momen yang mengharukan karena harus berpisah dengan tiga hari festival yang penuh kesan.
Penampilan kolosal dari lima puluh dua personil Gema Seribu
Tak terasa sudah tiba hari ketiga Rainforest World Music Festival 2014 (RWMF) yang berlangsung pada tanggal 20-22 Juni di Sarawak Cultural Village, Malaysia. Sejak hari pertama, festival ini terus dipadati audien yang datang dari berbagai negara.
Hari ketiga diawali dengan berbagai workshop dan pertunjukan di siang hari mulai pukul 14.00 yang terbagi ke beberapa titik di area Sarawak Cultural Village. Workshop di hari ketiga antara lain adalah workshop Gongs of Borneo (gong Kalimantan), Maori Songs – Dance and Movement (lagu-lagu dan tarian suku Maori), tarian Zapin, Vibrating Air (instrumen suling dari berbagai negara), dan From Ancient to Folk (sejarah dan perkembangan musik tradisi China).
Sementara di Theatre Stage, salah satu dari tiga panggung RWMF, tampil grup Lang E Tuyang dari komunitas Dayak Kenyah di Sarawak. Lang E Tuyang menyajikan musik tradisi Dayak Kenyah dengan membawa instrumen-instrumen asli daerah mereka. Lang E Tuyang tampil pukul 14.15-15.00.
Masih di Theatre Stage, pada pukul 15.45 tampil musisi trio dari Jepang, Ryuz, yang membawa musik tradisi Jepang yang digabung dengan cita rasa kekinian. Dua anggota Ryuz, Shigeri Kitsu dan Nobuto Yamataka merupakan musisi tradisi Jepang. Shigeri Kitsu adalah penyanyi dan pemain Taiko, instrumen perkusi tradisional Jepang. Sedangkan Nobuto Yamataka merupakan pemain Shamisen, instrumen petik tradisional Jepang. Personil ketiga, Kazuhi Kunihiro datang dari latar belakang yang berbeda. Kunihiro merupakan gitaris, perkusionis dan komposer musik kontemporer. Dengan formasi seperti ini, Ryuz menghadirkan musik tradisional Jepang dengan cita rasa kekinian dan penuh dengan kejutan segar. Penampilan Ryuz di Theatre Stage benar-benar dinamis dan penuh energi.
Jagwa, membawa aroma jalanan di Tanzania ke RWMF 2014
Menjelang senja, hujan deras mengguyur area Sarawak Cultural Village dan membuat udara menjadi dingin. Selepas senja, audien terus berdatangan ke venue untuk menyaksikan pertunjukan di malam terakhir RWMF 2014.
Tibalah saat pertunjukan malam hari di panggung terbuka RWMF 2014. Ada dua panggung terbuka di RWMF 2014 yang letaknya bersebelahan, yakni Jungle Stage dan Tree Stage. Grup musik Geng Wak Long dari Kelantan, Malaysia menjadi penampil pertama di Jungle Stage. Tidak hanya menampilkan musik tradisional Kelantan, Geng Wak Long juga menampilkan tari-tarian, silat, dan wayang kulit tradisional dari daerah mereka. Geng Wak Long menyajikan sebuah potret kesenian tradisional Kelantan dengan atraktif.
Selepas penampilan Geng Wang Long, grup vokal dan perkusi dari Perancis, La Cor De La Plana tampil di Tree Stage. Vokal yang harmonis dan hentakan perkusi dari kelima personil La Cor De La Plana membuat audien terus bergoyang. La Cor De La Plana sukses memanaskan suasana selama kurang lebih satu jam pertunjukan.
Penampil berikutnya di Jungle Stage yakni Gema Seribu sebagai perwakilan dari Sarawak. Gema Seribu merupakan grup dengan personil terbanyak di antara seluruh penampil di RWMF 2014, yakni 52 dengan personil. Gema Seribu merupakan grup yang lahir dari sebuah program pelatihan kesenian tradisi bagi musisi dan penari muda selama dua tahun di Sarawak Cultural Village. Selama dua tahun, para personil Gema Seribu menyiapkan sebuah karya musik dan tari kolosal untuk dipertunjukkan di RWMF tahun ini. Penampilan Gema Seribu benar-benar megah dan memukau.
Sesi penutup saat semua penampil dari tiga hari festival
bermain musik bersama di Jungle Stage
Dari Sarawak, audien diajak untuk terbang jauh menikmati musik blue grass, country yang dipadu dengan musik punk oleh grup Gordie Mackeeman & The Rhytm Boys dari Kanada. Keempat personil grup ini membawakan musik yang bertempo cepat dan sangat energik. Melodi-melodi cepat biola Gordie Mackeeman berpadu dengan ritme drum yang energik oleh Mark Geddes, iringan akor gitar Peter Cann, dan betotan contrabass Thomas Webb. Musik dari keempatnya membuat suasana malam menjadi semakin asik.
Selepas penampilan energik dari Gordie Mackeeman & The Rhytm Boys, giliran wakil dari Afrika tampil. Jagwa, sebuah grup dari jalanan Dar Es Salaam, Tanzania unjuk gigi di Jungle Stage mulai pukul 10.45. Tabuhan perkusi yang mendominasi berpadu dengan melodi tiada henti dari keyboard mini dan lantunan vokal dengan bahasa Tanzania. Selama kurang lebih satu jam, Jagwa menghadirkan aroma jalanan Tanzania ke RWMF 2014. Penampilan mereka sangat menghibur.
Usai penampilan Jagwa, sesi penutup RMWF 2014 pun tiba. Seluruh penampil dari tiga hari festival naik ke panggung membawa instrumen masing-masing dan memulai jamm session, improvisasi bersama dengan judul ‘The World’. Grup Karinthalakottam dari India memulai sesi ini dengan tabuhan ritme tradisional India, kemudian disusul satu persatu penampil yang lain. Dalam waktu singkat, panggung menjadi sangat semarak. Sesi penutup ini sekaligus menjadi salam perpisahan RWMF 2014. Sebuah momen yang mengharukan karena harus berpisah dengan tiga hari festival yang penuh kesan.
Naskah dan foto: Gardika Gigih Pradipta
Berita budayaLatest News
- 08-07-14
Jeans Khusus Pengend
Wrangler, brand denim legendaris sejak tahun 1904 dari Amerika Serikat, meluncurkan produk inovasi terbaru berupa koleksi Wrangler Denim Performance... more » - 08-07-14
Ketika Yaksa Agus be
Yaksa mengibaratkan pamerannya seperti orang berjualan bakso pada saat ada keramaian pertunjukan wayang. “Kalau orang Jawa bilang, ‘nunut kamulyan’ (... more » - 08-07-14
Maslihar “Panjul” Be
Pameran ‘Janur Gunung’ adalah pameran tunggal pertama Maslihar. Pameran yang akhirnya terwujud berkat kegigihan dirinya dan dukungan teman-temannya.... more » - 08-07-14
Museum Sarawak Pajan
Museum Sarawak banyak menyuguhkan informasi mengenai Suku Dayak di Serawak, replika rumah Suku Iban dan Suku Bedayuh. Ada juga koleksi ragam... more » - 07-07-14
Dua Pasang Capres-ca
Yang unik dalam perhitungan kosmologi Jawa baik capres maupun cawapres memiliki hari pasaran atau neptu sama. Dengan kata lain masing-masing memiliki... more » - 07-07-14
Denmas Bekel 7 Juli
more » - 07-07-14
Lahirnya Ramawijaya,
Melalui pegelaran serial Ramayana episode Rama lahir ini, ada sebuah nilai kehidupan yang ditawarkan. Kelahiran Rama yang kemudian mengemban tugas... more » - 07-07-14
Rainforest Music Fes
Kelompok musik dari Padang, Sumatera Barat menjadi penampil pertama di panggung Theater Stage SCV Auditorium Rainforest Music Festival 2014 di hari... more » - 05-07-14
Pulung Gantung. Meny
Judul : Pulung Gantung. Menyingkap Tragedi Bunuh Diri di Gunungkidul Penulis : Darmaningtyas Penerbit : Salwa, 2002, Yogyakarta... more » - 05-07-14
Orang Wuku Marakeh S
Dewa yang menaungi Wuku Marakeh adalah Batara Surenggana, yang tajam ingatannya, berani menghadapi kesulitan. Ia ramah dalam pergaulan. Bencana... more »