Museum Sarawak Pajang Tengkorak Manusia

Author:editorTembi / Date:08-07-2014 / Museum Sarawak banyak menyuguhkan informasi mengenai Suku Dayak di Serawak, replika rumah Suku Iban dan Suku Bedayuh. Ada juga koleksi ragam bintatang melata, burung, ikan dan lainnya.

Museum Sarawak, Pajang Tengkorak Manusia Di Museum
Museum Serawak di Kota Kuching, Malaysia

Serawak Museum diresmikan oleh Charles Brooke Raja Malaysia pada tahun 1860. Museum ini terus-menerus berkembang dan menambah berbagai koleksinya. Memasuki museum dua lantai ini, pengunjung langsung disuguhkan warung souvenir yang menyediakan berbagai pernak-pernik tentang Serawak.

Museum Sarawak, Pajang Tengkorak Manusia Di Museum

Lantai pertama museum memamerkan koleksi binatang yang disimpan didalam kotak kaca, mirip museum zoologi di Bogor. Di sisni ada beragam jenis ikan, burung dan hewan melata, juga orang utan yang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat di sini. Lantai 1 museum ini tidak terlalu menarik.

Museum Sarawak, Pajang Tengkorak Manusia Di Museum
Replika rumah panjang Suku Dayak Iban

Begitu memasuki lantai dua, beragam replika rumah Suku Dayak yang ada di Serawak ditata rapih, salah satunya model rumah panjang Suku Iban. Tak hanya replika rumah, ada juga peralatan memasak tradisional, juga alat musik tradisi yang biasa digunakan Suku Dayak. Museum ini membuat suasana di dalam seperti berada di rumah iban sungguhan, lantai yang terbuat dari kayu, lengkap dengan peralatan memasak tradisional juga tempat tidur yang digunakan.

Ada yang mengundang perhatian di lantai ini, yakni perapian kecil di dekat tempat tidur. Di atas perapian itu ada kumpulan tengkorak manusia (replika) yang digantung persis di atas api.

Museum Sarawak, Pajang Tengkorak Manusia Di Museum
Tumpukan replikasi tengkorak manusia di rumah Iban

Di masa lalu, suku ini dikenal sebagai pemburu kepala. Suku Iban di Kalimantan pun memiliki tradisi yang sama, yang disebut ngayau (perang berburu kepala).

Selain lambang kekuasaan dan status kedudukan, ngayau juga digunakan untuk mas kawin. Mereka berpendapat semakin banyak tengkorak kepala menghiasi rumahnya, maka semakin disegani masyarakat.

Museum Sarawak, Pajang Tengkorak Manusia Di Museum
Tempat menonton film dokumenter

Memang saat ini tradisi ini sudah ditinggalkan, atau diharamkan. Mereka sudah membaur dengan kehidupan modern, namun tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri di Serawak. Meski tengkorak yang dipajang merupakan replika, tetap saja beberapa pengunjung museum enggan menyentuh dengan alasan takut.

Museum Sarawak, Pajang Tengkorak Manusia Di Museum

Bagi yang minim informasi, di museum ini juga disediakan video dokumenter pendek yang menjelaskan sejarah Suku-Suku Dayak yang ada di Serawak.

Ke museum yuk ..!

Naskah dan foto: Natalia S.

Jaringan Museum

Latest News

  • 12-07-14

    Gapura Cendanasari B

    Gapura Cendanasari sejak dipindahkan dari tempat semula memang sudah dalam kondisi tidak utuh lagi. Bagian kemuncaknya telah hilang. Sementara bagian... more »
  • 12-07-14

    Kiai Pramugari, Kuda

    Kuda inilah yang menjadi kekuatan Abimanyu dalam mencerai-beraikan pasukan Hastina. Adipati Karna, salah satu senopati perang Hastina, lantas ia... more »
  • 12-07-14

    Hari Nahas Orang Wuk

    Orang Wuku Tambir mempunyai ciri wibawa besar, kuat dalam pendirian/kemauan, dan hemat. Namu, karena saking hematnya ia cenderung kikir. Orang wuku... more »
  • 11-07-14

    Nuansa Zaman Revolus

    Banyak pengunjung yang tertarik dengan rekaan suasana perang revolusi 45 yang disajikan di halaman depan guest house Museum Benteng itu. Apalagi di... more »
  • 11-07-14

    Hedi Yunus Bernyanyi

    Bulan ramadhan tahun ini, Hedi Yunus yang pernah meluncurkan album religi, menggandeng musisi wanita Melly Goeslaw membuat konser kecil bertajuk ‘... more »
  • 11-07-14

    Imbauan dalam Bahasa

    Mestinya spanduk ini jika dituliskan dalam bahasa Jawa yang benar adalah sebagai berikut: Aja seneng gawe gendra. Spanduk di selatan parkiran Abu... more »
  • 11-07-14

    Kegiatan ACICIS Kedu

    Anak-anak remaja ACICIS ini begitu menikmati berontel ria menyusuri areal persawahan, tegalan, dan dusun-dusun di seputaran Timbulharjo, Sewon,... more »
  • 10-07-14

    Pasinaon Basa Jawa K

    Pancen menawi dipun tandhingaken kaliyan jaman rumiyin, undha-usuk basa Jawi samenika langkung ringkes. Dene ing jaman rumiyin undha-usuk basa Jawi... more »
  • 10-07-14

    Obituari Moortri Pur

    Moorti yang semasa hidupnya tinggal di Dusun Jotawang, Kalurahan Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta, memang tak bisa lepas dari teater. Bahkan... more »
  • 10-07-14

    Carane Sinau ya Kudu

    Pepatah ini mengajarkan bahwa untuk dapat melaksanakan tindakan belajar, orang pun harus mempelajarinya. Dengan kata lain orang harus mengerti sistem... more »