Mengenang 100 Hari, Membaca Karya-Karya Bakdi Sumanto

Author:editorTembi / Date:17-01-2015 / Sejumlah teman Bakdi Sumanto, termasuk murid-muridnya akan membacakan karya-karya Bakdi Sumanto baik berupa puisi maupun cerpen. Bahan-bahan yang akan dibacakan disediakan oleh Nin Bakdi Sumanto. Siapa saja yang akan membaca tinggal memilih.

Poster Mengenang 100 Hari Bakdi Sumanto, Membaca karya-karya Bakdi Sumanto yang diunggah di facebook: foto: Dokumentasi Tembi
Poster Publikasi di Facebook

Tak terasa, kepergian Bakdi Sumanto, sastrawan dan dosen jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya UGM telah genap 100 hari. Untuk mengenangnya, akan dibacakan karya-karya Bakdi Sumanto, pada Minggu, 18 Januari 2015, pukul 20.00 di rumah keluarga Bakdi Sumanto di Jalan Podang 2, Demangan Baru, Yogyakarta.

“Sebelum digelar acara pembacaan karya-karya mas Bakdi, pukul 19.00-20.00 akan diawali dengan misa syukur,” ujar istri Bakdi, Nin Bakdi Sumato.

Sejumlah teman Bakdi Sumanto, termasuk murid-muridnya akan membacakan karya-karya Bakdi Sumanto baik berupa puisi maupun cerpen. Bahan-bahan yang akan dibacakan disediakan oleh Nin Bakdi Sumanto. Siapa saja yang akan membaca tinggal memilih.

“Saya sudah memilih cerpen karya pak Bakdi dan akan saya bacakan pada acara mengenang 100 hari beliau,” kata Endah Raharjo.

Salah seorang muridnya yang lain, dan belum lama ini sudah kembali ke Yogya dari tugas belajar di Belanda, Maria Ingrid, akan menggubah puisi Bakdi Sumanto menjadi lagu.

Ingrid beberapa kali mengisi acara Sastra Bulan Purnama, dengan mengalunkan lagu yang diiringi petikan gitar. Suaranya sangat enak didengar

“Saya dulu murid beliau di jurusan Sastra Inggris FIB UGM.” kata Ingrid.

Ketika publikasi di-upload di Facebook, banyak sahabat dan murid Bakdi Sumanto meresponnya dan menyediakan diri untuk hadir dan membaca karya Bakdi. Budi Sarjono, seorang novelis dengan sangat responsif mengatakan siap untuk hadir dan membaca karyanya. Krisbudiman, pengajar Pascasarjana UGM malah sudah dihubungi Nin Bakdi Sumanto untuk acara itu, dan dia siap untuk datang.

Para seniman Yogya dan alumni UGM, khususnya Fakultas Ilmu Budaya UGM yang membaca publikasi melalui Facebook merespon dengan baik. Hanya saja, yang tinggal di kota-kota lain misal di Jakarta tidak bisa hadir, seperti Yus Kayam, istri (alm) Umar Kayam, menulis di Facebook pada poster publikasi Mengenang 100 Hari Bakdi Sumanto

“Tak terasa sudah 100 hari ya jeng Nin.. almarhum meninggalkan kita.. Doa kami selalu menyertai. Semoga acara nanti berjalan dg lancar.. Pelukcium hangat dari kami sekeluarga,” tulis Yus Kayam.

Bakdi Sumanto ketika menghadiri acara Malam Sastra Tembi bersama Darmanto Yatman, foto: dok Tembi
Bakdi Sumanto

Bakdi Sumanto lahir di Solo, 29 Oktober 1941, dan meninggal pada 11 Oktober 2014. Semasa hidupnya dia banyak menulis karya sastra dan sudah menerbitkan sejumlah buku, diantaranya buku berjudul “Sri Sumarah, Pariyem dan Bu Bei” (2008), “Sapardi Djoko Damono Karya Dan Dunianya” (2006), “Angan-angan Budaya Jawa: Analisis Semiotik Pengakuan Pariyem” (1999), “Jagat Teater” (2001), “The Magician” (2001), “Bibir” (2002), “Godot di Amerika dan di Indonesia: Suatu Studi Banding” (2002), “Doktor Plimin” (2002), “Rendra Karya dan Dunianya” (2003).

Ons Untoro

Berita budaya

Latest News

  • 20-01-15

    Kyai Sorogeni Diyaki

    Kedatangan Kyai dan Nyai Sorogeni di wilayah Banaran ini dengan maksud untuk mendita (hidup layaknya seperti pendeta), yakni meninggalkan... more »
  • 20-01-15

    Kamus Jawa-Belanda,

    Salah satu koleksi buku lama di Perpustakaan Tembi adalah buku tentang kamus bahasa Jawa-Belanda, dan sebaliknya. Buku terbitan tahun 1931 ini masih... more »
  • 20-01-15

    Maria Pratiwi Jatuh

    Maria menjadi harpanis muda Indonesia yang berhasil mencapai sertifikat skor tertinggi dari Royal School of Music dari tahun 2008 sampai 2011. Selain... more »
  • 19-01-15

    50 Years of Blessing

    Avip Priatna adalah salah satu konduktor yang sejak 1995 telah berkontribusi membawa harum nama Indonesia dengan memenangkan beragam kompetisi paduan... more »
  • 19-01-15

    Asean Youth Center,

    Sebuah ruang yang diharapkan bisa menginspirasi dan mengembangkan kreativitas generasi muda sedang dibangun, rencananya akan ada 100 Asean Youth... more »
  • 19-01-15

    Ludruk Budhi Wijaya,

    Selain sebagai pengungkapan suasana kehidupan masyarakat, ludruk juga dapat berfungsi sebagai penyaluran kritik sosial, dan sekaligus sebagai hiburan... more »
  • 19-01-15

    Prajurit Keraton Kas

    Kesatuan prajurit Keraton Kasultanan Yogyakarta yang lain adalah Dhaeng. Struktur prajurit ini terdiri atas dua orang panji yakni Panji Parentah dan... more »
  • 17-01-15

    Mengenang 100 Hari,

    Sejumlah teman Bakdi Sumanto, termasuk murid-muridnya akan membacakan karya-karya Bakdi Sumanto baik berupa puisi maupun cerpen. Bahan-bahan yang... more »
  • 17-01-15

    Kisah Pujangga Walmi

    Usman Effendi, dalam buku ini tidak hanya menulis tentang kisah Rama dan Sita saja, tetapi juga latar belakang pujangga Walmiki menciptakan epos... more »
  • 17-01-15

    Menjelajah ke Museum

    Museum Radya Pustaka Surakarta termasuk salah satu tempat wisata budaya yang sudah lama ada. Museum ini berdiri pada 28 Oktober 1890 atau hampir... more »