Kirab Merti Kali Boyong, Sentilan Terhadap Pembangunan yang Merusak
20 Nov 2015Merti Kali Boyong ini juga merupakan bagian dari ungkapan kegelisahan masyarakat terhadap pembangunan di Kabupaten Sleman yang mulai merambah bantaran sungai, yang berdampak pada hilangnya beberapa mata air. Selain itu kualitas air juga semakin menurun.
Merti Kali Boyong yang dilakukan Warga Glondong, Purwobinangun, Pakem, Sleman terasa agak berbeda dengan merti sungai atau dusun di lain tempat. Perbedaan itu bisa dilihat dari semangat untuk melakukan konservasi air sungai dan sekaligus dengan ekosistem yang melingkupinya. Jadi, kemasan budaya yang ditampilkan dalam merti sungai ini, yang berupa aneka macam presentasi kreasi budaya dalam rangkaian prosesi/kirab, memiliki makna untuk kelestarian lingkungan hidup, khususnya air dan sungai.
Selain itu, Merti Kali Boyong dengan tema Tapa Ngali yang dilaksanakan Minggu, 15 November 2015 ini juga menyodorkan Maklumat Kali. Maklumat Kali antara lain menyerukan kepada semua pihak agar lebih peka terhadap isu-isu perusakan alam dan kemanusiaan secara menyeluruh dan bermartabat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Merti Kali Boyong ini disokong oleh berbagai komunitas seperti tokoh-tokoh lintas agama (Hindu, Islam, Buddha, dan Katolik), Turonggo Mudho Budoyo Ngepring Pakem, Santi Swaran Pesantren Sunan Kalijaga Klaten, Kesenian Ganjur Jiwan Klaten, Kesenian Biyung Bibi Klaten, Kesenian Jantur Panji Udan Klaten, Sanggar Banyu Udan Jatinom Klaten, Sanggar Tik Tuk Yogyakarta, Sanggar Tik Tuk Magelang, dan warga setempat.
Acara ini dimeriahkan dengan kirab 21 tumpeng, gunungan hasil bumi, kelompok-kelompok penari, ogoh-ogoh, bunga-bungaan, tanaman untuk konservasi air, beberapa burung derkuku, dan gunungan tiga gunung. Ada pun rute yang ditempuh kurang lebih sejauh 1,2 kilometer dengan menyusuri jalan kampung, Jl. Palagan Tentara Pelajar dan Sungai Boyong (Code).
Kirab diakhiri di Kali Boyong di sisi timur Dusun Glondong sebagai pusat dari seluruh kegiatan. Di tempat dilangsungkan doa oleh tokoh lintas agama dan kepercayaan, pelepasan burung derkuku, pementasan wayang Panji Ganjur, tari-tarian, karawitan, penanaman pohon, pembakaran ogoh-ogoh, dan makan nasi tumpeng/nasi kenduri bersama. Keseluruhan acara ini merupakan bentuk transformasi dari usaha warga (rakyat) untuk menyelamatkan air, sungai, dan lingkungan. Selain itu juga merupakan bagian dari usaha masyarakat untuk nguri-uri kebudayaan.
Merti Kali Boyong ini juga merupakan bagian dari ungkapan kegelisahan masyarakat terhadap pembangunan di Kabupaten Sleman yang mulai merambah bantaran sungai, yang berdampak pada hilangnya beberapa mata air. Selain itu kualitas air juga semakin menurun. Dampak lainnya adalah timbulnya keresahan sosial akibat pro-kontra pada warga masyarakat jika pembangunan semacam itu diteruskan. Pro dan kontra semacam itu tidak urung bisa memunculkan konflik sosial.
Goro Hendratmo, ketua Panitia Merti Kali Boyong, menyebutkan bahwa penanaman pohon gayam akan dilakukan terus-menerus di bantaran sungai untuk memperbaiki kualitas air dan ekosistem sungai. Pohon gayam dikenal sebagai pohon yang memiliki kualitas kapilaritas akar yang mampu menarik air ke permukaan dan menyerap air hujan. Selain itu, pohon gayam tidak begitu merangsang orang untuk menebangnya seperti pohon sengon atau jenis-jenis tanaman lainnya yang bernilai ekonomis. Gerakan ini akan terus ditularkan kepada masyarakat agar semakin peduli terhadap keutuhan lingkungan mereka.
Naskah dan foto: a. sartono
Berita BUDAYABaca Juga
- 21-11-15
Ngayogjazz 2015 Merepresentasikan Makna Sebuah Keberagaman
Ngayogjazz diselenggarakan pada hari Sabtu Wage, 21 November 2015, di Desa Pendowoharjo, Sleman, Yogyakarta, mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.... more » - 20-11-15
Mahasiswa Berlatih Wirausaha Lewat Nemukarta
Tema kegiatan ini ‘Witing Tresna Jalaran Saka Kuliner’, yang merupakan plesetan pepatah Jawa, 'Witing Tresna Jalaran Saka Kulina'. Mungkin maksud... more » - 16-11-15
Peresmian Patung Sapto Hoedojo di Makam Seniman
Untuk mengenang jasa Sapto Hoedojo, tepat pada hari pahlawan, 10 November 2015, di pelataran Giri Sapto, diresmikan patung Sapto Hoedojo. Patung ini... more » - 14-11-15
Tapa Ngali Sebagai Ajakan Untuk Mencintai Sungai
Sebagai awalan dari rencana “merti sungai” oleh warga Dusun Glondong, Kelurahan Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, yang akan... more » - 14-11-15
Museum Sonobudoyo Ultah ke-80 Gelar Program Sehari Kunjungan Gratis
Bertepatan dengan hari jadi yang ke-80 tahun di bulan November 2015, Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta mengadakan program kunjungan gratis sehari... more » - 12-11-15
Indonesia Menari 2015 Targetkan Ribuan Peserta
Sukses digelar sejak tahun 2012, Indonesia Menari yang digagas Galeri Indonesia Kaya kembali hadir mengajak masyarakat untuk menari massal dengan... more » - 12-11-15
Merti Tuk Wujud Komitmen Menjaga Sumber Air
Merti Tuk ini dilakukan dengan kirab yang melibatkan hampir semua warga Dusun Ngepring dan Kemiri. Ada pun yang dikirab adalah nasi tumpeng, nasi... more » - 05-11-15
Festival Memedi Sawah 2015 Semakin Meriah
Pada FMS kali ini bentuk memedi sawah, yang umumnya terbuat dari jerami atau sekam padi, semakin bervariasi dan beraneka ragam. Memedi sawah adalah... more » - 03-11-15
Penghargaan Untuk Seniman Dan Pelestari Budaya Bantul
Pada Kamis, 29 Oktober 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul menggelar acara pemberian penghargaan kepada seniman, kelompok seni, dan... more » - 31-10-15
Merti Bumi Kampung Surocolo, Telah Ada Sejak Zaman Diponegoro
Merti Bumi Kampung Surocolo-Gua Jepang, Pundong, Bantul, selalu dilakukan rutin setiap tahun sekali. Acara tersebut umumnya dilaksanakan pada musim... more »
Artikel Terbaru
- 21-11-15
Ngayogjazz 2015 Mere
Ngayogjazz diselenggarakan pada hari Sabtu Wage, 21 November 2015, di Desa Pendowoharjo, Sleman, Yogyakarta, mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.... more » - 21-11-15
Pentas Baca Godlob N
SuguhanTeater STEMKA di Pendapa Tembi Rumah Budaya malam itu memukau penonton yang berjubel di seputaran pendapa hingga halaman depan, kanan, dan... more » - 20-11-15
Kirab Merti Kali Boy
Merti Kali Boyong ini juga merupakan bagian dari ungkapan kegelisahan masyarakat terhadap pembangunan di Kabupaten Sleman yang mulai merambah... more » - 20-11-15
Mahasiswa Berlatih W
Tema kegiatan ini ‘Witing Tresna Jalaran Saka Kuliner’, yang merupakan plesetan pepatah Jawa, 'Witing Tresna Jalaran Saka Kulina'. Mungkin maksud... more » - 20-11-15
Bupati Wates Dirawat
Jiwanya tidak tertolong, karena mungkin sakitnya sudah parah sebelum dibawa ke rumah sakit ini. Berita wafatnya bupati Adikarto tersebut terekam di... more » - 19-11-15
Sardono’s Restrospec
Tokoh tari kotemporer Indonesia ini memodernkan tari tradisi dan berhasil mengenalkannya ke dunia internasional. Melalui pagelaran budaya... more » - 19-11-15
Membuka Peninggalan
Buku ini membahas berbagai peninggalan abad VIII-X, perbedaan yang ada antara yang terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta lokasi ditemukan... more » - 19-11-15
Cetakan Kue Carabika
Cetakan kue carabikan termasuk alat dapur tradisional masyarakat Jawa yang dipakai terutama jika punya hajatan, seperti pernikahan (mantu), kelahiran... more » - 18-11-15
Sebaran Batu Lumpang
Ada relatif banyak lumpang batu yang ditemukan di Bantul. Sebagian diamankan di Museum Purbakala Pleret, namun sebagian lagi masih tersebar di... more » - 18-11-15
Bibit-bibit baru Pem
Jumlah film yang masuk ke panitia Kompetisi Film Pendek ada 183 buah. Karya-karya tersebut, 70% berasal dari luar Jakarta. Film-film tersebut... more »