Berdasarkan Hari Pasaran, Hari Pelantikan Jokowi-JK Menjadi Awal yang Baik
Author:editorTembi / Date:06-09-2014 / Dalam perspektif budaya Jawa pemilihan hari tanggal pelantikan sedikit banyak akan memberi tengara tentang bergulirnya roda pemerintahan. Menurut kosmologi Jawa hari pelantikan jatuh pada hari Senin Paing tanggal Jawa 25 Besar Alif 1947. Wuku wukir, mangsa V.
Jokowi – Jusuf Kalla menjadi pengharapan akan kehidupan Indonesia yang lebih baik,
foto: kompas.com
Dengan ditolaknya permohonan gugatan Pilpres 2014 yang diajukan pasangan Prabowo-Hatta oleh Mahkamah Konstitusi RI pada hari Kamis tanggal 21 Agustus, maka pasangan Joko Widodo-Yusuf Kalla secara yuridis formal menjadi presiden dan wakil presiden RI masa jabatan 2014-2019.
Pelantikan akan dilakukan pada hari Senin tanggal 20 Oktober 2014 dalam sidang paripurna MPR RI.
Dalam perspektif budaya Jawa pemilihan hari tanggal pelantikan sedikit banyak akan memberi tengara tentang bergulirnya roda pemerintahan. Menurut kosmologi Jawa hari pelantikan jatuh pada hari Senin Paing tanggal Jawa 25 Besar Alif 1947. Wuku wukir, mangsa V.
Secara umum pada bulan besar (sunya), segala macam kegiatan yang hendak dilakukan dan coba untuk diwujudkan hendaknya diarahkan dan didasari nilai spiritualitas dengan melibatkan tokoh-tokoh agama.
Pada bulan tersebut Naga Sasi ada di barat, Naga Tahun ada di utara, Naga Jatingarang ada di Utara. Maka selama sebulan hendaknya tidak melakukan perjalanan bisnis ke arah barat, maupun melakukan pembicaraan penting dengan pihak-pihak yang letaknya ada di barat atau utara rumah.
Tanggal 25 Besar yang sering disebut dina pandhe merupakan hari nahas nabi sehingga kurang baik untuk melakukan hal penting. Namun jika dilihat dari unsur hari pasaran Senin Paing (13) dalam naungan Wuku Wukir dan mangsa V, mengisyaratkan cukup baik untuk melakukan berbagai macam hal, karena memiliki lambang lintang rahayu.
Lintang atau bintang adalah simbol pencerahan atau penerangan sejati dari Sang Pencipta. Dengan demikian hal yang sedang atau akan dimulai menjadi lebih hidup dan tentunya akan berdampak positif.
Namun harus waspada, hati-hati serta bijaksana dalam menyikapi berbagai persoalan dan halangan yang muncul. Terutama saat menghadapi penilaian, kritikan maupun hal yang menjurus pada fitnah.
Maka pelantikan pada hari pasaran Senin Paing tanggal 20 Oktober menjadi awal yang cukup baik untuk mengawali pemerintahan baru, yang menjadi pengharapan akan semakin membaiknya peri kehidupan masyarakat Indonesia disandarkan. Terutama bagi mereka yang hidupnya masih jauh dari kata sejahtera.
Tentunya awal yag baik itu harus dilandasi dengan nilai spiritualitas hakiki. Terutama yang termaktub dalam kearifan lokal yang perlu dikuatkan kembali sendi-sendinya. Karena mulai lapuk tergerus kuatnya arus budaya global.
Terkait dengan Presiden terpilih Joko Widodo yang lahir pada hari pasaran Rabu Pon (14), perpaduan hari pasaran Rabu Pon dan Senin Paing cukup baik. Dilambangkan dengan istilah dana. Artinya supaya terhindar dari berbagai macam penilaian miring atau fitnah, perlu banyak memberi dana layaknya matahari yang dengan setia memancarkan sinarnya sepanjang waktu.
Caranya dengan memberi perhatian lebih, terutama pada kaum papa dan terpinggirkan dari percaturan kehidupan. Memberikan pengayoman dan rasa aman. Perlu merengkuh pihak-pihak yang berseberangan pandangan. Dan yang paling penting segala sesuatu yang diupayakan hendaknya didasari sikap tulus ikhlas. Bukankah matahari memancarkan sinar indahnya tanpa meminta kembali?
Terkait dengan Wakil Presiden Terpilih Muhammad Yusuf Kalla yang lahir pada hari pasaran Jumat Legi (11), perpaduan antara hari pasaran Jumat Legi dan Senin Paing juga cukup baik. Dilambangkan dengan istilah lungguh. Artinya perlu mengedepankan sikap mulia layaknya ibu bumi atau pertiwi. Sebagai ibu bumi, haruslah sabar dalam upaya menyatukan langkah masyarakat Indonesia, tanpa harus melihat agama, ras, golongan maupun hal-hal berbau sektarianisme.
Sebagai pertiwi dapat menjadi sumber inspirasi dan lahan subur tumbuhnya kreativitas yang dibutuhkan dalam membangun peradaban di atas bumi yang semakin renta ini. Yang tak kalah penting ia harus selalu teguh dalam sikap serta senantiasa siap sedia. Proaktif dalam menyikapi perubahan kehidupan yang bergerak cepat dan kadang tak terkendali.
Hal-hal yang perlu dilakukan tersebut niscaya akan menjadi modal berharga bagi Jokowi-JK dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, Indonesia yang berdikari dan Indonesia yang berkepribadian.
Hugo M Satyapara
Berita budayaLatest News
- 08-09-14
Dua Perempuan “Trave
Dua ‘travel writer’ Claudia Kaunang dan Trinity membagi kisah. Banyak orang pengin mengikuti jejak ”pekerjaannya” yang seolah menyenangkan. “Segala... more » - 08-09-14
Bulan Dulkangidah (S
Tanggal 18 September Kamis Kliwon lambangnya ringkel jalma dan kala tinantang. Tanggal 19 September hari Jumat Legi sangat tidak baik untuk melakukan... more » - 08-09-14
Dalang Anak dan Rema
Kita boleh berbangga karena ternyata ada cukup banyak anak-anak kita yang begitu antusias menggeluti wayang/seni pedalangan sekalipun mungkin hal itu... more » - 06-09-14
Berdasarkan Hari Pas
Dalam perspektif budaya Jawa pemilihan hari tanggal pelantikan sedikit banyak akan memberi tengara tentang bergulirnya roda pemerintahan. Menurut... more » - 06-09-14
Manual Pelestarian R
Judul : Manual Pelestarian Rumah Adat Kotagede. Buku 1 Penulis : Adibowo, dkk Penerbit : REKOMPAK, 2011, Jakarta Bahasa :... more » - 06-09-14
Orang Kelahiran Sela
Watak orang Selasa Legi panas hati, agak dengki, selalu merasa kurang, senang bertengkar, saat marah membahayakan, dan karena ulahnya banyak orang... more » - 05-09-14
Tidak Bisa Disangkal
Banyak fotografer yang menjadi kurang sadar etika ketika membidikkan kameranya. Lihat saja pada peristiwa upacara keagamaan Waisak di Borobudur.... more » - 05-09-14
55 Penyair Membaca B
Penyair yang menulis Bantul bukan hanya mereka yang tinggal di Bantul, tetapi penyair yang pernah bersentuhan dengan Bantul, apapun bentuk... more » - 05-09-14
Macapatan Malam Rabu
Ibarat hidup adalah sebuah tanaman, macapatan dan gendhing-gendhing Jawa adalah pupuknya. Tanaman akan tumbuh dengan sehat dan segar jika selalu... more » - 04-09-14
Denmas Bekel 4 Septe
more »