Arwinto Bersorban Awan
17 Sep 2015Dalam antologi ini terdapat 101 puisi, yang dibagi dalam dua bab. Pada bagian pertama diberi judul “Pulang Ke Tubuh Sendiri” dan bagian kedua berjudul “Permohonan Kepada Waktu”. Masing-masing bab terdiri dari 50 dan 51 puisi, yang menyajikan berbagai tema dan ditulis dari berbagai tahun, dari tahun 1995 sampai tahun 2015.
Arwinto Syamsunu Ajie, yang dipanggil Arwinto, atau Ajie, menerbitkan antologi puisi yang diberi judul “Langit Bersorban Awan”. Antologi puisi ini, pada Sastra Bulan Purnama edisi ke-47, 28 Agustus 2015 telah diluncurkan dan dibacakan oleh Arwinto sendiri.
Dalam antologi ini terdapat 101 puisi, yang dibagi dalam dua bab. Pada bagian pertama diberi judul “Pulang Ke Tubuh Sendiri” dan bagian kedua berjudul “Permohonan Kepada Waktu”. Masing-masing bab terdiri dari 50 dan 51 puisi, yang menyajikan berbagai tema dan ditulis dari berbagai tahun, dari tahun 1995 sampai tahun 2015.
Arwinto Syamsuni Aji dilahirkan di Kebumen, 3 Maret 1965. Pada tahun 1985-1993 dia kuliah di Fakultas Komunikasi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jakarta, dan aktif di dunia pers.
Karya-karya Arwinto berupa puisi, cerpen dan esai pernah dimuat banyak media. Sekitar 30-an media pernah menayangkan karya-karya dia, seperti Horison, Pikiran Rakyat, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Merdeka, Wawasan, dan Media Indonesia.
Sebelumnya dia pernah menghasilkan dua antologi puisi tunggal, yang pertama berjudul “Berfikir Tentang Mati” (1992) dan antologi puisi kedua yang dia istilahkan sebagai dobel cover dan dobel judul “Tubuh-Tubuh Catatan’”dan “Matahari-Matahari Ibu” (2009). Antologi puisi “Langit Bersorban Awan” (2015) merupakan antologi puisi ketiga.
Judul antologi puisi ini diambi dari salah satu judul dari 101 judul puisi dalam buku ini, pada halaman 64. Puisi ini menyajikan kisah kerinduan yang tak tersampaikan, atau dalam bahasa puisi Arwinto ditulisnya sebagai ‘yang mencoret kerinduan’. Sementara di sisi yang lain, dia menyampaikan bahwa, ‘Langit bersorban awan/tiba-tiba memintaku memandang/dahinya yang berpenghujan’. Berikut ini puisi tersebut:
Langit Bersorban Awan
Aku minum segelas air kendi
lalu duduk mengenang lagi
tangan-tangan yang ditumbuhi kuku, dan suka menyeru
mulut-mulut yang ditumbuhi gigi, dan gila menjahil
Sekat-sekat zaman, kelokan-kelokan waktu
kini begitu rapi menyembunyikan
kekayaan-kekayaan masa lalu
Langit bersorban awan
tiba-tiba memintaku memandang
Dahinya yang berpenghujan
Mengajari nyeri yang suka datang
tanpa kalimat tanpa tanda baca
agar tak semakin akut memasang raut
yang mencoret kerinduan
Kebumen, 2015
Arwinto, rasanya adalah seorang penyair yang sengaja memilih tinggal di daerah, dan tidak tergiur tinggal di kota besar. Antologi puisi “Langit Bersorban Awan” kiranya meneguhkan bahwa penyair tidak perlu ‘lari’ dari tanah kelahirannnya dan sekaligus bisa untuk menunjukkan, bahwa di kota-kota lain, termasuk kota kecil di Kebumen, ada penyair yang terus menulis puisi, salah satunya Arwinto.
Ons Untoro
Foto: Dokumentasi Tembi
Baca Juga
- 19-09-15
Merti Bakpia 2015 Membagi Gratis Empat Kuintal Bakpia
Grebeg Bakpia ini diawali dengan kirab gunungan bakpia lanang (lelaki) dan gunung bakpia wedok (perempuan). Keseluruhan kue bakpia yang digunakan... more » - 19-09-15
Konser Reog N Roll Bersama Slank
Konser musik dianggap paling efektif untuk menyampaikan pesan sosial kepada masyarakat. Atas dasar itulah Kementerian Pariwisata menggandeng grup... more » - 18-09-15
Terima Kasih Bu Susi, Seru Pewarta Foto Indonesia
Acara penutupan pameran ini terasa istimewa karena tidak saja dilakukan oleh menteri, namun juga karena diiringi acara yang relatif lebih banyak dari... more » - 17-09-15
Kegelisahan Rence Alfons Membuahkan Revitalisasi Suling Bambu Maluku
Dampak sosial orkes ini juga nyata dirasakan. Dua kampung bertetangga yang sebelumnya bertikai akhirnya malah kini berdamai karena keduanya terlibat... more » - 16-09-15
“Jagongan Wagen Goes To Jakarta” Presentasi Kreatif Seniman Muda PSBK
Setelah menjalani program selama kurang lebih enam bulan di Bantul Yogyakarta, delapan dari sepuluh seniman terpilih penerima beasiswa Program... more » - 15-09-15
Antologi Puisi Saksi Korban Siap Diluncurkan
Buku antologi puisi dengan tema saksi korban, berjudul “Jalan Remang Kesaksian” sedang dalam proses cetak, dan direncanakan akan di-launching dalam... more » - 15-09-15
Merti Dusun Sebagai Ungkapan Syukur, Berbagi, dan Kebersamaan
Merti dusun ini dilaksanakan untuk mengucapkan rasa syukur warga atas berkah Tuhan selama setahun yang telah mereka terima. Selain itu juga merupakan... more » - 12-09-15
Pameran Perjuangan UU Keistimewaan Yogyakarta
Pameran Dokumentasi Keistimewaan DIY ini digelar pada tanggal 31 Agustus – 2 September 2015 bertempat di pendopo Dinas Kebudayaan DIY. Pada pameran... more » - 11-09-15
Kirab Festival Kesenian Yogyakarta Seharusnya Bisa Lebih Beraneka Sagam
Meski jumlah peserta kirab banyak tapi secara keseluruhan ada kesan monoton. Penyebabnya karena sebagian besar peseta menampilkan kesenian serupa.... more » - 10-09-15
Denny Wirawan Mengangkat Transformasi Batik Kudus
Denny Wirawan dipilih karena konsistensinya dalam mengembangkan kekayaan budaya dengan wujud kekinian tanpa menghilangkan karakter sang perancang itu... more »
Artikel Terbaru
- 19-09-15
Merti Bakpia 2015 Me
Grebeg Bakpia ini diawali dengan kirab gunungan bakpia lanang (lelaki) dan gunung bakpia wedok (perempuan). Keseluruhan kue bakpia yang digunakan... more » - 19-09-15
Konser Reog N Roll B
Konser musik dianggap paling efektif untuk menyampaikan pesan sosial kepada masyarakat. Atas dasar itulah Kementerian Pariwisata menggandeng grup... more » - 19-09-15
Nasi Goreng Mafia, S
Ada beragam menu yang disajikan. Semua dengan nama berbau mafia. Nama-nama sangar ini sekaligus mencitrakan kesan menyengat, pedas, atau panas yang... more » - 19-09-15
Naga Dina Senin Pon
Pada bulan Besar ini ‘naga tahun’ dan ‘naga jatingarang’ menyatu di utara. Sedangkan tempat ‘naga dina’ berubah-ubah sesuai dengan hari dan pasaran.... more » - 18-09-15
Liputan Majalah Kaja
Gedung Kesenian Sobokarti dibangun oleh Belanda pada tahun 1930 yang aslinya bernama Volkstheater Sobokarti yang berarti tempat berkarya. Gedung ini... more » - 18-09-15
Terima Kasih Bu Susi
Acara penutupan pameran ini terasa istimewa karena tidak saja dilakukan oleh menteri, namun juga karena diiringi acara yang relatif lebih banyak dari... more » - 18-09-15
Yogyakarta Night at
Komunitas anak-anak muda ini telah menunjukkan aksi konkret dalam upaya memperkenalkan dan mencintai museum kepada publik. Dengan acara yang... more » - 17-09-15
Arwinto Bersorban Aw
Dalam antologi ini terdapat 101 puisi, yang dibagi dalam dua bab. Pada bagian pertama diberi judul “Pulang Ke Tubuh Sendiri” dan bagian kedua... more » - 17-09-15
Jembatan Nambangan-N
Hal yang menarik dari Jembatan Nambangan-Nangsri ini adalah pintu plat baja yang cukup besar. Pintu ini ditempatkan di ujung jembatan di wilayah... more » - 17-09-15
Kegelisahan Rence Al
Dampak sosial orkes ini juga nyata dirasakan. Dua kampung bertetangga yang sebelumnya bertikai akhirnya malah kini berdamai karena keduanya terlibat... more »