Deniar Titih Aldyan, Dalang Asal Kalimantan Ikut Festival Dalang Cilik Nasional di UNY Yogyakarta
Author:editorTembi / Date:22-05-2014 / Deniar yang masih sekolah di SDN Loktabat 1 Kota Bantarbaru, Kalimantan Selatan, ini memainkan tokoh-tokoh wayang dengan cekatan dan lincah. Ditambah dengan tutur atau vokal yang fasih berbahasa Jawa, walaupun sedikit agak kelihatan cedal, ia lihai menirukan suara-suara tokoh wayang yang dimainkan.
Dalang cilik Deniar Titih Aldyan asal Kalimantan Selatan sedang mendalang di UNY
Ada yang berbeda pada pelaksanaan Festival Dalang Cilik Nasional (FDCN) ke-4 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 6—8 Mei 2014. Kali ini FDCN bukan hanya diikuti oleh para dalang cilik di wilayah Pulau Jawa saja, tetapi juga dari luar Jawa, tepatnya dari Kalimantan. Dalang cilik dari Kalimantan Selatan yang ikut dalam FDCN kali ini adalah Deniar Titih Aldyan. Bocah kelahiran Martapura, 25 April 2003 itu dalam FDC menampilkan lakon Gatotkaca Jedhi (versi Surakarta).
Deniar Titih Aldyan
Dalam pertunjukannya di pendopo “Foodcourt” lingkungan Museum Pendidikan Indonesia (MPI) UNY, Deniar yang masih sekolah di SDN Loktabat 1 Kota Bantarbaru, Kalimantan Selatan, ini memainkan tokoh-tokoh wayang dengan cekatan dan lincah. Ditambah dengan tutur atau vokal yang fasih berbahasa Jawa, walaupun sedikit agak kelihatan cedal, ia lihai menirukan suara-suara tokoh wayang yang dimainkan. Sabetannya juga cukup hidup yang dibarengi dengan suara gamelan yang mengiringinya.
Deniar, dalam lakon yang dibawakan itu, mengisahkan cerita Prabu Kala Pracona, seorang raja raksasa dari Kerajaan Giling Wesi yang hendak meluaskan wilayah jajahannya hingga Kahyangan Suralaya, tempat para dewa. Tentu saja para dewa menjadi gusar. Lalu Batara Narada, salah seorang dewa mengutus Raden Tetuko, putra Werkudara untuk menghadapi serangan Prabu Kala Pracona.
Adegan Betara Narada [kiri] dihadap oleh
Prabu Kresna dan Werkudara [kanan] yang dimainkan Deniar
Karena ketika itu Raden Tetuko masih kecil, maka terlebih dahulu ia dimasukkan dalam kawah Candradimuka. Seketika Raden Tetuko menjadi dewasa dan menjadi sangat sakti, dan kemudian diberi nama Raden Gatotkaca. Akhirnya Raden Gatotkaca dalam mengalahkan Prabu Kala Pracona.
Deniar yang pentas di urutan ke-19, tampil pada hari Kamis, 8 Mei 2014. Ia sangat senang bisa ikut FDCN kali ini. Selain bisa menambah pengalaman ia berharap juga bisa berkomunikasi dengan para dalang cilik yang ada di Pulau Jawa.
Selain Deniar ada pula dalang cilik lainnya yang jumlah keseluruhan sebanyak 24 orang. Salah satunya adalah Galih Ridho Romadoni yang sekolah di SD Al Islam 2 Jamsaren Surakarta.
Peserta lain dalang cilik dalam FDCN UNY 2014
Mereka tampil secara bergantian mulai tanggal 6 Mei 2014 hingga penutupan tanggal 8 Mei 2014. Para dalang cilik lain, pada umumnya berasal dari Cilacap, Sukoharjo, Surakarta, Boyolali, Purwokerto, Karanganyar, Wonosobo (Jawa Tengah), Yogyakarta, Gunungkidul, Sleman (DIY), Situbondo, Pacitan, dan Ngawi (Jawa Timur). Mereka pada umumnya berumur 6—12 tahun. Kegiatan ini diselenggarakan oleh UNY dalam rangka Dies Natalis ke-50.
Naskah dan foto: Suwandi
Bale Karya Pertunjukan SeniLatest News
- 23-05-14
Ada Mastodon di Muse
Di museum yang terletak di Jalan Babarsari 2 Tambakbayan Yogyakarta ini, para pelajar dan masyarakat dapat belajar berbagai koleksi yang berkaitan... more » - 23-05-14
Konser Gala Orkes Ma
Tahun ini, ‘Gala Concert’ kembali terasa spesial karena rekan-rekan mahasiswa dipimpim oleh konduktor tamu dari Jepang, Kanako Abe dan host konduktor... more » - 23-05-14
Perbincangan Tentang
Sebagai kota kecamatan, Lasem masih ramai. Bahkan bisa dikatakan kota kedua teramai setelah Ibukota Kabupaten Rembang. Pilihan kata Tiongkok Kecil... more » - 22-05-14
Calon Mono Durung Me
Pepatah ini mengajarkan kepada kita bahwa apa pun yang masih belum terjadi atau bersifat calon selalu saja memiliki kemungkinan untuk tidak terjadi... more » - 22-05-14
Deniar Titih Aldyan,
Deniar yang masih sekolah di SDN Loktabat 1 Kota Bantarbaru, Kalimantan Selatan, ini memainkan tokoh-tokoh wayang dengan cekatan dan lincah. Ditambah... more » - 22-05-14
Karya Arsitek Romo M
Karena lebih dari sekadar fisik, arsitektur Romo Mangun akan dapat dipahami dan dirasakan dengan lebih baik jika diikuti dengan membaca tulisannya... more » - 21-05-14
Situs Gunung Padang.
Judul : Situs Gunung Padang. Misteri dan Arkeologi Penulis : Ali Akbar Penerbit : Change Publication, 2014, Jakarta Bahasa... more » - 21-05-14
Membaca Puisi di Ten
Hujan pun bertambah deras. Puisi terus dibacakan. Bunyi hujan sekaligus menjadi musik bagi pembacaan puisi Sastra Bulan Purnama edisi ke-32 yang... more » - 21-05-14
Sanding Gendhing yan
Pertunjukan ini memberikan proses belajar kepada pengrawit-pengrawit cilik, supaya mengerti makna dari karawitan dan mengenal karakter dari alat... more » - 20-05-14
Retno Maruti, Tak Ke
Pertunjukan tari selain sebagai santapan mata, juga bisa menjadi santapan batin yang konon bisa membuat orang bisa berpikir lebih positif. Itu yang... more »