Resep Sambel Goreng Blimbing dalam Majalah Kajawen 1936
Author:editorTembi / Date:28-08-2014 / Majalah Kajawen ini awalnya memang diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas saja, yang kala itu “melek” huruf atau istilahnya bisa membaca, seperti para bangsawan, ningrat, pedagang, dan birokrat yang mengabdi pada Belanda.
Buah blimbing lingir
Jauh sebelum Indonesia merdeka, masyarakat Jawa juga telah menyebarkan resep-resep masakan di berbagai surat kabar dan majalah, salah satunya adalah Majalah Kajawen. Majalah beraksara dan berbahasa Jawa ini terbit pada sekitar tahun 1920-1940-an. Isinya beraneka ragam pengetahuan dan kabar berita (dalam dan luar negeri), termasuk tentang kuliner tradisional Jawa.
Majalah Kajawen ini awalnya memang diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas saja, yang kala itu “melek” huruf atau istilahnya bisa membaca, seperti para bangsawan, ningrat, pedagang, dan birokrat yang mengabdi pada Belanda.
Pada edisi sebelumnya sudah dikabarkan, bahwa dalam Majalah Kajawen edisi tahun 1936, Raden Nganten (R Ngt) Pujirah menulis resep makanan yang termasuk unik, tiga di antaranya telah dimuat, yaitu Rendhang Jawa, Gudheg Nanas, dan Sambel Goreng. Resep terakhir yang ia tulis adalah Sambel Goreng Blimbing.
Majalah Kajawen 1936 yang memuat resep Sambel Goreng Blimbing
Pada resep keempat ini dituliskan bahwa untuk membuat Sambel Goreng Blimbing, membutuhkan bahan-bahan sebagai berikut: buah blimbing lingir (10 buah), kentang (7 butir), cacahan daging sapi (2 sendok makan), dan santan kental (1,5 gelas). Sementara bumbu-bumbunya: cabe merah (10 buah), irisan bawang putih dan merah (3 sendok makan), laos (3 iris), daun salam (2 lembar), gula jawa (2 sendok teh atau secukupnya), dan garam secukupnya.
Juga dijelaskan cara mengolahnya. Pujirah menerangkan, pertama-tama lingir buah blimbing dibuang lalu diiris tipis-tipis. Kentang dikupas, lalu setiap kentang diiris menjadi 4 atau sesuai selera. Daging sapi dicacah hingga lembut. Selanjutnya, irisan blimbing “diuleni” atau diremas-remas menggunakan garam secukupnya untuk menghilangkan rasa masam. Lalu bumbu digongso di wajan dengan sedikit minyak goreng. Tambahkan daging sapi cacahan ke dalam wajan hingga setengah matang.
Foto R Ngt Pujirah
Untuk tahap selanjutnya, santan dimasukkan dalam wajan sambil diaduk-aduk hingga mendidih. Bahan yang kemudian dimasukkan dalam wajan adalah irisan kentang dan blimbing. Tunggu hingga matang dan siap untuk dihidangkan.
Baca yuk ..!
Naskah dan foto: Suwandi
Bale Dokumentasi Naskah KunoLatest News
- 29-09-14
Jaya Giri Jaya Bahar
Meski sejak tahun 1815, peradaban Tambora telah lama terkubur oleh letusan Gunung Tambora, namun hasil penelitian arkeologi memerlihatkan dengan... more » - 29-09-14
Pelajaran Budaya unt
Kunjungan anak-anak di Tembi Rumah Budaya, kiranya merupakan cara mengenalkan produk kebudayaan sejak dini. Anak-anak bermain piano Suasana riuh... more » - 29-09-14
Hidup Jubing Kristan
Musik sudah menjadi bagian hidup gitaris Jubing Kristanto. Sempat absen 4 tahun menelurkan album, gara-gara ia sibuk manggung, tapi tahun ini ia... more » - 27-09-14
Tim Fombi Nonton Sol
Malam itu Benteng Vastenburg terlihat sangat eksotis dengan balutan artistik bambu dan lampu-lampu indah yang membelit. Ternyata di benteng itu juga... more » - 27-09-14
Apri Menggali Tradis
Apri Susanto menggali nilai pisang dalam tradisi Jawa, memaknainya kembali, dan memvisualkannya secara kontemporer, dengan tajuk ‘Menembus Batas’.... more » - 27-09-14
Woodbury & Page.
Judul : Woodbury & Page. Photographers Java Penulis : Steven Wachlin Penerbit : KITLV Press, 1994, Leiden Bahasa :... more » - 26-09-14
Latihan Wayang Orang
Para peserta yang memang kebanyakan bukan pemain teater ini benar-benar baru merasakan betapa tidak mudah menjadi pemain wayang orang. Aneka... more » - 26-09-14
Sifat Ksatria Jadi F
Tema ksatria sengaja diambil untuk terus-menerus mengingatkan orang akan arti pentingnya nilai keksatriaan tersebut. Cerita tentang Tripama dan... more » - 26-09-14
Makna Baju Surjan da
Surjan bisa berbagai macam motif dan corak warnanya. Namun baju pranakan selalu satu corak dan warna, yakni lurik biru nila yang cara memakainya... more » - 25-09-14
Tidak Ketinggalan FE
Minggu, 21 September 2014 siang Tembi Rumah Budaya menerima tiga kelompok pengunjung dengan tujuan yang berbeda-beda. Satu kelompok menghendaki dapat... more »