Malam Ini Pentas Wayang Kulit “Banjaran Bima” di Tembi

Author:editorTembi / Date:12-09-2014 / Pada Jumat 12 September 2014 pukul 20.00, Paguyuban Dalang Muda Sukra Kasih dan Tembi Rumah Budaya kembali menggelar pementasan wayang kulit semalam suntuk. Dalang muda berbakat Ki Utoro Wijayanto dari Tegalsari, Ngaglik, Sleman akan mengangkat lakon Banjaran Bima di pendapa Tembi Rumah Budaya.

Wayang kulit, Sukra Kasih, Tembi Rumah Budaya, Utoro Wijayanto, Gondo Suharno, Banjaran Bima, foto: A. Sartono
Penampilan Ki Utoro Wijayanto dan Ki Gondo Suharno 
pada peresmian Sukra Kasih, 11 Maret 2011 
di Tembi Rumah Budaya, Foto: A. Sartono

Pada Jumat 12 September 2014 pukul 20.00, Paguyuban Dalang Muda Sukra Kasih dan  Tembi Rumah Budaya kembali menggelar pementasan wayang kulit semalam suntuk. Dalang muda berbakat Ki Utoro Wijayanto dari Tegalsari, Ngaglik, Sleman akan mengangkat lakon Banjaran Bima di pendapa  Tembi Rumah Budaya.

Lakon Banjaran Bima tergolong populer karena dinamika ceritanya. Daya tarik cerita ini bahkan sudah dimulai sejak kelahiran Bima, yang saat masih terbungkus mengundang campur tangan para dewa karena menyebabkan suhu memanas dan menganggu ketentraman. Bungkus Bima bisa dibuka oleh Gajah Sena, yang kemudian menyatu ke tubuh Bima sebagai tahapan penyempurnaan hidupnya.

Kisah Bima terus bergulir menarik, baik peristiwa perjodohan dengan Dewi Arimbi dan Dewi Nagagini, jebakan-jebakan Kurawa terhadapnya, pertemuannya dengan Dewa Ruci sebagai tahapan jati diri Bima, sampai akhirnya perang Baratayudha dimana ia berhasil menewaskan tokoh utama Kurawa, yakni Sengkuni, Dursasana dan Duryudana.

Dibawakan Ki Utoro, karakter Bima yang “kasar” tampaknya akan bisa lebih diekspresikan jika melihat gaya Utoro selama ini yang “senada”. Dalang muda ini menonjol dalam sabetan, selain juga bagus sanggit dan antawacananya. Putra dalang Ki Hadisutikno dari Sleman ini pernah menjadi penyaji terbaik pada Festival Pedalangan gagrag Yogyakarta tingkat provinsi DIY tahun 2007.

Ia juga tampil pada peresmian Sukra Kasih di  Tembi Rumah Budaya pada 11 Maret 2011. Berduet dengan Ki Gondo Suharno, mereka membawakan lakon ‘Ampak-ampak Ngastinapura’. Mereka tampil bersama dengan menggunakan dua kelir wayang. Di  Tembi Rumah Budaya, pementasan Sukra Kasih memang disertai inovasi-inovasi memikat yang tidak konvensional tanpa meninggalkan pakem.

Barata

Acara

Latest News

  • 08-11-14

    Home, Ruang Kreasi I

    Dalam konteks karya Wayan, Home bukan hanya rumah tinggal, tetapi merupakan suatu ruang yang saling terpisah, tetapi masing-masing memberi energi... more »
  • 08-11-14

    Rica-rica Banyak nan

    Kenikmatan Rica-rica Banyak menjadi lebih sempurna jika dilengkapi minuman yang juga dilansir WD Pulo Segaran pada bulan November ini, yakni Es... more »
  • 08-11-14

    Watak Orang Berdasar

    Orang kelahiran Rabu Kliwon, 12 November 201 punya berkemauan keras, teguh pendiriannya, sangat hati-hati, cukup rezekinya, sejahtera, pandai... more »
  • 08-11-14

    Dira Sugandi Dalami

    Nama Dira Sugandi di kancah musik jazz patut dibanggakan. Karena suaranya yang mengagumkan ia sempat berbagi panggung dengan Incognito, kelompok... more »
  • 07-11-14

    Rumah Budaya Babaran

    Jika RUU ini disahkan DPR maka tidak mustahil kebudayaan akan dikerdilkan dan nyaris tak memiliki nilai. Tidak mendaulatkan kebudayaan itu sendiri... more »
  • 07-11-14

    Lauching Novel dan P

    Dua karya sastra berupa novel berjudul “Meja 17” dan antologi puisi ‘Peneroka Malam’, keduanya karya Irwan Abu Bakar, sastrawan dari Malaysia akan... more »
  • 07-11-14

    Kaya Pandung Entuk B

    Peribahasa atau pepatah tersebut sebenarnya ingin menggambarkan tentang maksud buruk seseorang yang kemudian mendapatkan dukungan/sokongan, cara,... more »
  • 06-11-14

    Akhir Festival Ketop

    Festival ketoprak antarkecamatan kota Yogyakarta ini memang bertujuan untuk memberdayakan warga kota Yogyakarta dalam hal ketoprak karena ketoprak... more »
  • 06-11-14

    Diskusi Buku Demokre

    Hari Prast dan Yogi Adhitrisna menyampaikan kisah kreatifnya dalam merespon iklan-iklan pemilu. Bagi keduanya, iklan-iklan yang disampaikan tidak... more »
  • 05-11-14

    Kisah Arca-arca Peru

    Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui lebih jauh tentang arca-arca perunggu koleksi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta.... more »