SMA I Temon Berfoto Ria dengan Tamu Asing

Author:editorTembi / Date:27-11-2014 / Bagi mereka berfoto dengan tamu asing (bule) mungkin merupakan kesempatan yang langka. Terpaksalah tamu asing tersebut melayani mereka untuk berfoto satu per satu. Sekalipun mungkin melelahkan juga, namun untungnya, tamu asing itu juga menikmati kebersamaan mereka dalam berfoto bersama.

Sama seperti sekolah-sekolah lain, terutama yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, SMA I Temon Kulon Progo juga merupakan sekolah yang cukup rutin berkunjung ke  Tembi Rumah Budaya. Biasanya  Tembi dijadikan sebagai salah satu sasaran kunjungan di samping tempat kunjungan yang lain di luar daerah asal masing-masing sekolah. Untuk kali ini SMA I Temon berkunjung ke  Tembi pada hari Senin, 10 November 2014.

Tembi bagi angkatan baru di SMA I Temon merupakan sesuatu yang baru. Bisa dikatakan semuanya belum pernah berkunjung ke  Tembi, kecuali guru-gurunya. Mereka umumnya menyangka bahwa  Tembi adalah sebuah badan yang dikelola oleh pemerintah. Ketika mereka tahu bahwa  Tembi adalah swasta, mereka semua seperti terkejut. Tidak menyangka.

Siswi SMA I Temon berfoto ria dengan tamu asing di Bale Inap Tembi Rumah Budaya, difoto: Senin, 10 November 2014, foto: a.sartono
Siswi SMA I Temon berfoto ria dengan tamu asing di 
Bale Inap Tembi Rumah Budaya

“Lalu yang mendirikan  Tembi ini siapa ?”

“Mengapa  Tembi ini didirikan ? Apa tujuannya ?

Demikian antara lain pertanyaan yang sifatnya mendasar yang diajukan oleh siswa/I SMA I Temon. Mungkin bagi mereka cukup aneh ada lembaga swasta yang mendirikan museum atau lembaga kebudayaan. Kok tidak mendirikan perusahaan yang jelas-jelas profit materialnya kelihatan nyata. Mungkin itu alam pikiran mereka. Kok ada lembaga swasta yang mendirikan museum dimana antusiasme kunjung museum bagi generasi muda di Indonesia belum sehebat seperti di negara-negara Eropa atau Amerika, yang artinya jika dihitung pendapatan Museum  Tembi tidak sebanding dengan biaya operasionalnya (termasuk gaji karyawannya). Namun kok didirikan ya ? Begitu kira-kira pikiran mereka.

Pemandu  Tembi pun menjelaskan panjang lebar perihal itu. Termasuk alasan tentang pendirian  Tembi Rumah Budaya yang tentunya tidak lepas dari keinginan pendirinya yang sangat ingin mengenalkan atau mengingatkan kembali generasi muda (khususnya Jawa) akan kekayaan dan kedalaman tata nilai kebudayaan mereka sendiri. Kebudayaan itulah yang telah dan akan membentuk karakter manusia pendukungnya.

Pemandu Tembi menjelaskan tentang makna Senthong, difoto: Senin, 10 November 2014, foto: a.sartono
Pemandu Tembi menjelaskan tentang makna Senthong

Jika generasi muda tidak lagi kenal dan peduli dengan kebudayaan mereka sendiri, lantas identitas kebudayaan mana yang mereka ambil dan terapkan dalam hidup. Apakah kebudayaan di luar masyarakat mereka cukup sesuai dengan kepribadian mereka selaku warga yang hidup di Jawa, di Indonesia. Hal-hal demikianlah yang menjadi salah satu alasan dari pendirian lembaga ini tanpa menutup diri dalam persentuhannya dengan kebudayaan lain.

Siswa SMA I Temon asyik melihat foto kuno tentang Jogja, difoto: Senin, 10 November 2014, foto: a.sartono
Siswa SMA I Temon asyik melihat 
foto kuno tentang Yogya

Usai keliling beberapa dari mereka berfoto ria dengan tamu asing yang menempati rumah inap di  Tembi. Bagi mereka berfoto dengan tamu asing (bule) mungkin merupakan kesempatan yang langka. Terpaksalah tamu asing tersebut melayani mereka untuk berfoto satu per satu. Sekalipun mungkin melelahkan juga, namun untungnya, tamu asing itu juga menikmati kebersamaan mereka dalam berfoto bersama. Tentu, hal ini akan menjadi kesan dan kenang-kenangan tersendiri bagi siswa-siswi SMA 1 Temon Kulon Progo.

Naskah dan foto: A. Sartono

Kunjungan

Latest News

  • 30-12-14

    Outbond SMKN 6 Yogya

    Selama dua hari beturut-turut pada Senin-Selasa, 15-16 Desember 2014, siswa-siswi SMKN 6 Yogyakarta melaksanakan outbond di Tembi Rumah Budaya.... more »
  • 30-12-14

    Keistimewaan Yogya M

    Dalam diskusi ini, para pembicara melihat bahwa keistimewaan yang diributkan bukan hanya persoalan kesenian, lebih dari itu bagaimana kebudayaan... more »
  • 30-12-14

    Numerology Tahun 201

    Untuk tahun 2015 ini hasil penjumlahan angka = 8. Jika dikaitkan dengan peri kehidupan di bumi Nusantara ini, secara kosmologis angka 8 menjadi... more »
  • 29-12-14

    Sega Bancakan dan Es

    Sega Bancakan sangat kental bernuansa Jawa, dengan komponen utama sega abang (nasi merah), ayam kampung, kuah areh, yang dilengkapi dengan krupuk... more »
  • 29-12-14

    Macapatan Malam Rabu

    Saat melakukan perjalanan dari Jawa hingga sampai Negara Ngesam (daerah Suriah) Nabi Isa berhenti di suatu jalan. Di tempat tersebut Ia mendapatkan... more »
  • 29-12-14

    Spirit dari Kedunggu

    Ons Untoro, pegiat budaya dari Yogyakarta dan dikenal sebagai penyair yang aktif menulis puisi sejak akhir 1970-an diminta memberikan pidato... more »
  • 27-12-14

    Menyimak Gending-gen

    RM Palen Suwanda Nuryakusuma mulai menulis dan menyusungendhing-gendhing karawitan sejak berusia 23 tahun. Gendhing karya pertamanya adalah... more »
  • 27-12-14

    Aneka Warangka Keris

    Masyarakat Jawa yang kurang kenal dekat dengan dunia keris biasanya hanya tahu bahwa sarung keris namanya warangka. Padahal sebenarnya setiap bagian... more »
  • 27-12-14

    Orang Sabtu Paing Ku

    Orang Sabtu Paing kurang perhitungan atau kelewat berani, suka pamer, sombong dan panas hati, bergaya sok kaya, kurang rendah hati, jika bertengkar... more »
  • 26-12-14

    Voice of Asmat, Perp

    Pertunjukan musik akustik dibawakan sekelompok anak muda berbakat, yaitu Putri Soesilo, Aji Setyo, Dika Chasmala, dan Alwin. Mereka memadukan rasa... more »