Perkampungan Nelayan Jawa Timur Tahun 1935-an

Author:editorTembi / Date:06-05-2014 / Semak di kanan kiri sungai atau muara tersebut menjadi petunjuk bahwa tanah di sekitar tempat itu masih cukup baik untuk pertumbuhan tanaman. Demikian pun tanaman relatif besar di kanan kiri kompleks pemukiman dalam foto itu juga menunjukkan bahwa tanah muara dan pinggir pantai itu masih merupakan tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman.

Berikut ini adalah pemandangan perkampungan nelayan di pinggir pantai di wilayah pantai utara Jawa di Jawa Timur. Foto ini dibuat pada tahun 1930-an. Kala itu pantai masih demikian bersih, jauh dari sampah anorganik seperti sekarang. Sekalipun perkampungan yang dibidik pemotret itu terkesan sangat sederhana, namun nuansa kedamaian dan keasriannya demikian menonjol.

Perahu-perahu nelayan yang dilabuhkan di dekat kompleks rumah penduduk. Mungkin kompleks yang difoto tersebut berada di muara sebuah sungai, tempat perahu bisa merapat mendekati daratan dan perkampungan.

Semak di kanan kiri sungai atau muara tersebut menjadi petunjuk bahwa tanah di sekitar tempat itu masih cukup baik untuk pertumbuhan tanaman. Demikian pun tanaman relatif besar di kanan kiri kompleks pemukiman dalam foto itu juga menunjukkan bahwa tanah muara dan pinggir pantai itu masih merupakan tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman.

Pemandangan perkampungan nelayan yang asri dan tenang semacam ini mungkin sudah tidak kita temukan lagi pada saat sekarang. Perkembangan zaman telah membentuk kondisi alam relatif rusak dan kotor. Banyak muara sungai dan pantai terkotori oleh sampah plastik dan anorganik lainnya. Air pun tercemari oleh berbagai limbah. Hampir semua pantai/pelabuhan landai di berbagai kota besar memiliki kualitas air pantai yang kotor, hitam, keruh, dan pekat.

Pantai atau pelabuhan yang damai, bersih, tenang, asri seperti foto di atas menumbuhkan rasa nyaman dan damai di hati. Mungkin kita masih bisa mencari hal semacam itu, tapi entah di mana.

A. Sartono 
sumber: Satake, K.T., 1935, Camera-Beelden van Sumatra, Java, Bali, Middlesbrough: Hood & Co. Ltd.

Yogyakarta Tempo Doeloe

Latest News

  • 24-12-14

    Rumah Kebangsaan. Da

    KRT Jayadipura adalah salah satu tokoh gerakan kebangsaan. Karena itu, tidak heran apabila dalem Jayadipuran sering dipakai untuk pertemuan atau... more »
  • 24-12-14

    Cuplikan dari Festiv

    Kirab atau pawai ini merupakan awal atau pembukaan Festival Seni Budaya Klasik yang diselenggarakan oleh Pura Paku Alaman pada tanggal 17-20 Desember... more »
  • 23-12-14

    Gladhen Tembang Maca

    Pada Gladhen 22 ini tembang yang dipakai untuk belajar adalah tembang Asmarandana yang dilagukan dengan notasi Slobok. Sedangkan teks tembang,... more »
  • 23-12-14

    Pembacaan Puisi untu

    Jalan menuju Desa Kedunggubah sedikit terjal, dan terasa agak terpencil, jauh dari pusat kota. Jalann menuju desa bukan hanya berlubang, tetapi juga... more »
  • 23-12-14

    Pameran Tunggal Visu

    Bulan Desember 2014 ini Ong ditantang untuk berpameran tunggal oleh Bentara Budaya Yogyakarta, yang sempat membuat dirinya ragu-ragu, antara meng-iya... more »
  • 22-12-14

    Ini Buku Akutansi Za

    Perpustakaan Tembi, yang terbuka untuk umum, menyimpan buku kuno ini yang berisi tentang pengantar ilmu dagang. Istilah sekarang akuntansi. Buku... more »
  • 22-12-14

    “Kecubung Pengasihan

    Perkumpulan Seni Nusantara Baca (PSBN) menggarap cerpen karya Danarto itu menjadi sebuah pertujukan, yang memadukan antara musik, alunan dan... more »
  • 22-12-14

    Tangis Gandrik dalam

    Lakon Tangis yang merupakan naskah karya almarhum Heru Kesawa Murti yang berjudul Tangis, memang menyuguhkan kritik sosial tentang pusaran tipu-tipu... more »
  • 20-12-14

    Denmas Bekel 20 Dese

    more »
  • 20-12-14

    Sothil, Teman Setia

    Sothil sendiri dalam proses menggoreng berfungsi untuk membolak-balik lauk yang digoreng agak matangnya merata dan tentu saja agar tidak gosong.... more »