Didiet Maulana Tetap Konsisten dengan Kain Tradisional
Author:editorTembi / Date:18-09-2014 / Didiet tetap bekerja keras memertahankan konsistensinya dalam melestarikan kain tradisional. Ia punya harapan generasi muda semakin mengenal kekayaan budaya bangsanya lewat jalur busana.
Didiet Maulana di Hall 8 Senayan City
Didiet Maulana, yang dikenal sebagai desainer sekaligus pemilik IKAT Indonesia, mengangkat pesona Lurik dari Klaten dan Yogyakarta yang dikolaborasikan dengan Tenun Endek Bali, sebagai salah satu material dalam koleksi terbarunya yaitu Koleksi Mentari (Spring Summer) 2014. Dalam sebuah acara Senayan City Jakarta belum lama ini, pria kelahiran Jakarta 18 Januari 1981 ini mengungkapkan keyakinannya dalam mengeksplor Lurik sebagai salah satu material tekstil yang kompeten untuk dunia mode Indonesia dalam format yang modern dan wearable.
“Jika material yang sama sudah dieksplor dan digunakan oleh banyak orang pasti lama-lama juga akan bosan, hal itulah yang mendorong saya mencari material lain yang punya nilai unik dan jika dikreatifkan pasti akan menjadi hal yang tidak biasa,” papar Didiet kepada Tembi tentang alasan dia untuk terus mengeksplorasi jenis-jenis kain tradisional.
Pilihan dia kali ini jatuh pada lurik. Dulu lurik dipakai untuk bahan beskap atau surjan, sekarang dengan kualitas yang tidak kalah dengan material tekstil lainnya bisa dikembangkan menjadi tren yang diminati banyak orang khususnya anak muda. Untuk membuat lurik menjadi tren Didiet mengajak Mike Lewis sebagai brand ambassador busana pria dan Izabel Jahja sebagai ikon sekaligus influencer untuk kaum perempuan.
Koleksi Mentari 2014
Koleksi terbaru ini menghadirkan bentuk baru seperti cropped top dalam bentuk jaket dan kemeja yang cukup mendominasi koleksi busana pria sehingga memberikan kesan yang lebih modern dan urban. Juga ditambah detail beading di keliman yang disusun membentuk motif geometris sehingga memberi sentuhan glamor tanpa kesan berlebihan.
Meski bukan perkara gampang untuk mengajak masyarakat Indonesia bangga mengenakan busana berbahan kain tradisional tanpa dihantui rasa takut dicap kuno, Didiet tetap bekerja keras memertahankan konsistensinya dalam melestarikan kain tradisional. Ia punya harapan generasi muda semakin mengenal kekayaan budaya bangsanya lewat jalur busana.
Temen nan yuk ..!
Naskah dan Foto : Beatrix Imelda S
TemanLatest News
- 20-09-14
Denmas Bekel 20 Sept
more » - 20-09-14
Pesona Bahasa Nusant
Judul : Pesona Bahasa Nusantara Menjelang Abad ke -21 Penyusun : Parakitri T. Simbolon Penerbit : PMB-LIPI, KPG & The Ford... more » - 20-09-14
Orang Jumat Pon Hati
Gaya bicara orang Jumat Pon menyenangkan. Hatinya baik, tidak mempunyai nafsu jahat, kuat untuk menahan tidur, cepat mencapai sejahtera lahir batin,... more » - 19-09-14
Kirab Ki Ageng Tungg
Dapat dipastikan bahwa upacara tersebut dilaksanakan pada setiap habis masa panen rendhengan atau panen raya di akhir musim penghujan yang biasanya... more » - 19-09-14
Malam Ini Landung Si
Berbeda dengan pembacaan-pembacaan Diponegoro oleh Landung sebelumnya, kali ini episode yang diangkat adalah sejak lahir hingga kematian pangeran... more » - 19-09-14
Sajian Lagu-lagu The
Musik The Beatles dihadirkan berbeda oleh Anime String Orchestra dengan konduktor Haryo “Yose” Soejoto. Musik-musik The Beatles, yang digubah oleh... more » - 18-09-14
Mengungkap Keprihati
Ada cukup banyak keprihatinan berkaitan dengan kehidupan sastra Jawa yang sepertinya hidup segan mati tak mau. Kondisi demikian sesungguhnya juga... more » - 18-09-14
Didiet Maulana Tetap
Didiet tetap bekerja keras memertahankan konsistensinya dalam melestarikan kain tradisional. Ia punya harapan generasi muda semakin mengenal kekayaan... more » - 18-09-14
Museum Tembi Menampi
Pada penampilan Karnaval Museum yang digelar Kamis sore 4 September 2014, Museum Tembi fokus menampilkan koleksi yang berkaitan dengan dolanan kuda... more » - 17-09-14
Parade Jus Sehat nan
Selain menu makanan, untuk bulan September 2014 ini Warung Dhahar Pulo Segaran Tembi juga merilis menu minuman sehat segar. Ada pun jenis-jenis... more »