No Regrets, Menerjemahkan Kisah Nyata

16 Jan 2016 Pertunjukan drama musikal berjudul “No Regrets” yang berlangsung pada Kamis 7 Januari 2016 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta menuai decak kagum dari penonton. Pasalnya pertunjukan yang melibatkan 10 tokoh utama, 20 peran pendukung, 20 penari kabaret serta 20 musisi ini memberi nuansa yang berkesan dengan latar belakang bangunan layaknya istana serta dukungan tata cahaya, ditambah akting memukau oleh para pemeran yang kadang mengundang tawa geli penonton. Tak ketinggalan pula alunan musik selalu mengiringi selama pertunjukan berlangsung, hal itu semakin memberi makna dalam setiap adegan.

Drama musikal “No Regrets” bercerita tentang problematika manusia dalam menjalani proses kehidupan, ketika dihadapkan dengan suatu pilihan antara idealisme dan tanggung jawab moral. Pertunjukan kali ini lebih mengacu pada sebuah hiburan, dikemas secara postmodern dengan bergaya teater barat dan sekaligus pesan sebagai ungkapan atas sebuah pilihan dan harus siap untuk menjalaninya.

Tak mudah memang, untuk merajutnya menjadi sebuah kesatuan  dari tiga unsur berbeda yaitu tari, drama dan musik. Ikhsan Bastian, sang sutradara, harus berpikir ekstra untuk dapat menyatukan ketiga unsur tersebut. Karena cerita ini mengusung kisah nyata, maka pengemasan dalam pertunjukan harus sangat diperhatikan baik dari segi alur dan latar belakang.

Tidak hanya di situ saja, Ikhsan juga menampung ide-ide kreatif masukan dari teman-teman yang turut berproses pada acara tersebut khususnya agar terkesan tidak monoton dan selalu ada nuansa baru. Di Yogyakarta pertunjukan drama musikal sudah sering diadakan, akan tetapi yang selalu menjadi perbedaan adalah skala atau jumlah personil yang terlibat dalam acara tersebut, maka dari itu Ikhsan berpesan agar tetaplah selalu berkarya dengan semangat serta diiringi doa.

Peran musik dalam suatu pertunjukan drama merupakan salah satu hal penting yang tak bisa ditinggalkan. Malam itu Laraswara Chamber Mini Orkestra mampu mengantarkan suasana dalam sebuah bingkai cerita yang lebih tegas dan bermakna. Sang music director Damasus Panggah harus mengikuti proses latihan, menyatukan konsep dari sutradara yang diselaraskan dengan alur cerita. Tentunya bukan hanya itu saja yang ia lakukan, ia harus memperbanyak referensi  tentang musik drama maupun film walaupun inspirasi musik itu bisa dari banyak sumber.

Pada acara kali ini Panggah mengusung konsep musik pop yang relatif mudah diterima oleh semua kalangan. “Semoga pertunjukan ini menghibur dan ke depannya semakin bermunculan drama-drama musikal yang dapat berkolaborasi dengan musik langsung, yang harapannya dapat melibatkan pendukung lebih banyak lagi,” terang Damasus Panggah .

Naskah dan Foto:Indra Waskito

Pementasan drama musikal “No Regrets” di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta Pementasan drama musikal “No Regrets” di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta Pementasan drama musikal “No Regrets” di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta Pementasan drama musikal “No Regrets” di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta SENI PERTUNJUKAN

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 19-01-16

    Konser Perkusi, Aksi

    Suguhan aksi Kelompok Studi Perkusi (Kesper) berhasil menyita perhatian para penonton. Dengan menampilkan suguhan yang atraktif membuat  ... more »
  • 19-01-16

    Sistem Religi Bonoke

    Judul   : Sistem Religi Komunitas Adat Bonokeling, di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas Penulis   : Bambang... more »
  • 19-01-16

    Rekaman Gambar Pembu

    Buah kelapa boleh dikatakan identik dengan identitas Indonesia atau juga negara dan pulau-pulau di Asia-Pasifik. Buah ini menjadi sesuatu yang... more »
  • 18-01-16

    Bahasa Bagongan, Han

    Judul    : Bahasa Bagongan Penulis    : Soepomo Poedjosoedarmo, Laginem Penerbit    : Balai Bahasa, 2014... more »
  • 18-01-16

    Wisuda Kursus MC Bah

    Satu per satu nama-nama para wisudawan kursus master of ceremony (MC) Bahasa Jawa angkatan ke-33 Tembi Rumah Budaya dibacakan untuk kemudian naik... more »
  • 18-01-16

    Endhek Wiwitane Dhuw

    Peribahasa Jawa di atas secara harafiah berarti rendah permulaannya tinggi (pada) akhirnya. Hal ini bisa dicontohkan misalnya dengan pertumbuhan... more »
  • 16-01-16

    No Regrets, Menerjem

    Pertunjukan drama musikal berjudul “No Regrets” yang berlangsung pada Kamis 7 Januari 2016 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta menuai decak kagum... more »
  • 16-01-16

    Rabu Pon Hari Baik,

    Perhitungan ini sering disebut perhitungan Panca Suda. Panca = 5 dan suda = kurang. Maksudnya 5 dikurangi 1 atau 5 kurang 1 sama dengan 4. Ada empat... more »
  • 16-01-16

    Indro Warkop Jadi Ko

    Kirab Jumenengan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X tanggal 7 Januari 2016 disambut antusias oleh ribuan orang Yogyakarta dan sekitarnya... more »
  • 15-01-16

    Rupa Puisi Perupa Da

    Sastra Bulan Purnama edisi ke-52, bulan Januari 2016, akan menampilkan para perupa, yang menulis puisi. Mereka masih tetap sebagai perupa, tetapi... more »