Kunjungan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ke-6

Sambutan di Pendopo Yudonegaran

SMA Pangudi Luhur (PL) Yogyakarta kembali berkunjung ke  Tembi Rumah Budaya Yogyakarta untuk mengenal budaya Jawa secara lebih dekat. Kali ini, kunjungan masih memprioritaskan kelas X (Kelas I SMA). Jumlah mereka ada 210 siswa yang dibagi dalam dua hari, yaitu hari Senin 20 April dan Rabu 22 April 2015. Kunjungan hari Senin dibagi dalam tiga kelas menjadi tiga kloter, demikian pula dengan hari Rabu. Jadi setiap kelas berkunjung secara bergantian sesuai dengan jadwal pelajaran.

Melihat dokumentasi kesenian tradisional di komputer

“Anak-anak ingin kita kenalkan dengan budaya Jawa yang masih hidup kental di Yogyakarta. Apalagi mereka masih termasuk siswa baru yang sedang belajar di kota budaya, setidaknya harus mengenal budaya lokal,” tutur Ibu Rita (guru Bahasa Jawa) kepada  Tembi. Ibu Rita setiap tahun dengan setia mendampingi murid-muridnya belajar budaya ke  Tembi. “Ya, untuk pelajaran bahasa Jawa, tidak hanya belajar di kelas, tetapi tetap kita kenalkan dengan kehidupan nyata budaya Jawa. Salah satu tempat yang pantas untuk dikunjungi adalah  Tembi,” lanjut Ibu Rita.

Berselfi ria di rumah inap Kriyan Lor Tembi Rumah Budaya

Hal senada juga disampaikan oleh Bimo (siswa kelas X2) asal Bekasi Jawa Barat kepada  Tembi. “Saya sangat senang sekali bisa tahu tentang  Tembi. Bisa melihat kegiatan budaya yang ada di  Tembi, seperti kursus-kursus, demo membatik, demo natah topeng, dan lainnya. Di sini juga ada dokumentasi kesenian tradisional seperti ketoprak, wayang kulit, dan angguk. Pokoknya komplit, ada juga museum, perpustakaan, dan rumah inap tradisional. Pengetahuan saya sangat bertambah. Saya lebih banyak mengenal budaya Yogyakarta.”

Melihat koleksi Kulkas Kuno di Tembi

Kunjungan siswa-siswi PL ke  Tembi tidak hanya melihat fasilitas dan kegiatan yang ada di  Tembi, tetapi mereka memanfaatkan untuk berfoto selfi dan menikmati makanan khas  Tembi yang ada di Angkringan Wates.

Suwandi 
Foto: Sartono

Latest News

• 29-04-15

  PGTK KHalifah Datang

  Kedatangan mereka masih dalam rangka peringatan Hari Kartini sehingga sebagian dari mereka mengenakan pakaian tradisional dan pakaian yang... more »
• 29-04-15

  Membaca Jejak Chairi

  Dalam acara ini ditampilkan pembacaan puisi, musikalisasi puisi dan pidato kebudayaan. Para penyair muda dan penyair senior bergabung menjadi satu... more »
• 28-04-15

  Denmas Bekel 28 Apri

  more »
• 28-04-15

  Anak-anak Tim-Tim di

  Metode yang digunakan Helena van Klinken untuk menyusun buku ini adalah dengan mewawancarai 90 sumber lisan. Berdasarkan hal ini penulis kemudian... more »
• 27-04-15

  Kearifan Lokal yang

  Dengan membaca buku ini, Anda akan mengetahui berbagai kearifan lokal masyarakat Lombok, sebagai media pendidikan antikorupsi. Juga berbagai bentuk... more »
• 27-04-15

  ‘Di antara Perempuan

  Sebanyak 7 penyair, satu diantaranya pria dan sisanya penyair perempuan, sedang menyiapkan antologi puisi yang diberi judul ‘Di Antara Perempuan’ dan... more »
• 27-04-15

  Pada Tiap Rumah Hany

  Bertepatan dengan Hari Kartini, Selasa malam, 21 April 2015, Bentara Budaya Yogyakarta, membuka pameran seni grafis karya Theresia “Tere” Agustina... more »
• 25-04-15

  Anak Yang Lahir Tang

  Tanggal 8 (Jawa) adalah ‘dina Menjangan.’ Anak yang lahir pada tanggal tersebut baik wataknya, beruntung hidupnya, dikasihi orang-orang agung. Untuk... more »
• 25-04-15

  Kunjungan SMA Pangud

  SMA Pangudi Luhur (PL) Yogyakarta kembali berkunjung ke Tembi Rumah Budaya Yogyakarta untuk mengenal budaya Jawa secara lebih dekat. Kali ini,... more »
• 25-04-15

  Hanyaterra meluncurk

  Hanyaterra adalah kelompok kolektif musik keramik dari Jatiwangi Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang terdiri dari Tedi En , Iwan Maulana, Ami... more »