DAUN PINTU SEBAGAI PENGINGAT AKAN BENCANA

Beberapa bulan lalu, tepatnya pada bulan November 2011, di beberapa ruas jalan di Jogja terdapat pemandangan baru. Pemandangan baru itu setidaknya bisa dilihat di persimpangan Tugu Jogja dan persimpangan Jalan Kleringan-Jl.Abu Bakar Ali-Jl. Pasar Kembang-Jl. Mataram (Mayor Suryotomo). Pemandangan baru itu berupa pemajangan daun pintu yang berlepotan lumpur-pasir. Daun pintu itu kelihatan rusak. Bahkan di beberapa bagian kelihatan sudah pecah atau somplak.

Daun pintu itu di antaranya ditempeli kertas dengan tulisan: Pintu rumah P. Nyoto, Dsn. Srunen, RT 04/06, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman – Salah satu dari 2271 rumah yang hancur diterjang awan panas Gunung Merapi pada tanggal 05 November 2010. Identitas dari daun pintu itu begitu ditegaskan dengan tulisan tersebut dengan maksud agar orang yang melintas di ruas-ruas jalan yang telah disebutkan di atas menjadi ingat alias tidak melupakan peristiwa bencana alam yang memilukan itu. Untuk ikut bersimpati dan berempati pada korban bencana alam itu.

Tulisan dan pemajangan daun pintu itu hanya merupakan bagian kecil dari upaya sebagian orang untuk mengetuk hati masyarakat Jogja atau orang yang sedang berada di Jogja. Seakan pemajangan daun pintu mengajak orang untuk menengok atau datang ke lokasi bencana dan segera mengulurkan bantuannya. Kini, setelah 3 bulan berlalu gaung atau gema ajakan untuk membantu orang yang terkena musibah atau bencana itu terasa mulai mengendor dan mengabur. Daun pintu Pak Nyoto yang dipajang di ruas-ruas jalan yang disebutkan di atas pun telah tidak ada lagi.

Masihkah orang mengingat kedahsyatan bencana alam yang diakibatkan oleh terjangan wedhus gembel, lahar panas, maupun lahar dingin yang mengobrak-abrik Cangrkingan, Kinahrejo, Klaten, dan lain-lain itu ? Barangkali ingatan itu memang masih ada. Setidaknya pemberitaan yang gencar akan musibah Kali Putih di Magelang mengingatkan orang akan hebatnya musibah yang diakibatkan oleh letusan Merapi. Barangkali orang masih berkonsentrasi untuk mengatasi bencana di Kali Putih, Magelang. Akan tetapi akibat panjang dari bencana Merapi yang masih tetap belum teratasi di berbagai daerah lain seperti Cangkringan, Kinahrejo, Balerante, Turi, Kaliurang, Argomulyo, aliran Code, dan sebagainya itu masih menjadi pokok perhatian untuk ditanggulangi dan diselesaikan ?

a. sartono

DAUN PINTU SEBAGAI PENGINGAT AKAN BENCANA DAUN PINTU SEBAGAI PENGINGAT AKAN BENCANA DAUN PINTU SEBAGAI PENGINGAT AKAN BENCANA




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta