Tembi

Yogyakarta-yogyamu»ANEKA TULISAN DALAM SPANDUK PASCA GEMPA

01 Jan 2008 09:35:00

Yogyamu

ANEKA TULISAN DALAM SPANDUK PASCA GEMPA

Musibah atau bencana yang menimpa manusia bisa menimbulkan bermacam-macam akibat dan reaksi. Akan tetapi seberapa pun beratnya musibah, kehidupan terus berjalan. Orang atau manusia tidak bisa menolak keberjalanan atau kelangsungan kehidupan di dunia ini. Untuk itu diperlukan semangat dan tekad yang kuat untuk bangkit. Minimal memotivasi diri untuk menyingsingkan lengan baju, cancut tali wanda.

Orang tidak mungkin terus-menerus menekuri nasibnya yang sedang buruk. Jika ini dilakukan, bukan kesembuhan dan kebangkitan yang didapatkan, namun justru keterpurukan yang menghimpit jiwa. Orang tidak mungkin bangun, bangkit jika bukan atas kesadaran dirinya sendiri. Orang lain boleh dan bisa saja membantu dan memotivasi, namun inti gerak kebangkitan itu selalu berasal dari diri masing-masing individu. Hal demikian memang tidak semudah dalam omongan dan wacana. Namun orang perlu terus membangkit-bangkitkan semangatnya sendiri. Dengan demikian, tidak perlu terlalu lam mengasihani diri sendiri karena hal demikian membuat orang menjadi manja dan malas.

Beberapa saat setelah gempa besar berlalu, muncul aneka spanduk dengan aneka macam pesan yang kata atau kalimatnya menyemangati warga Yogya, khususnya Bantul, yang terkena musibah gempa. Tulisan-tulisan itu sepintas hanya seperti tulisan biasa. Namun jika dibaca dan diresapi tentu akan punya dampak psikologis besar bagi orang-orang yang baru saja terkena musibah gempa.

Salah satu contoh kalimat dalam spanduk yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga itu berbunyi: Digembleng Hancur Lebur, Bangkit Kembali. Digembleng Hancur Lebur, Bangkit Kembali. Ada pula yang berbunyi: Pring Reketeg Gunung Gamping Ambrol, Ati Tetep Teteg Snajan Omah Ambrol. Selain itu ada lagi yang berbunyi: Rakyat Bantul Tetep Sugih Snajan Ora Duwe Bandha, dan lain-lain.

Tulisan semacam itu memang benda mati serta tidak memberikan bantuan berwujud material. Akan tetapi tulisan-tulisan tersebut berdampak besar pada sisi-sisi psikologis warga yang terkena bencana. Yang telah terjadi ikhlaskan terjadi, ke depan kita bangun semangat baru sebab hidup terus bergulir dengan segala harapan dan cita-cita di masing-masing hati kita. Bangkitlah bangsaku !

Foto dan Teks: Sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta