Band Agrikulture
Sang Vokalis Menjadi Monyet
Siapa yang tak tahu lagu fenomenal “Kompor Mleduk” yang dipopulerkan mendiang Benyamin S. Lagu nyeleneh dengan lirik yang unik ini juga beberapa kali dibawakan oleh beberapa musisi tanah air. Itu juga yang dilakukan oleh band asal Jakarta Agrikulture, sang vokalis yang terinspirasi dengan Benyamin S. ini mengakui band mereka cukup dikenal karena membawakan lagu tersebut. Band yang sudah berdiri sejak tahun 2003 ini mengusung musik retro elektronik modern dengan irama musik rock, dan funk. Awalnya Agrikulture dibentuk oleh Anton Wirjono (Dj Anton) dan Dj Aditya namun sekarang, band yang baru merilis album keduanya “Terang Benderang” beberapa waktu lalu ini resmi beranggotakan Aditya (Drum), Dipha (Bass), Fandy (Vokal), dan Emil (Gitar) dengan genre musik pop elektronik.
Saat ditemui di panggung Rolling Stone beberapa waktu lalu, Fandy sang vokalis mengatakan band ini dibentuk bukan hanya untuk memberitahunkan karya-karya musik mereka namun yang terpenting menghibur apalagi saat berada diatas panggung. “Gue sebenarnya nggak terlalu bisa nyanyi, jadi waktu di atas panggung gue jadi monyet aja yang penting menghibur,” katanya. Sepanjang membawakan lagu-lagu dengan lirik menggelitik dari album mereka, sang vokalis Fandy memang tampil paling menonjol, selain ia aktif meliukkan badannya kesana kemari, suaranya yang sangat mirip dengan mendiang Farid Hardja ini memang sangat menghibur sepanjang pertunjukan.
Coba dengar lagu berjudul “Orang Hutan”, dalam album kedua mereka, dengan lirik cerdas, bercerita tentang kepadatan Jakarta dan kekurangan pohon dibalut dengan warna musik popo elektronik rasa betawi bisa menjadi pilihan musik berbeda ditengah maraknya musik-musik serupa di kancah musik tanah air. kebanyakan lagu-lagu mereka mengedepankan kritik sosial atau potret kejadian yang ada disekeliling kita, bahkan lagu “cinta-cintaan” dibuat dengan nada riang dan jauh dari cerita selingkuh, sedih atau cinta yang rumit.
Bicara soal nama band yang cukup unik, Agrikulture berfilosofi cinta tanah air Indonesia yang konon disebut sebagai Negara agraris, mereka sengaja mengganti nama Agrikulture dengan huruf K bukan C supaya lebih membumi di Indonesia, karena sebenarnya agriculture berarti pertanian yang sudah sangat lekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, mereka ingin musik dan karya mereka bisa melekat dalam masyarakat dan disukai oleh semua khalayak. Band ini punya karya yang unik dan menarik, kita kembali disuguhkan satu lagi karya musik yang jujur dan memilih untuk tidak mengikuti arus, sukses untuk Agrikulture.
Temen nan yuk ..!
Natalia. S
Artikel Lainnya :
- Denmas Bekel(19/05)
- PAK POS DI MASA KOLONIAL BELANDA(23/06)
- 8 Maret 2011, Bothekan - KATON KAYA CEMPAKA SAWAKUL (08/03)
- 29 Januari 2011, Denmas Bekel(29/01)
- Lasja F Susatyo(30/07)
- BERPALING KE MENU PEPES(19/12)
- 11 Maret 2010, Primbon - Selamatan Kandungan(11/03)
- 14 Mei 2010, Kabar Anyar - Empat Tingkatan Ilmu(15/05)
- Tanda Wanita Yang Banyak Rejeki(14/07)
- 17 Desember 2010, Perpustakaan - Kedjawen(17/12)