Stupa Glagah, Kulon Progo

Stupa Glagah, Kulon Progo

Keletakan

Stupa Glagah secara administratif terletak di Di Dusun Glagah, Kalurahan Sidorejo, Kecamatan Temon, Kabupatan Kulon Progo, Propinsi DIY. Keletakan Stupa Glagah ini tidak begitu jauh dari Jalan Raya Daendels (jalur selatan di wilayah itu).

Kondisi Fisik

Stupa Glagah berada di pekarangan milik penduduk setempat. Stupa terbuat dari batu andesit. Demikian pula batu lapik atau alas dari stupa tersebut. Tinggi stupa sekitar 180 Cm, diameter stupa kira-kira 50 Cm, dan batu alas atau lapik stupa berukuran sekitar panjang 70 Cm, lebar 70 Cm, dan tinggi sekitar 70 Cm. Di sisi stupa tersebut juga terdapat batuan lain dengan beberapa ukuran yang diduga merupakan bagian dari peninggalan kuno seperti stupa yang berada di lokasi.

Stupa Glagah, Kulon Progo

Latar Belakang

Menurut beberapa sumber Stupa Glagah ini dibuat pada abad 8-9 Masehi. Latar belakang kesejarahan dari stupa ini masih kurang begitu jelas. Sekalipun demikian stupa ini menunjukkan bahwa di sekitar Sidorejo, Temon pada kisaran abad 8-9 telah dihuni manusia dengan peradaban yang relatif maju. Stupa sebagai bagian dari tempat atau sarana ibadah menunjukkan tingkat peradaban masyarakat dalam bidang spiritual telah cukup maju.

Pada sisi lain sumber setempat menyebutkan bahwa kemungkinan Stupa Glagah mempunyai kaitan dengan cerita rakyat yang sempat berkembang di tempat itu. Cerita rakyat itu menyebutkan bahwa di Glagah dulu ada wilayah yang dinamakan Kadipaten Sidorejo. Kadipaten ini dipimpin oleh Adipati Cangak Mengeng. Sementara itu di tempat lain ada sebuah kadipaten yang bernama Kadipaten Ngreyap yang dipimpin oleh Adipati Ngreyap. Suatu keduanya terlibat peperangan dan Kadipaten Sidorejo kalah. Cerita ini menyebutkan bahwa Adipati Cangak Mengeng kemudian moksa. Seiring dengan hal itu Kadipaten Sidorejo pun diratakan oleh Adipati Ngreyap.

Stupa Glagah, Kulon Progo

Usai peristiwa itu apa yang dinamakan Kadipaten Sidorejo bisa dikatakan telah lenyap. Akan tetapi selang beberapa ratus tahun kemudian orang mulai bertanya-tanya tentang adanya kadipaten tersebut karena ingatan generasi ke generasi tentang Kadipaten Sidorejo ternyata tidak lenyap. Diketemukannya berbagai batuan dalam berbagai ukuran dan bentuk pada waktu yang lebih kemudian semakin mendorong banyak orang ingin tahu lebih banyak tentang cerita tutur Kadipaten Sidorejo dengan sejarah yang sesungguhnya. Penemuan Stupa Glagah pada sisi lain semakin menebalkan imajinasi atau pendapat orang tentang pernah adanya sebuah kadipaten atau kehidupan masyarakat yang cukup ramai di wilayah itu di masa lalu.

Stupa Glagah, Kulon Progo

a.sartono


Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta