Mi Letheg, Kuliner Ndeso Tenan
Kalimat kuliner ndeso tenan untuk menunjukkan bahwa mi letheg ‘berasal’ dari desa, sebagai makanandesa. Tetapi, warung mi letheg ini tidak jauh dari kota Yogya, bahkan lebih dekat dari kota Yogya, ketimbang dengan Kabupaten Bantul.
Mi letheg goreng
Kalimat yang menjadi judul di atas tertera pada spanduk yang dipasang di warung Mi Letheg, yang terletak di Jalan Nitipuran, 175, Sonosewu, Yogyakarta. mi letheg memang berbeda dari mi Jawapada umumnya. Selain bahan minya tidak sama, warnanya juga berbeda. Pada mi letheg terkesan letheg (kotor), maka disebut sebagai mi letheg.
Kalimat kuliner ndeso tenan untuk menunjukkan bahwa mi letheg ‘berasal’ dari desa, sebagai makanandesa. Tetapi, warung mi letheg ini tidak jauh dari kota Yogya, bahkan lebih dekat dari kota Yogya, ketimbang dengan Kabupaten Bantul, karena Nitipuran, Sonosewu masuk Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.
Kuliner Tembi memang baru sekali ini mampir di warung mi letheg yang mengambil lokasi di Jalan Nitipuran, meski berulangkali melewati jalan ini. Pilihan sajian di warung ini hanya dua: mie godog atau mie goreng. Variasinya ada mi letheg godog atau goreng atebe, kependekan dari ati telor bebek. Kuliner Tembi memesan mi letheg goreng atebe.
Rupanya, satu porsi mi letheg masuk dalam kategori besar, sehingga satu piring mi letheg goreng dan satu mangkok mi letheg nyemek , tidak habis dimakan sendiri. Rasa gurih dari mi letheg cukup dominan. Perpaduan antara mi letheg, telor bebek dan bawang putih, membuat rasa gurihnya semakin kentara.
mi letheg nyemek
Di sekitar Nitipuran ini ada beberapa penjual bakmi Jawa, namun rupanya hanya di kampung Nitipuran ini, satu-satunya mi letheg. Warung yag sudah berdiri sejak setahun lalu itu buka setiap hari dari siang sampai malam hari.
Makan mi letheg perut terasa cepat kenyang, yang dalam bahasa Jawamaksek. Apalagi ditambah minuman panas wedang uwoh, atau wedang jahe, rasa kenyang itu semakin terasa.
Warung mi letheg ini dibuat khas, seperti sengaja untuk memberi suasana desa. Bahan bangunannya terbuat dari bambu, kursinya juga dari bambu. Bangunan serba bambu ini seolah untuk menunjukkan apa yang disebut sebagai ‘ndeso tenan’.
Warung mi letheg
Makan yuk ..!
Naskah & foto:Ons Untoro
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Tembi Catering Siap Memanjakan Selera Anda(29/07)
- Serba Organik, Menu Spesial Angkringan Tembi di Bulan Ramadan(24/07)
- Santap Brongkos di Waroeng Soekonandi Yogya(23/07)
- Bakmi dan Bajigur di Bintaran Kulon Yogya(17/07)
- Menikmati Gurihnya Pempek Mang Pari di Jalan Taman Siswa(15/07)
- Sop Empal Di Ngampilan(10/07)
- Nasi Goreng Empat Rasa Punya Papa Rons(04/07)
- Makan Siang, Tiga Menu Pukhet(27/06)
- Omurice, Nasi Goreng Jepang(21/06)
- Sop Iga Dapoer Wayang(05/06)
![Bale Inap](https://tembi.net/assets/box-baleinap.jpg)
![Bale Dokumentasi](https://tembi.net/assets/box-baledokumentasi.jpg)
![Bale Karya](https://tembi.net/assets/box-balekarya.jpg)
![Bale Rupa](https://tembi.net/assets/box-balerupa.jpg)
![Yogyakarta](https://tembi.net/assets/yogyakarta.jpg)