Tembi

Makanyuk»BAKSO ULEG PEDASNYA NENDANG

20 Sep 2010 12:02:00

Makan yuk ..!

BAKSO ULEG "PEDASNYA NENDANG"

Selalu saja ada jalan keluar untuk bekerja. Sejauh bekerja tidak selalu berarti di kantor. Berangkat pagi pulang sore. Tetapi bekerja dimengerti sebagai melakukan aktivitas yang menguntungkan secara ekonomis. Bahkan, tidak mesti harus dinilai dari segi ekonomi, secara sosial dan kultural memberi makna, baik bagi dirinya dan orang lain, maka satu aktivitas bisa disebut sebagai bekerja.

Ini ada anak muda, yang memaknai kerja tidak laiknya sebagai orang kantoran, tetapi justru membuka usaha yang bisa ‘menampung’ orang lain untuk bekerja. Aktivitasnya ini, selain memberi keuntungan secara ekonomis. Dari segi sosial dan kultural pun memberi makna. Karena di tempatnya beraktifitas, bermacam orang bisa datang. Selain makan, sekaligus bisa ngobrol saling bertukar pikiran.

Ketiga anak muda itu ialah Suyono (28 th),Marsudi (36 th) dan Umar Said (30 th). Ketiganya membuka ruang usaha, yang sederhana, namun sangat mudah untuk diakses siapa saja. Dari anak kecil sampai orang tua. Usaha itu berupa membuka usaha bakso, yang diberi nama ‘Bakso Uleg ‘Pedasnya Nendang’. Usaha bakso ini belum lama, diawali sejak 10 Juli 2010 yang lalu. Jadi, baru sekitar 3 bulan ‘Bakso uleg’ ini mengawali usahanya.

Modalnya tidak besar, hanya Rp 9 juta, yang dibagi masing-masing orang mengumpulkan Rp 3 juta. Yang aktif mengelola Suyono dan Marsudi. Umar Said hanya menyertakan modalnya.

Pada pertama kali buka, 10 Juli lalu, laku 25 porsi. Awal yang baik ini, tentu saja membanggakan. Namun, pada langkah berikutnya, porsi yang terjual mulai turun, bahkan semakin turun hanya 7 porsi. Upaya mengatasi hal semacam itu, ‘Bakso uleg’ melakukan publikasi untuk ‘memperkenalkan’ pada masyarakat sekaligus menarik minatnya.

“Di bulan Agustus kami melakukan publikasi dengan membuat papan nama besar dan menyebar pamflet diwilayah Bantul. Rupanya publikasi ini mendapat respon dari masyarakat Bantul, sehingga mampu menaikkan 50 porsi perhari” kata Suyono bergembira.

Pada hari lebaran, tiga hari beturut-turut, “Bakso Uleg” mampu menjual sampai 151 porsi. Bakso yang buka setiap hari dari pukul 10.00-21.00 ini terletak dipinggir jalan, sehingga gampang diakses. Lokasinya berada di jalan Bakulan-Palpabang, Kweden, Trirenggo, Bantul.

Harga baksonya, dengan kualitas rasa yang ‘nendang’, termasuk tidak mahal. Paling murah Rp 4000 dan paling mahal Rp 6000. Tinggal pilih, kategori apa yang mau diambil. Memilih bakso komplit, yang terdiri dari bakso4-kupat-tahu-mie harganya Rp. 6000,-. Namun kalau hanya bakso kuah, yang terdiri dari bakso 4 dan kuah. Cukup mengeluarkan uang Rp. 4000.

Lalu kenapa namanya ‘Bakso uleg?”

Rupanya, sambal yang disediakan berupa cabe yang langsung di uleg di mangkok. Pembeli tinggal memilih berapa cabe yang akan di uleg, yang dikategorikan menjadi sangat pedas (4 cabe), pedas (3 cabe), agak pedas (2 cabe) dan tidak pedas (tanpa cabe).

Ada banyak bakso di Bantul, tapi rupanya ‘Bakso uleg’ dari Suyono dkk ini hanyalah satu-satunya bakso di Bantul yang menggunakan kata uleg.

Ingin di ‘uleg’ dan hoa-hoa enak. Mampirlah di “Bakso Uleg Pedasnya Nendang’

Ons Untoro




Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta