Tembi Gowes-Gowes di Tribun Jogja

Tembi Gowes-Gowes di Tribun Jogja

Komunitas Sepeda Tembi Rumah Budaya yang diwakili 13 personil, termasuk penulis, Minggu (14/10) lalu ikut menyemarakkan kegiatan Sepeda Gembira dan Senam Bersama bertitel “Gowes dan Senam Bersama Tribun Jogja” yang diselenggarakan oleh Tribun Jogja. Kegiatan serupa juga digelar di 13 kota di Indonesia secara bersamaan. Komunitas sepeda Tembi Rumah Budaya baru kali ini mulai unjuk gigi di percaturan Fun-bike agar lebih dikenal oleh masyarakat luas, baik masyarakat Jogja maupun luar, sekaligus promosi kegiatan budaya yang ada di Tembi. Maka tidak heran, dalam ikut sepeda gembira tersebut, komunitas sepeda Tembi tidak asal ikut memeriahkan kegiatan Tribun Jogja, tetapi juga memiliki misi kembali ke masa lalu dengan bersepeda dan mendukung pola hidup sehat.

Tembi Gowes-Gowes di Tribun Jogja

Kostum yang dibawakan komunitas sepeda Tembi tidak pernah lepas dari kostum lokal setempat, yaitu dengan memakai baju surjan lurik, ikat kepala, celana kolor hitam, dan yang pasti sepeda ontel tipe kuno. Tentu tidak lupa kaos dari panitia penyelenggara yang tetap dipakai sebagai tanda kepesertaan. Sepeda kuno yang dipakai tidak asal jalan, tetapi juga dipersiapkan dengan dihias sebagus mungkin, seperti diberi bendera merah putih dan bendera kebesaran Tembi, logo Tembi Rumah Budaya, diberi bunyi-bunyian (biar menarik peserta lain), dan yang khas, setiap sepeda personil Tembi diberi label bertuliskan aksara Jawa yang berbunyi “Pasukan saka Tembi”.

Persiapan sepeda dan ubarampenya telah disiapkan sehari sebelumnya. Tidak lupa disiapkan leaflet Tembi, siapa tahu di tempat start dan finish nanti (yakni di Jogja Expo Center-JEC Yogya) banyak masyarakat peserta gowes-gowes yang ingin tahu lebih banyak tentang apa itu Tembi Rumah Budaya. Minggu pagi, sebagian besar sepeda ontel diangkut dengan mobil bak terbuka. Maklum tempat start dari Tembi terlalu jauh. Jika sepeda dinaiki, bisa-bisa sampai di tempat start sudah loyo. Sebagian sepeda dipanggul dengan sepeda motor. Sementara personil mengalah menggunakan motor menuju JEC.

Tembi Gowes-Gowes di Tribun Jogja

Tiba di tempat start, rombongan pesepeda Tembi segera mengikuti gowes-gowes berbaur peserta lainnya yang jumlahnya lebih dari 10.000. Yang datang lebih dulu sudah melakukan start dan berkeliling sesuai rute yang sudah ditentukan oleh panitia, seperti Jl. Kusumanegara, Sultan Agung, Brigjen Katamso, Kolonel Sugiyono, Menteri Supeno, Perintis Kemerdekaan, Ngeksigondo, Jl. Gedong Kuning hingga kembali lagi ke JEC. Sementara Tembi, karena peserta awal sudah berangkat, tinggal mengikuti dari belakang. Walaupun tidak penuh berkeliling sesuai dengan rute yang jaraknya sekitar 12 km, tetapi pasukan Tembi senang bisa ikut dan berbaur dengan peserta lain. Banyak peserta lain yang heran bercampur kagum dengan kostum yang dipakai oleh personil Tembi, karena dianggap unik dan berani tampil beda. Bahkan di tempat finish, tidak jarang, peserta lain mengabadikan dan meminta berfoto bersama dengan kru Tembi. Pengalaman yang tak terlupakan. Ternyata banyak masyarakat yang tertarik. Maka kesempatan itu juga digunakan kru Tembi untuk menyebarkan leaflet Tembi. Mungkin lain kali bisa ikut kembali.

Setibanya di garis finish pula, untuk melepas lelah, dengan masih menggunakan kostum khas Tembi, beberapa personil ikut berdendang ria sambil menantikan doorprize yang dibagikan panitia. Siapa tahu dapat hadiah seperti sepeda motor, sepeda, kulkas, televisi atau hadiah hiburan lainnya. Walaupun kenyataannya tidak mendapatkan hadiah, kru Tembi tetap senang, apalagi dua personil di antaranya mendapat doorprize dari panitia karena sebagai peserta sepeda gembira dengan kostum unik dan khas Jogja banget. Selamat untuk Tembi.

Tembi Gowes-Gowes di Tribun Jogja

Suwandi


Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta