bahasaIndonesia | english usEnglish| Tembi

Beritabudaya»PAMERAN KELILING TIGA MUSEUM DI Tembi

23 Nov 2011 07:50:00

PAMERAN KELILING TIGA MUSEUM DI TembiSuasana Pendopo Yudonegaran pada Senin dan Selasa (21—22/11) lalu tampak lebih ramai oleh anak-anak sekolah pelajar di Bantul, ketimbang pada hari-hari biasanya. Hari itu, 3 Museum Yogyakarta dan DKI Jakarta sedang melakukan pameran keliling di wilayah Bantul dan dipusatkan di Museum Tembi Rumah Budaya. Museum yang mengadakan pameran keliling itu adalah Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Museum Transportasi, dan Museum Penerangan TMII DKI Jakarta. Ketiganya mengadakan pameran keliling sebagai program rutin tahunan sebagai bentuk sosialisasi museum ke sekolah yang bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para pelajar di daerah, agar lebih peduli dan mencintai museum sebagai salah satu tempat pembelajaran sejarah masa lalu.

Pameran keliling ketiga museum tersebut merupakan salah satu agenda dari kegiatanPAMERAN KELILING TIGA MUSEUM DI Tembilain, seperti ceramah dan lomba paduan suara. Pada hari pertama dan kedua, pameran dipenuhi oleh anak-anak pelajar yang mengikuti acara sarasehan dan lomba paduan suara. Sebelum dan sesudah kegiatan sarasehan dan lomba paduan suara, anak-anak menyempatkan diri untuk melihat-lihat koleksi pameran dari ketiga museum yang menyelenggarakan pameran keliling. Mereka tampak antusiasme melihat-lihat koleksi yang dipamerkan, baik berupa replika, benda asli, maupun foto-foto.

Museum Transportasi dikelola oleh Kementerian Perhubungan, dibangun di atas lahan seluas 6,24 hektar dengan luas bangunan 7.782 meter persegi. Museum ini terletak di Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII) DKI Jakarta. Pada kesempatan pameran keliling tersebut menampilkan berbagai koleksi transportasi udara, darat, laut,PAMERAN KELILING TIGA MUSEUM DI Tembidan transportasi tradisional. Koleksi yang dipamerkan antara lain: Replika Pesawat Boeing 747-400, Replika Perahu Pinisi, foto-foto becak Tembikar, sepeda motor DKW, lokomotif Uap F 1015, Kereta Api Luar Biasa, Bemo NGB 1290 AN, Kapal Navigasi Moring Boat, Oplet, Helikopter HR-1525, Bis Tingkat Si Jangkung Merah, dan Pesawat GIA DC-9 PK GNT, dan Replika Pesawat Udara RI-001 Seulawah.

Dua koleksi unik dari Museum Transportasi yang pantas dikuak antara lain Replika Perahu Pinisi dan Kereta Api Luar Biasa. Replika Perahu Pinisi merupakan salah satu perahu dagang terbesar abad 15—16 dan termasuk jenis perahu tradisional masyarakat Bugis (Makassar, Sulawesi Selatan). Perahu ini memiliki 2 tiang dengan 7 layar. Perahu ini berfungsi sebagai angkutan laut, digunakan untuk melakukan pePAMERAN KELILING TIGA MUSEUM DI Tembirdagangan, mengangkut rempah-rempah, kayu cendana, damar, sagu, dan lainnya ke berbagai daerah di wilayah nusantara hingga ke negara lain, seperti Madagaskar.

Sementara koleksi Foto Kereta Api Luar Biasa Presiden RI I ini sebenarnya ingin menceritakan sejarah di zaman awal kemerdekaan. Kereta Api Luar Biasa RI I ini berjasa pada waktu Presiden Sukarno, Wakil Presiden Muhammad Hatta beserta anggota Kabinetnya hijrah dari Jakarta menuju Yogyakarta pada tahun 1946, ketika pemerintahan pindah sementara ke Yogyakarta.

Museum Penerangan yang juga berlokasi di Kompleks TMII DKI Jakarta ini menampilkan foto-foto koleksi dan alat peraga televisi. Foto-foto koleksi perhubungan yang ditampilkan, antaraPAMERAN KELILING TIGA MUSEUM DI Tembi lain: Mesin Cetal Coba Naskah, Mesin Cetak Pembuat Uang, Mesin Morse, Teleprinter, Mesin Ketik Huruf Jawa, Kamera Peliput Pepera, Pesawat Penerima TV Pertama, Kamera TVRI Pertama, Alat Perekam Blank, Kentongan Berukir, Mangkok Merah, dan Sepeda Motor.

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sendiri, antara lain menampilkan koleksi berupa Gogok, Poci, dan Peralatan Minum Kapten Widodo. Koleksi Gogok merupakan tempat candu yang hasilnya dipakai untuk biaya perjuangan. Koleksi Poci berfungsi sebagai tempat minum. Kedua koleksi ini berkisah dari Letkol Zulkifli Lubis yang pada tahun 1948—1949 memegang pucuk pimpinan perjuangan di daerah Imogiri, Bantul. Untuk menjalankan perjuangan, Letkol Zulkifli menePAMERAN KELILING TIGA MUSEUM DI Tembimpati rumah Bapak Marito di Srunggo, Selopamioro, Imogiri, Bantul. Gogok dan Poci merupakan dua alat bersejarah yang pernah dipakai oleh Letkol Zulkifli dalam perjuangan di daerah Bantul.

Koleksi lain berupa deskripsi-deskripsi tentang museum sebagai media belajar siswa, museum sahabat belajar, museum sebagai pusat informasi, museum sebagai pelestari sejarah budaya bangsa, Museum Benteng Vredeburg, dan Sejarah Kota Bantul. Dalam sejarah kota Bantul dijelaskan, hingga saat ini sudah ada 27 bupati yang pernah menjabat bupati di Kabupaten Bantul. Dan peran serta Kabupaten Bantul terhadap Kota Yogyakarta, seperti saat perjuangan Pangeran Diponegoro, Gerilyanya Jendral Sudirman, aksi Sultan Agung terhadap Belanda, dan sebagainya

Suwandi


Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta