Seminar Sehari "Peranan Budaya dan Bahasa Jawa di Sekolah"
(Peringatan HUT Majalah Djaka Lodang ke-41)
Tanggal 01 Juni 2012 majalah berbahasa Jawa Djaka Lodang telah mencapai usia ke-41. Ulang tahun ini direfleksikan dalam bentuk seminar sehari dengan mengambil tempat di Joglo Tamansar, Tamansari, Keraton, Yogyakarta. Seminar ini mengambil tema ”Peranan Budaya dan Bahasa Jawa di Sekolah.” Seminar menghadirkan tiga pembicara yakni, Drs. H. GBPH. Yudaningrat, MM., dengan materi makalah berjudul Peranan Budaya Jawa di Sekolah. Pemateri kedua, Dr. Suwardi Endraswara dengan judul makalah Menumbuhkan Kreativitas Menulis. Sedangkan pemateri ketiga adalah Drs. Subalidinata dengan judul makalah Ejaan Bahasa Jawa.
Drs, Suhindriyo selaku ketua panitia dalam acara itu menyampaikan sambutannya bahwa seminar tersebut melibatkan 100 peserta dari berbagai unsur. Baik dari kalangan guru maupun penulis. Seminar dimaskdukan agar bahasa, sastra, dan kebudayaan Jawa terus bertumbuh dan mekar di masa depan. Sekolah sebagai basis dari perolehan ilmu pengetahuan memegang peranan penting dalam hal ini. Demikian pun penulis dan media. Ketiga unsur ini idealnya menjadi sinergis untuk pengembangan kebudayaan Jawa pada umumnya di masa depan.
Seperti amanat Kongres Bahasa Jawa V tahun 2011 di Surabaya, bahwa bahasa Jawa wajib diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat TK-SMA. Bahkan ada tekanan bahwa bahasa Jawa hendaknya digunakan sebagai pengantar di tingkat TK-SD. Sebenarnya langkah-langkah untuk semuanya memang mulai dilakukan meskipun di sana-sini masih banyak mengalami kekurangan. Penerapan bahasa Jawa di seluruh instansi dan sekolah di Jogja sekalipun di dalam seminggu sekali merupakan langkah yang positif. Sikap bernai menggunakan bahasa Jawa sekalipun belum benar dalam unggah-ungguh patut mendapatkan apresiasi.
Kebudayaan (Jawa) patut diaplikasikan di sekolah-sekolah demi terbentuknya karakter yang kuat pada generasi muda bangsa. Karakter ini merupakan sesuatu yang selama ini terasa hilang atau kabur karena berbagai arus persilangan budaya yang tidak terhindarkan. Demikian salah satu isi dari makalah yang disampaikan Drs. H. GBPH. Yudaningrat, MM.
Dr. Suwardi Endraswara menyajikan makalah yang pada galibnya mengajak orang untuk aktif dan kreatif menulis. Sekolah menurut Suwardi merupakan ajang yang paling pas untuk membina hal demikian itu. Oleh karena itu guru sebaiknya memang bisa memberi nasihat, menuntun, dan memberikan contoh untuk keperluan tersebut. Ada banyak hal yang bisa digali dan menjadi referensi bagi calon maupun penulis untuk menelurkan tulisan-tulisannya. Pengalaman dan pengamatan akan hal-hal di dalam maupun di luar diri bisa memperkaya hal itu. Pengamatan ini bisa diasah sejak kecil sehingga orang peka dan cepat menangkap sesuatu untuk kemudian dituangkannya dalam karya tulisnya.
Drs. Subalidinata menyuguhkan makalah yang berhubungan dengan ejaan bahasa Jawa. Hingga saat ini persoalan ejaan bahasa Jawa ini masih sering menjadi kendala bagi para penulis. Persoalannya banyak di antara mereka yang memang tidak begitu mencermati atau memahamiya. Barangkali sosialisasi ejaan bahasa Jawa ini memang perlu terus digalakkan. Sekolah dan media menjadi wahana yang sangat efektif untuk keperluan semacam itu.
Penulis atau pengarang yang abai pada ejaan yang baik dan benar tentu akan menghasilkan tulisan yang aneh, lucu, dan bahkan wagu serta tidak bermutu. Hal-hal demikian memang perlu dicermati. Hingga kini pun banyak orang masih sering bingung untuk menuliskan kata ”apa” yang ditulis ”opo”, ”sapa” sering ditulis ”sopo”, ”kalihan” ditulis ”kaliyan”, dan sebagainya. Penulisan yang kurang tepat semacam itu akan membuat hasil tulisan (karya) menjadi menyulitkan untuk dipahami. Oleh karena suliut dipahami maka hal demikian juga sering menimbulkan kesesatan pemikiran bagi pembacanya. Untuk itu ejaan ini perlu dipahami lebih mendalam, dan sekali lagi, sekolah merupakan wahana yang paling pas untuk penggodogan semua itu.
a.sartono
Artikel Lainnya :
- Gultik Blok M Masih Eksis dan Enak(10/02)
- 23 Agustus 2010, Klangenan - NEGARA KESEJAHTERAAN DI NEGARA (YANG TIDAK) SEJAHTERA(23/08)
- 29 September 2010, Yogya-mu - INSTALASI AIR SIAP MINUM DI PASTY YOGYAKARTA(29/09)
- TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA(30/04)
- ANEKA MACAM MODEL GAPURA DI YOGYAKARTA(01/01)
- Konser Ananda Sukarlan Membaca Cerpen Lewat Musik(11/01)
- RAWON AMBARKETAWANG RESTO(07/11)
- Tempat Parkir Gratis di Yogya(21/03)
- MANCING, BERSENANG SEKALIGUS BERSABAR(10/11)
- 17 Desember 2010, Kolom - MULTIKULTURALISME DALAM MUSIK ALA ANAK MUDA YOGYA(17/12)