Selasa Malam Butet Kertaredjasa
Baca Puisi Di Tembi Rumah Budaya
Kali ini Butet Kertaredjasa akan membaca puisi bersama dengan tokoh lainnya, yang bukan seniman, melainkan para pejabat negara atau mantan pejabat negara dan birokrat. Mereka adalah Abdul Haris Semendawai, Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban; Siti Noor Leilla, Ketua Komnas HAM; Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi; dan Sri Sultan HB X, Gubernur DIY.
Butet Kertaredjasa
Selasa, 14 Mei 2013 di Tembi Rumah Budaya, dalam acara bertajuk ‘Membaca Puisi Membaca Indonesia’, Butet Kertaredjasa akan tampil membaca puisi karya Taufiq Ismail, yang berjudul ‘Kembalikan Indonesia Padaku’. Butet, bukan sekadar membaca, melainkan juga akan merespon puisi karya Taufiq Ismail. Ini artinya, Butet Kertaredjasa menciptakan karya dengan kerangka puisi Taufiq Ismail.
Butet Kertaredjasa dikenal secara luas sebagai seorang seniman. Oleh Romo Mangunwijaya, Butet diberi ‘gelar’ sebagai “Raja Monolog”. Memang, Butet memiliki kemampuan yang elok dalam pentas monolog. Ketika ia bermain dengan menirukan suara Presiden RI Soeharto, yang waktu itu masih menjabat sebagai presiden, nama Butet semakin dikenal luas.
Beberapa kali, Butet datang ke Tembi Rumah Budaya. Suatu petang, ketika di Tembi masih berlangsung pameran fotografi, Butet datang ke Tembi, selain melihat pameran foto, ia juga ingin bertemu dengan fotografernya yang dia kenal.
Pada kali lain, Butet Kerjaredjasa kembali datang ke Tembi Rumah Budaya untuk membacakan puisi karya Darmanto Yatman bersama dengan seniman dan penyair lainnya seperti Landung Simatupang, Genthong Hariono, Whanny Darmawan, Gunawan Maryanto dan Naomi Srikandi.
Kali ini Butet Kertaredjasa akan membaca puisi bersama dengan tokoh lainnya, yang bukan seniman, melainkan para pejabat negara atau mantan pejabat negara dan birokrat. Mereka adalah Abdul Haris Semendawai, Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban; Siti Noor Leilla, Ketua Komnas HAM; Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi; dan Sri Sultan HB X, Gubernur DIY.
Butet Kertaredjasa adalah aktor yang mempunyai kemampuan yang mengagumkan. Penampilan dia di panggung maupun di televisi acap mengundang rasa kagum bagi publik penggemarnya. Setiap minggu, sudah dua tahun lebih, bersama dengan aktor Slamet Raharjo, Butet tampil dalam acara Sentilan-Sentilun di Metro TV.
Teater memang dunia Butet sejak masih muda. Puluhan tahun yang lalu, Butet aktif di sejumlah grup teater di Yogya. Tahun 1977 Butet aktif di Teater Kita-Kita. Tahun 1978-1981 ia aktif di Teater SSRI. Pada tahun yang sama, Butet juga aktif di Sanggarbambu (1978-1981). Di Teater Dinasti, bersama Emha Ainun Najib, dan pimpinan teater dipegang Fajar Suharno dari Bengkel Teater pada tahun 1982-1985, Butet ikut aktif di teater ini.
Di Teater Gandrik, sejak tahun 1985 sampai sekarang, rasanya Butet tidak akan meninggalkan group teater ini. Bahkan, kelompok teater ini memiliki penonton tersendiri, yang bukan dari kalangan teater saja, tapi mampu ‘menggoda’ beragam lapisan masyarakat untuk melihat pertunjukan teater Gandrik.
Butet Kertaredjasa, Leila S. Chudori dan Ons Untoro dari Tembi Rumah Budaya
Kini usia Butet Kertaredjasa 52 tahun. Ia lahir di Yogyakarta 21 November 1961. Sejak usia belasan tahun sampai sekarang, Butet tidak pernah jauh dari kesenian, terutama seni peran. Selain itu Butet pernah menjadi reporter. Kalau kita main ke rumah Butet, di tangga lantai dua rumahnya, setiap tangga dipasangi guntingan wesel kiriman honor. Rupanya, Butet mendokumentasikan bukti penerimaan honor tulisan yang dikirim melalui wesel.
“Untuk tidak melupakan hidup prihatin di masa lalu,” kata Butet Kertaredjasa.
Kini, jika sedang di Yogya, Butet kesehariannya selain bisa ditemui di rumahnya, bisa dikunjungi di Warung Bu Ageng miliknya. Di warung ini, teman-temannya sering mampir menikmati menu masakan istrinya sekaligus bertemu dengan Butet.
Ons Untoro
Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net/
Baca Juga Artikel Lainnya :
- MUSIBAH, MUSIBAH, MUSIBAH(18/03)
- BAHASA JAWA DAN TRADISI JAWA SAAT INI(13/03)
- PANTAI PARANGENDOG: SISI LAIN PANTAI SELATAN BANTUL, YOGYAKARTA(04/03)
- PASAR NGASEM DAN ISU FLU BURUNG(25/02)
- RANGGAWARSITA DAN RAMALANNYA(13/02)
- PEMBANGUNAN TALUD SUNGAI CODE DI YOGYAKARTA(28/01)
- KEBERADAAN GUNUNG MERAPI, MENGUNTUNGKAN SEKALIGUS MENGKHAWATIRKAN(22/01)
- Perhelatan Festival Musik Tembi 2013 Sebentar Lagi Digelar(10/05)
- Membincang Buku Jurnalistik Karya Agoes Widhartono di Radio Eltira Yogyakarta(07/05)
- Siswi Perth College Baca Puisi Di Tembi Rumah Budaya(06/05)