Kunjungan ke Tembi Ala Pramuka

Kunjungan ke Tembi Ala Pramuka

Kunjungan siswa-siswi SD ke Tembi Rumah Budaya pada tanggal 19 Juni 2012 lalu mungkin terasa agak berbeda. Umumnya pengunjung ke Tembi dengan mengendarai kendaraan. Entah itu sepeda motor, mobil, atau bus. Namun SD Blunyahan, Pendowoharjo, Sewon, Bantul melakukannya dengan berjalan kaki. Padahal jarak antara kampus SD Blunyahan dengan Tembi kira-kira 4 kilometer jauhnya. Selain jarak yang cukup jauh yang harus mereka tempuh, cuaca yang cukup panas harus mereka terima di sepanjang perjalanan.

Ratusan siswa-siswi dari SD Blunyahan ini begitu sampai di Pendapa Yudanegaran, Tembi kelihatan begitu kelelahan. Wajah mereka memerha oleh terpaan dinar matahari. Peluh berleleran di dahi dan pipi-pipi mereka. Begitu sampai di pendapa mereka langsung duduk. Bahkan beberapa di antaranya ”nggloso” (tiduran santai) dan menikmati sejuknya suasana di pendapa.

Kunjungan ke Tembi Ala Pramuka

Hebatnya pula mereka menempuh perjalanan sejauh itu dengan berbaris rapi. Ketika sampai di Tembi pun kesan rapi dan disiplin mereka tetap tercermin dengan segala tindakan mereka. Sekalipun anak-anak, mereka telah mengenal disiplin dan ketertiban dengan baik. Mungkin juga karena mereka diajak berjalan kaki dengan ketentuan-ketentuan atau kedisiplinan ala pramuka. Tidak dibiarkan begitu saja, namun dilatih dengan metode kepramukaan yang menyenangkan sekaligus bermanfaat membentuk kepribadian mereka.

Ketertiban anak-anak ini juga terlihat ketika mereka berkumpul dan mendengarkan penjelasan dari guru, pembina, maupun pemandu dari Tembi. Tidak ada kehebohan dan keributan yang berarti sekalipun mereka berjumlah ratusan dan berada dalam satu tempat. Umumnya anak-anak dalam jumlah sekian itu pasti ribut, heboh, semrawut, dan tidak keruan. Namun tidak bagi anak-anak dari SD Blunyahan yang notabene adalah SD dari desa.

Kunjungan ke Tembi Ala Pramuka

Antusiasme mereka dalam kepolosan dan kesederhanaan sebagai anak-anak juga kental. Apa yang tidak mereka ketahui dan menimbulkan rasa penasaran mereka tanyakan dan mereka catat dengan tertib. Hal semacam ini sudah sepantasnya terus dipupuk dan dikembangkan. Belajar ketertiban pada hakikatnya juga belajar konsentrasi atau menyimak, belajar memperhatikan, belajar menghargai orang lain, belajar untuk mengingat, belajar bekerja sama dan toleran, belajar memanajemeni diri sendiri, dan lain-lain. Penanaman hal semacam itu tidak bisa dilakukan dengan serta merta. Tahap demi tahap. Anak-anak SD yang telah dikenalkan pada hal-hal yang demikian akan bertumbuh menjadi pribadi-pribadi yang relatif paham bagaimana harus hidup di tengah masyarakat luas. Paham bagaimana harus mengendalikan nafsu egoismenya.

Anak-anak SD Blunyahan itu datang dengan berbaris. Duduk di pendapa dengan tertib. Tidak membuang sampah sembarangan. Pulang pun mereka lakukan dengan berbaris terlebih dulu dan menyalami semua pemandu, guru, dan pembinanya dengan tertib. Mereka pulang masih dengan berjalan kaki. Berbaris pula sekalipun pada tahap ini mereka melakukannya dengan lebih santai. Kepramukaan yang mereka jalani dan kunjungan mereka ke Tembi tentu akan menjadi pengetahuan dan pengalaman yang mengendap dalam memori mereka. Ke depan hal-hal semacam itu pati akan menjadi referensi yang bermanfaat untuk kehidupan mereka. Baik langsung maupun tidak.

Kunjungan ke Tembi Ala Pramuka

a.sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta