- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Bale-karya-pameran»My Imaginarium Imajinasi Bebas Rio
27 Jul 2011 09:23:00Ruang Imajinasinya sendiri telah diciptakan Rio Setia Monata, artist residence Tembi Rumah Budaya yang ke 7, di Tembi Rumah Budaya Jakarta, beberapa waktu lalu. My Imaginarium dipilih Rio menjadi judul pameran tunggalnya. “Ruang imajinasi ini adalah perjalanan dan sebuah bentuk kebebasan dari kotak-kotak yang membatasi diri saya selama ini. Disini juga saya menciptakan suasana baru yang semoga saja bisa dinikmati,” katanya pada pembukaan pameran.
Rio Setia Monata adalah artist residence Tembi Rumah Budaya ke-7 yang berlatar belakang pendidikan desain interior di Institut Seni Indonesia, Jogjakarta. Selama kurang lebih tiga bulan, Rio bermain-main dengan imajinasinya mengeksplorasi dan menghasilkan 14 karya instalasi yang mewakili dirinya. Dr. Melani Setiawan yang membuka pameran tunggal Rio mengatakan sesuatu yang indah tidak harus melulu sesuatu yang indah dipandang mata, bisa juga mengganggu paradigma yang konvensional di masyarakat.
Sesuatu yang indah tak harus terlihat kulit luarnya saja, tetapi memberikan makna, seperti halnya konsep interior yang ada pada karya-karya Rio Monata. “Seringkali dalam desain produk atau konsep interior yang dipikirkan adalah konsep kenyamanan, kali ini kita disuguhkan bagaimana potret imajinasi yang dikemas dalam karya seni yang variatif, ada lukisan, instalasi dan interior lainnya,” tambah Dr.Meilani. Karya-karya Rio bertajuk My Imaginarium ini cukup tajam dalam mengkritisi nilai-nilai sosial, karya-karya Rio ini cukup memberikah pengaruh khususnya didunia seni rupa, begitu menurut Dr.Meilani.
Berbeda lagi dengan M. Sholahuddin, S, Sn, MT (Kaprodi Desain Interior FSR ISI Jogjakarta) yang mengatakan para penikmat karya-karya Rio in harus dapat mengartikan keindahan dan ‘estetis’ secara arif, karena estetis dalam konteks karya seni tidak hanya bertumpu pada indera visual, namun indera lain yang terkumpul menjadi pengalaman batiniah yang memuaskan (rasa) manusia yang berkepentingan.
Memiliki semangat yang masih segar dan mau bekerja keras, itulah modal untuk semua insan seni khususnya generasi muda yang siap mengusung karya seninya ke ruang publik. Tidak ada ruang yang tertutup segala bisa dilakukan dalam membuat karya. Tetap berimajinasi tanpa batas Rio Monata, karya-karya ini juga akan kembali dipamerkan di Tembi Rumah Budaya Jogjakarta pada Juma, 29 Juli 2011.
Pameran yuk ..!
Natalia S.
Artikel Lainnya :
- Daftar judul(18/03)
- KUDA DI ZAMAN PERANG DIPONEGORO (1825-1830)(01/12)
YOGYA, KESENIAN DAN BENGKEL TEATER RENDRA TAHUN 1970-AN(17/10) - MIE ONGKLOK KHAS WONOSOBO(16/08)
- 29 Juni 2010, Ensiklopedi - ANJLIG(29/06)
- 12 Februari 2011, Adat Istiadat - UPACARA ADAT SAPARAN SENDANG PELEMPOH, GUNTING, GILANGHARJO, PANDAK, BANTUL(12/02)
- PAKAIAN WANITA JAWA DI MASA LALU (ABAD 18)(02/02)
- Poenarbawa. Djilid 1(16/11)
- 28 Januari 2010, Primbon - Midodareni(27/01)
- DOLANAN BI-BIBI TUMBAS TIMUN (PERMAINAN ANAK TRADISIONAL-44)(28/09)