- Beranda
- Acara
- Berita Budaya
- Berita Tembi
- Jaringan Museum
- Karikatur
- Makan Yuk
- Temen
- Tentang Tembi
- Video Tembi
- Kontak Kami
Bale-inap-pulosegaran»GULE BANYAK DI PULO SEGARAN Tembi
12 Jan 2009 03:41:00Menu Pulo Segaran
'GULE BANYAK' DI PULO SEGARAN Tembi
Rasanya, orang sudah mengenal dan mudah mencari daging kambing dan daging sapi. Atau juga ayam goreng maupun bebek goreng. Namun mungkin, jarang menemukan daging angsa atau dalam bahasa Jawa disebut banyak. Di Rumah makan ‘Pulo Segaran’, di kompleks Rumah Budaya Tembi, Jl. Parangtritis Km 8,5, Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul, tersedia menu daging banyak yang dimasak gule maupun goreng. Tamu tinggal pesan ‘gule banyak’ atau ‘goreng banyak’.
Menikmati daging banyak (angsa) dalam bentuk gule, orang bisa mencercap rasa kuah yang gurih dan ada rasa pedasnya sedikit. Warna kuning pada kuah berasal dari kunir dan memberi aroma tersendiri. Karena itu, tidak perlu ragu terhadap kuah yang berwarna kuning, sebab bukan dari zat pewarna, melainkan dari ramuan Jawa. Kuah ‘gule banyak’ memberikan rasa setiap kali menikmati. Dagingnya pun empuk, sehingga tidak repot mengunyahnya. Rasadaging banyak berikut kuah gulenya, kalau pinjam istlah pelaku kuliner Bondan Winarna, ‘mak nyus’.
Daging goreng banyak, hampir tidak beda dengan dageng goreng bebek. Mungkin orang sulit membedakannya. Sambal terasi yang menyertai daging goreng banyak memberikan rasa tersendiri dari menu makanan ‘goreng banyak’.
Harga satu porsi termasuk murah. Bahkan lebih murah di warung-warung kaki lima pinggir jalan. Untuk membeli ‘bebek goreng’ yang mudah ditemukan di tepi jalan-jalan.Warung-warung tersebut biasanya menggunakan tenda, satu porsi Rp 10.000,- itupun belum menyartakan nasi putih. Sementara ‘gule banyak’ di ‘Pulo Segaran’ harganya hanya Rp. 9.000 sudah termasuk sepiring nasi. Jadi, memesan ‘gule banyak’ berikut nasinya lebih murah dibanding ‘bebek goreng’ yang dijual warung kaki lima.Menu ‘goreng banyak’harganya hanya selisih sedikit dibanding ‘bebek goreng’. Di ‘Pulo Segaran’, ‘goreng banyak’ hanya seharga Rp. 11.000 sudah termasuk nasi putih.
Banyak atau angsa adalah jenis binatang berkaki dua, satu ras dengan ayam, bebek, dan menthok. Namun, terasa sulit mencari angsa (banyak). Berbeda dengan ayam atau bebek. Apalagi ada jenis ayam potong. Sehingga warung yang menjual daging ayam kampung biasanya ada keterangannya pada papan namanya, misalnya ‘daging ayam kampung’. Restoran atau warung yang menjual ayam kampung di Yogya tidak banyak. Yang paling banyak adalah menyajikan ayam potong. Susah juga mencari orang yang memelihara angsa. Karena itu ‘gule banyak’ adalah jenis menu yang sulit mencari bahan bakunya.
Di tengah mudahnya orang mencari menu daging ayam dan sejenisnya, daging angsa (banyak), kiranya memberikanpilihan yang lain. Barangkali, hanya di rumah makan ‘Pulo Segaran’ yang menyediakan jenis menu ‘gule banyak’. Selain itu, sesungguhnya ada juga daging tupai. Tupai goreng atau bajing goreng. Menu-menu langka seperti ini memberikan nuansa etnik dan seperti kembali ke ‘masa laloe’.
Orang pasti sudah tahu, bahwa di Yogya ada banyak pilihan menu. Di warung-warung tenda pinggir jalan sampai restoran atau rumah makan untuk kelompok masyarakat tertentu, pilihan selera makan bisa dipuaskan. Namun, ketika hendak memilih daging angsa (banyak), ‘Pulo Segaran’ adalah tempat yang pertama-tama dituju. Karena, di rumah makan inilah apa yang dicari dalam kaitan ‘eksotisme rasa’ akan ditemukan.
Bagi kaum muda, apalagi remaja yang ‘tidak mengenal’ menu etnik, karena terbiasa dengan menu global. Ada baiknya mencoba di rumah makan ‘Pulo Segaran’ memesan ‘gule banyak’ atau jenis daging lain, yang sulit ditemukan di warung-warung yang ada di Yogya. Sekali waktu, mengenali ‘masa laloe’ untuk memahami kekinian. Dari menu makanan hal seperti itu bisa ditempuh. Dan rumah makan ‘Pulo Segaran’ adalah start untuk menempuhnya.
Ons Untoro
Artikel Lainnya :
- Mangun Negara Bupati Bantul Pertama(21/07)
- Denmas Bekel(07/04)
- DOLANAN BENGKAT(11/10)
- DAFTAR BUKU PERPUSTAKAAN RUMAH BUDAYA Tembi(04/11)
- SUMUR KASATAN BANYU(07/06)
Selamat dan Sukses(03/03) - Profil Pangeran Diponegoro Dalam Busana yang Berbeda, 1807(13/03)
- 23 Nopember 2010, Bothekan - KAYA BISA NGONTRAGAKE GUNUNG(23/11)
- 8 Februari 2011, Kabar Anyar - MAHASISWA DAN SEPEDA MOTOR(08/02)
- Makam Gajah Namun Bukan untuk Menguburkan Gajah(19/09)