Mbedhah Negara Mboyong Putri

Dalam konteks sekarang mungkin dapat juga dilihat pada negara atau bangsa yang hidupnya hanya didikte oleh bangsa atau negara lain. Atau negara yang tak berkutik ketika warganya dianiaya oleh negara lain karena merasa tergantung secara ekonomi dengan negara penganiaya.

Mbedhah Negara Mboyong Putri

Pepatah Jawa di atas secara harafiah berarti membedah negara memboyong putri (wanita).

Pepatah Jawa ini secara umum sering digunakan atau diucapkan oleh para raja atau penguasa Jawa di masa lampau. Pepatah ini menjadi penyemangat atau bahkan pegangan bagi suatu kerajaan untuk menaklukkan kerajaan lain. Hal itu dilakukan untuk memperluas wilayah, menunjukkan kejayaan, menunjukkan superioritas (supremasi), mencapai kemakmuran yang lebih luas, memperkuat diri, dan sebagainya.

Jika ada sebuah kerajaan atau negara mampu menaklukkan kerajaan lain dan memboyong putri-putri milik kerajaan tersebut, maka kerajaan yang bersangkutan akan dianggap atau diakui sebagai kerajaan yang superior, disegani, bahkan ditakuti.

Putri-putri milik suatu kerajaan di samping menjadi lambang kemewahan dan kekayaan kerajaan, juga menjadi lambang kehormatan bagi kerajaan yang bersangkutan. Jika putri-putri milik mereka berhasil diboyong oleh kerajaan lain, maka sebenarnya secara simbolik maupun faktual, kehormatan dari kerajaan tersebut telah ikut diboyong atau berpindah pada kerajaan lain.

Mbedhah negara mboyong putri di masa lampau bukan semata-mata diartikan sebagai penaklukan atas sebuah wilayah, perampasan kekayaan dan kedaulatan, namun sekaligus penyitaan akan kehormatan dari wilayah yang ditaklukkan.

Dalam konteks sekarang mungkin dapat juga dilihat pada negara atau bangsa yang hidupnya hanya didikte oleh bangsa atau negara lain. Atau negara yang tak berkutik ketika warganya dianiaya oleh negara lain karena merasa tergantung secara ekonomi dengan negara penganiaya. Kelihatannya merdeka tetapi tidak berdaya apa-apa dalam segala macam hal.

a.sartono




Artikel Lainnya :



Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta