Keris Tangguh Blambangan
di Museum Tembi Rumah Budaya

Keris koleksi Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta, sumber foto: Suwandi/tembi
Keris Tangguh Blambangan kode KKL-06

Keris adalah salah satu jenis koleksi yang ada di Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta. Ada sekitar 300 keris yang ada di museum ini. Dua di antaranya memiliki tangguh Blambangan. Menurut istilah dalam perkerisan, tangguh semacam perkiraan pembuatan. Perkiraan pembuatan biasanya disesuaikan dengan kerajaan yang pernah ada di Jawadan di Nusantara. Sebab pada zaman itu, setiap kerajaan memiliki empu dan memiliki kekhasan masing-masing pada keris yang dibuatnya.

Keris koleksi Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta, sumber foto: Suwandi/tembi
Keris Tangguh Blambangan kode KKL-06 berpamor kulit semangka

Kerajaan Blambangan ada di Jawa Timur, tepatnya di pesisir timur JawaTimur, berbatasan dengan Pulau Bali. Kerajaan ini diyakini telah ada sebelum Kerajaan Majapahit. Kerajaan ini sifatnya berdaulat dan tidak dikuasai oleh kerajaan lainnya. Pada zaman kerajaan Blambangan ini hidup empu-empu pembuat keris. Mereka memiliki kekhasan tersendiri dalam membuat kerisnya. Maka keris yang dibuat atau mempunyai bentuk mirip keris yang dibuat oleh empu zaman Kerajaan Blambangan disebut keris Tangguh Blambangan.

Keris koleksi Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta, sumber foto: Suwandi/tembi
Keris Tangguh Blambangan kode KKL-06 rangka model Gayaman Solo

Pada Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta, keris yang memiliki tangguh Blambangan ada 2 buah. Pada daftar inventarisasi, keris ini berkode KKL-06 dan KTU-16. Keris Tangguh Blambangan kode KKL-06 memiliki panjang bilah 40 cm. Diukur bilahan dengan pegangannya mempunyai panjang 51 cm. Jika keris dimasukkan pada warangka atau sarungnya mempunyai panjang 51 cm pula. Sementara lebar bilah keris bagian tengah 3 cm.

Keris koleksi Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta, sumber foto: Suwandi/tembi
Keris Tangguh Blambangan kode KTU-16

Keris Tangguh Blambangan kode KKL-06 ini memiliki dapur atau bentuk bilah yaitu lurus. Dalam istilah perkerisan juga disebut berbentuk lajer. Keris ini memiliki pamor yaitu kulit semangka. Pamor dapat diibaratkan hiasan putih yang ada di tengah bilah. Sementara rangka keris bermodel gayaman Solo. Sarung keris ini terbuat dari kayu Timoho. Anda bisa memperhatikan dengan seksama pamor keris bertangguh Blambangan kode KKL-06 seperti pada gambar.

Keris koleksi Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta, sumber foto: Suwandi/tembi
Keris Tangguh Blambangan kode KTU-16, Pamor Adeg

Sementara sebuah keris lain yang bertangguh Blambangan adalah keris dengan kode KTU-16. Keris ini memiliki panjang bilah 26 cm. Jika diukur panjang bilah dengan pegangannya memiliki panjang 36 cm. Jika dimasukkan dalam sarung keris, maka keris ini memiliki panjang 44 cm. Sementara lebar pada pangkal keris adalah 4,5 cm. Di bagian tengah memiliki lebar 2 cm. Keris Tangguh Blambangan yang kedua ini ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan keris pertama.

Keris koleksi Museum Tembi Rumah Budaya Yogyakarta, sumber foto: Suwandi/tembi
Keris Tangguh Blambangan kode KTU-16 rangka model Gayaman Solo

Keris kode KTU-16 ini memiliki dapur yaitu tilam upih dan bentuk keris adalah lurus. Pamor keris adalah Adeg. Sementara sarung keris atau rangka bermodel gayaman Solo. Kayunya dibuat dari jenis kayu mangga. Jika diperhatikan dengan seksama, keris ini termasuk anggun.

Jika ingin lebih mengetahui dengan detail, silakan berkunjung ke museum.

Naskah & foto:Suwandi



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta