Outbond Budaya TK Taman Indriya Tamansiswa Jetis di Tembi
20 May 2015 Anak-anak TK kecil, besar, dan PAUD dari Taman Indriya Tamansiswa Yogyakarta berjumlah 66, begitu bersemangat ketika mereka menuju ke sawah untuk melakukan kegiatan menanam padi dan membajak sawah. Mereka melakukan kegiatan outbond budaya ke Tembi pada hari Rabu 13 Mei 2015 didampingi oleh guru dan orang tuanya.
Bermain menara kayu
Anak-anak TK kecil, besar, dan PAUD dari Taman Indriya Tamansiswa Yogyakarta berjumlah 66, begitu bersemangat ketika mereka menuju ke sawah untuk melakukan kegiatan menanam padi dan membajak sawah. Mereka melakukan kegiatan outbond budaya ke Tembi pada hari Rabu 13 Mei 2015 didampingi oleh guru dan orang tuanya. Mereka ingin merasakan sendiri membajak sawah dan menanam padi sebagai kegiatan belajar mengenal alam, tema dari outbond kali ini.
Tidak terkecuali apa yang dialami oleh Satria dan Zaki, dua anak TK ketika keduanya tiba di pematang sawah untuk ikut membajak sawah dan naik kerbau.
“Pak aku dulu yang naik ya Pak?” rengek Zaki kepada pemandu Tembi.
Bermain estafet kelereng
“Sebentar, antri dulu ya! Nanti semua dapat giliran membajak dengan kerbau,” jawab pemandu Tembi.
Sambil menunggu naik bajak kerbau, keduanya diajak ngobrol. “Sebelumnya sudah pernah membajak sawah belum?” tanya Tembi.
Membajak sawah
“Aku belum pernah Pak. Kalau naik mobil sering,” jawab Satria singkat sambil terus memperhatikan temannya yang lagi membajak sawah.
Setelah menunggu giliran, akhirnya Zaki dan Satria mendapat giliran membajak sawah. Mereka begitu senang mengikuti kegiatan ini. Bahkan pada kesempatan itu, keduanya termasuk anak-anak lainnya bermain lumpur. Tetapi ada pula yang menangis karena takut melihat kerbau.
Menanam padi
Begitulah kisah anak-anak TK Taman Indriya Tamansiswa yang sedang melakukan kegiatan outbond budaya di Tembi, merasa senang dan terhibur.
Selain dua kegiatan membajak sawah dan menanam padi, mereka juga melakukan kegiatan bermain-main, seperti membuat menara, kelereng estafet, dan yang mengasyikkan adalah melukis topeng. Bahkan mereka tambah senang, setelah diberitahu bahwa hasil melukis topeng bisa dibawa pulang untuk kenang-kenangan.
Suwandi
Foto: Sartono
Baca Juga
- 22-05-15
Lesmana Mandrakumara, Putra Mahkota Tanpa Mahkota
Walaupun menyandang gelar putra mahkota, ketergantungannya kepada orang lain sangat tinggi, sehingga ia tidak mempunyai inisiatif untuk memutuskan... more » - 22-05-15
Peringatan "Hari Museum Internasional" di Yogyakarta
Hari Museum Internasional yang jatuh setiap tanggal 18 Mei diperingati oleh insan permuseuman baik dalam lingkup internasional, nasional, maupun... more » - 20-05-15
Melihat Sejarah dari Dinamika Rakyat Bawah
Isi buku ini sangat jelas menerangkan berbagai reaksi kalangan bawah terhadap peraturan atau kebijakan pemerintah, juga usaha-usaha pemerintah dalam... more » - 19-05-15
JUDUL BUKU KOLEKSI PERPUSTAKAAN Tembi SERI KE-98
... more » - 19-05-15
Pintu Gerbang Pasar Gambir di Tahun 1931
Majalah Kajawen edisi nomor 70 tanggal 2 September 1931, menampilkan foto bangunan arsitektur khas Lombok di Pasar Gambir, dan foto suasana pembukaan... more » - 18-05-15
Soblok, Alat Dapur dari Aluminium Pengganti Dandang
Fungsi utama soblok sama dengan dandang, yaitu untuk menanak nasi model kukus. Bedanya, dandang perunggu atau kuningan lebih berat dan mahal harganya... more » - 11-05-15
SMP Madania I Parung Bogor Melukis Topeng Kayu
Usai mendapat penjelasan singkat, para siswa itu langsung berpraktek melukis topeng kayu. Melukis topeng atau dalam bahasa Jawa disebut “nyungging”... more » - 07-05-15
Menjelajah ke Museum Radya Pustaka Surakarta (5)
Koleksi pertama yang bisa dilihat di museum ini adalah mata uang dari berbagai negara, seperti Belanda, Hongkong, Amerika, Kanada, India, Denmark,... more » - 02-05-15
Kiprah Paud Mekar Gamping
Mereka tidak didampingi oleh kedua orang tuanya. Hanya beberapa guru saja yang mendampingi mereka. Sengaja mereka dilepaskan untuk mencoba mandiri... more » - 29-04-15
PGTK Khalifah Datang dengan Pakaian Tradisional
Kedatangan mereka masih dalam rangka peringatan Hari Kartini sehingga sebagian dari mereka mengenakan pakaian tradisional dan pakaian yang... more »
Artikel Terbaru
- 23-05-15
Bedhaya Sang Amurwab
Pentas tari ini digelar di tengah konflik internal keraton, setelah Sultan HB X mengeluarkan “sabda raja” dan “dhawuh raja”, yang isinya salah... more » - 23-05-15
Jika Ada Tamu dari T
Jika ada tamu datang ke rumah Anda pada hari Selasa pekan ini dari arah Timur itu perlambang (pertanda) baik, bakal membawa pertolongan. Tetapi jika... more » - 23-05-15
Diskusi Oidipus Sebe
Buku ini diterbitkan bukan sebagai katalog, tetapi lebih sebagai bahan masukan untuk sutradara dalam menafsirkan Oidipus karya Sophocles. Sejumlah... more » - 22-05-15
Lesmana Mandrakumara
Walaupun menyandang gelar putra mahkota, ketergantungannya kepada orang lain sangat tinggi, sehingga ia tidak mempunyai inisiatif untuk memutuskan... more » - 22-05-15
Peringatan "Har
Hari Museum Internasional yang jatuh setiap tanggal 18 Mei diperingati oleh insan permuseuman baik dalam lingkup internasional, nasional, maupun... more » - 21-05-15
Aji Prasetyo Kembali
“Ketika orang membeli karya saya, itu bukan membeli gambarnya. Mereka membeli opini saya. Mereka ternyata suka dengan opini saya walaupun juga banyak... more » - 21-05-15
Sarasvati Paparkan N
Band asal Bandung, Sarasvati siap rilis album mini hasil kolaborasinya dengan band asal Perancis, Gran Kino. Meski berbeda negara kedua band ini... more » - 20-05-15
Outbond Budaya TK Ta
Anak-anak TK kecil, besar, dan PAUD dari Taman Indriya Tamansiswa Yogyakarta berjumlah 66, begitu bersemangat ketika mereka menuju ke sawah untuk... more » - 20-05-15
Melihat Sejarah dari
Isi buku ini sangat jelas menerangkan berbagai reaksi kalangan bawah terhadap peraturan atau kebijakan pemerintah, juga usaha-usaha pemerintah dalam... more » - 20-05-15
24 Tahun Jamaica Caf
Kelompok Akapela Jamaica Café sudah 24 tahun bergelut di bidang musik. Mereka salah satu pelopor musik mulut di Indonesia. Pada dekade 90-an mereka... more »