Pintu Gerbang Pasar Gambir di Tahun 1931

19 May 2015 Majalah Kajawen edisi nomor 70 tanggal 2 September 1931, menampilkan foto bangunan arsitektur khas Lombok di Pasar Gambir, dan foto suasana pembukaan pasar tersebut. Dalam keterangan foto disebutkan bahwa bangunan tradisional itu dibuat oleh seorang arsitek Belanda bernama JH Antonisse, yang dalam majalah itu ditulis Tuwan Antonisse.

Pintu Gerbang Pasar Gambir 1931, sumber foto: Suwandi/Tembi
Foto pembukaan pasar malam, Pasar Gambir Batavia, 
yang dimuat Majalah Kajawen Tahun 1931

Media massa berbahasa dan beraksara Jawa, Majalah Kajawen edisi nomor 70 tanggal 2 September 1931, menampilkan foto bangunan arsitektur khas Lombok di Pasar Gambir, dan foto suasana pembukaan pasar tersebut. Dalam keterangan foto disebutkan bahwa bangunan tradisional itu dibuat oleh seorang arsitek Belanda bernama JH Antonisse, yang dalam majalah itu ditulis Tuwan Antonisse, (halaman 1087).

Mengutip Wikipedia, Pasar Gambir adalah pasar malam yang diadakan setahun sekali di Koningsplein (Lapangan Gambir, sekarang Taman Monumen Nasional), Jakarta. Pasar malam ini pertama kali diselenggarakan pada 1898 untuk memperingati penobatan Ratu Wilhelmina pada 31 Agustus 1898. Setelah itu, Pasar Gambir diadakan setahun sekali, selama satu pekan antara Agustus dan September sebagai perayaan menyambut hari ulang tahun Ratu Wilhelmina pada 31 Agustus. Pasar malam ini berhenti diadakan sejak masa pendudukan Jepang tahun 1942.

Pasar malam itu pada awalnya hingga di tahun 1930-an, diramaikan dengan berbagai tontonan, pedagang kaki lima, dan anjungan pameran. Berbagai tontonan ada yang terbuka alias gratis dan ada pula yang membayar. Untuk tontonan gratis, seperti pameran foto-foto hingga layar tancap dengan film Charlie Chaplin. Sementara yang tertutup, penonton harus membayar tiket. Bagi pribumi membayar 10 sen, dan orang Belanda dan asing membayar tiket 25 sen. Di area tertutup penonton bisa melihat pertunjukan-pertunjukan seperti sulap, tong setan, dan dansa.

Pintu Gerbang Pasar Gambir 1931, sumber foto: Suwandi/Tembi
Foto bangunan khas Lombok sebagai pintu gerbang 
Pasar Gambir Batavia yang dimuat 
Majalah Kajawen Tahun 1931

Yang unik dari Pasar Gambir kala itu, setelah memasuki tahun 1920-an, pada pintu gerbang masuk dibuat bangunan-bangunan monumental dengan arsitektur bangunan tradisional Nusantara dan luar. Bangunan itu dibuat dari bahan-bahan lokal, seperti bambu, kayu, daun rumbia. Beberapa bangunan arsitektur tradisional yang pernah dibangun di Pasar Gambir kala itu, antara lain Minangkabau, gapura khas Bali, Dayak, Pagoda, Bangunan Kuno Jepang, dan Lombok.

Pintu Gerbang Pasar Gambir 1931, sumber foto: Suwandi/Tembi
Sampul depan Majalah Kajawen Nomor 70 
Tanggal 2 September 1931

Majalah Kajawen pada edisi tersebut menampilkan foto pintu gerbang bangunan khas Lombok. Sang penulis laporan, yang tidak disebutkan namanya menulis begini: “Pembaca bisa mengagumi arsitektur bangunan pintu gerbang masuk. Tentu akan lebih kagum lagi jika pembaca bisa langsung mengunjungi Pasar Gambir.”

Suwandi

EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 23-05-15

    Bedhaya Sang Amurwab

    Pentas tari ini digelar di tengah konflik internal keraton, setelah Sultan HB X mengeluarkan “sabda raja” dan “dhawuh raja”, yang isinya salah... more »
  • 23-05-15

    Jika Ada Tamu dari T

    Jika ada tamu datang ke rumah Anda pada hari Selasa pekan ini dari arah Timur itu perlambang (pertanda) baik, bakal membawa pertolongan. Tetapi jika... more »
  • 23-05-15

    Diskusi Oidipus Sebe

    Buku ini diterbitkan bukan sebagai katalog, tetapi lebih sebagai bahan masukan untuk sutradara dalam menafsirkan Oidipus karya Sophocles. Sejumlah... more »
  • 22-05-15

    Lesmana Mandrakumara

    Walaupun menyandang gelar putra mahkota, ketergantungannya kepada orang lain sangat tinggi, sehingga ia tidak mempunyai inisiatif untuk memutuskan... more »
  • 22-05-15

    Peringatan "Har

    Hari Museum Internasional yang jatuh setiap tanggal 18 Mei diperingati oleh insan permuseuman baik dalam lingkup internasional, nasional, maupun... more »
  • 21-05-15

    Aji Prasetyo Kembali

    “Ketika orang membeli karya saya, itu bukan membeli gambarnya. Mereka membeli opini saya. Mereka ternyata suka dengan opini saya walaupun juga banyak... more »
  • 21-05-15

    Sarasvati Paparkan N

    Band asal Bandung, Sarasvati siap rilis album mini hasil kolaborasinya dengan band asal Perancis, Gran Kino. Meski berbeda negara kedua band ini... more »
  • 20-05-15

    Outbond Budaya TK Ta

    Anak-anak TK kecil, besar, dan PAUD dari Taman Indriya Tamansiswa Yogyakarta berjumlah 66, begitu bersemangat ketika mereka menuju ke sawah untuk... more »
  • 20-05-15

    Melihat Sejarah dari

    Isi buku ini sangat jelas menerangkan berbagai reaksi kalangan bawah terhadap peraturan atau kebijakan pemerintah, juga usaha-usaha pemerintah dalam... more »
  • 20-05-15

    24 Tahun Jamaica Caf

    Kelompok Akapela Jamaica Café sudah 24 tahun bergelut di bidang musik. Mereka salah satu pelopor musik mulut di Indonesia. Pada dekade 90-an mereka... more »