Mengenal Orang Jawa Karya Niels Mulder
23 Sep 2015Masyarakat Jawa dianggap sebagai masyarakat yang penuh dengan sopan santun, ramah tamah, jarang berterus terang, sangat menjaga perasaan orang lain dan penuh basa-basi.
Judul : Pribadi dan Masyarakat di Jawa
Penulis : Niels Mulder
Penerbit : Pustaka Sinar Harapan, 1996, Jakarta
Bahasa : Indonesia
Jumlah halaman : 192
Masyarakat Jawa adalah masyarakat yang penuh dengan berbagai aturan atau tatakrama. Aturan ini bahkan dimulai sejak masih dalam kandungan. Aturan atau etika yang diajarkan sejak dini ini akhirnya membentuk kepribadian masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa dianggap sebagai masyarakat yang penuh dengan sopan santun, ramah tamah, jarang berterus terang, sangat menjaga perasaan orang lain dan penuh basa-basi.
Orang Jawa juga dididik untuk menghormati orang yang lebih tua. Bahkan sikap anak terhadap orang tua cenderung tunduk tanpa membantah. Berani membantah atau membangkang akan kuwalat atau mendapatkan hal-hal yang buruk. Restu atau izin orang tua adalah sesuatu yang sangat penting.
Orang Jawa dengan caranya sendiri berusaha membangun hubungan yang selaras, serasi dan seimbang dengan orang lain dan juga dunia di sekitarnya. Bila sampai terjadi ketidakseimbangan, maka dengan berbagai cara diupayakan agar seimbang kembali. Tradisi slametan adalah salah satu cara untuk menjaga keseimbangan tersebut.
Bagi masyarakat Jawa, manusia lebih dari sekadar suatu eksponen fisik dari suatu tatanan hidup. Dalam batinnya ia membawa percikan dari hakikat hidup yang menjiwakan kosmos dan dunia. Secara mistik ia adalah suatu mikrokosmos dalam hubungannya dengan makrokosmos.
M. Kusalamani
EDUKASIBaca Juga
- 26-09-15
Jika Pengin Mengenal Jejak Perjuangan Pers
Sebelum menjadi Monumen Pers Nasional, bangunan ini semula adalah Gedung Sasonosuko atau Sositet Mangkunegaran. Gedung ini didirikan oleh KGPAA... more » - 26-09-15
Penampakan Benteng Vredeburg Dulu dan Sekarang
Benteng Vredeburg dibangun pada zaman pemerintahan Sultan Hamengku Buwana I atas permintaan pemerintah Belanda melalui Gubernur dan Direktur Pantai... more » - 25-09-15
Tempolong, Tempat Ludah yang Sudah Ditinggalkan
Selain sebagai tempat ludah, fungsi tempolong pada zaman dahulu juga sebagai tempat untuk peletakan atau tatakan kembar mayang. Kembar mayang adalah... more » - 25-09-15
Mahasiswa/i ACICIS Memasak dengan Kayu Bakar
Ketegangan segera tampak di wajah mereka. Tungku dengan bahan bakar kayu bisa dipastikan selalu menghasilkan kepulan asap yang mengganggu pandangan... more » - 23-09-15
Masjid Pura Paku Alam Yogyakarta (1)
Masjid Pura Paku Alam seluas 144 meter persegi, dengan 4 buah serambi seluas 438 meter persegi. Masjid ini berbentuk segi empat. Ruangan masjid hanya... more » - 22-09-15
Siswa Singapore International School Jakarta Melukis Wayang
Umumnya para peserta kegiatan budaya kali ini antusias belajar budaya. Seperti ketika mereka berlatih gamelan, banyak yang serius. Saking seriusnya,... more » - 21-09-15
Kata Emha Indonesia Bagian dari Desa Saya
Emha mengkritisi agar orang tidak begitu saja menelan mentah-mentah apa yang disebut “modernisasi” dari “perkotaan”. Orang harus bersifat selektif... more » - 18-09-15
Liputan Majalah Kajawen Tahun 1932 Tentang Gedung Kesenian Sobokarti Semarang
Gedung Kesenian Sobokarti dibangun oleh Belanda pada tahun 1930 yang aslinya bernama Volkstheater Sobokarti yang berarti tempat berkarya. Gedung ini... more » - 18-09-15
Yogyakarta Night at the Museum Mengajak Masyarakat Mencintai Museum
Komunitas anak-anak muda ini telah menunjukkan aksi konkret dalam upaya memperkenalkan dan mencintai museum kepada publik. Dengan acara yang... more » - 17-09-15
Jembatan Nambangan-Nangsri, Jembatan Berpintu Air Besar di Bantul
Hal yang menarik dari Jembatan Nambangan-Nangsri ini adalah pintu plat baja yang cukup besar. Pintu ini ditempatkan di ujung jembatan di wilayah... more »
Artikel Terbaru
- 26-09-15
Jika Pengin Mengenal
Sebelum menjadi Monumen Pers Nasional, bangunan ini semula adalah Gedung Sasonosuko atau Sositet Mangkunegaran. Gedung ini didirikan oleh KGPAA... more » - 26-09-15
Penampakan Benteng V
Benteng Vredeburg dibangun pada zaman pemerintahan Sultan Hamengku Buwana I atas permintaan pemerintah Belanda melalui Gubernur dan Direktur Pantai... more » - 26-09-15
Naga Dina Selasa Leg
Selasa Legi, 29 September 2015, kalender Jawa tanggal 15, bulan Besar, tahun 1948 Ehe, hari taliwangke, tidak baik untuk berbagai macam keperluan.... more » - 25-09-15
Macapatan Malam Rabu
Bagi paguyuban karawitan ‘amatiran’ yang ada di kampung-kampung, kesempatan berpentas merupakan saat yang menyenangkan, oleh karenanya mereka ingin... more » - 25-09-15
Tempolong, Tempat Lu
Selain sebagai tempat ludah, fungsi tempolong pada zaman dahulu juga sebagai tempat untuk peletakan atau tatakan kembar mayang. Kembar mayang adalah... more » - 25-09-15
Mahasiswa/i ACICIS M
Ketegangan segera tampak di wajah mereka. Tungku dengan bahan bakar kayu bisa dipastikan selalu menghasilkan kepulan asap yang mengganggu pandangan... more » - 23-09-15
Masjid Pura Paku Ala
Masjid Pura Paku Alam seluas 144 meter persegi, dengan 4 buah serambi seluas 438 meter persegi. Masjid ini berbentuk segi empat. Ruangan masjid hanya... more » - 23-09-15
Mengenal Orang Jawa
Masyarakat Jawa dianggap sebagai masyarakat yang penuh dengan sopan santun, ramah tamah, jarang berterus terang, sangat menjaga perasaan orang lain... more » - 22-09-15
Siswa Singapore Inte
Umumnya para peserta kegiatan budaya kali ini antusias belajar budaya. Seperti ketika mereka berlatih gamelan, banyak yang serius. Saking seriusnya,... more » - 22-09-15
Lukisan Kaca Kontemp
Media kaca dipilih Rina karena sangat menantang kreativitas. Selain itu, ada keunikan teknik di dalamnya. Lukisan kaca memiliki kesan puitik karena... more »