Kata Emha Indonesia Bagian dari Desa Saya

21 Sep 2015

Emha mengkritisi agar orang tidak begitu saja menelan mentah-mentah apa yang disebut “modernisasi” dari “perkotaan”. Orang harus bersifat selektif dan mampu menempatkan diri pada tempat yang semestinya.

Judul : Indonesia Bagian dari Desa Saya 
Penulis : Emha Ainun Nadjib 
Penerbit : Sipres, 1993, Yogyakarta 
Bahasa : Indonesia Jumlah halaman : xviii + 230

Perubahan adalah sebuah hal yang tidak bisa dihindari. Ini disebabkan manusia bersifat dinamis dan selalu ingin (mencoba) hal-hal yang baru. Perubahan ini bisa terjadi pada banyak hal, bisa pada bidang ekonomi, kesenian, religi ataupun sosial masyarakat.

Manusia melakukan suatu perubahan pada umumya karena tuntutan zaman atau mengikuti kemajuan zaman. Ada juga yang karena gengsi atau untuk menaikkan status sosial, sehingga apa yang dilakukan tersebut kadang terasa “kurang tepat” atau “tidak sesuai”.

Masalah-masalah tersebut dikupas secara menarik dalam buku ini oleh budayawan Emha Ainun Nadjib. Emha banyak menyoroti perubahan-perubahan yang terjadi di pedesaan, akibat pengaruh yang dibawa dari daerah perkotaan. Akibat dari masuknya nilai-nilai baru tersebut, nilai-nilai yang selama ini dipegang erat mulai luntur. Memang tidak semua nilai-nilai yang selama ini menjadi pegangan lenyap, tetapi terasa ada yang berkurang.

Emha mengkritisi agar orang tidak begitu saja menelan mentah-mentah apa yang disebut “modernisasi” dari “perkotaan”. Orang harus bersifat selektif dan mampu menempatkan diri pada tempat yang semestinya. Dengan demikian arus “modernisasi” tidak akan membuat seseorang kehilangan jati dirinya.

Kusalamani

EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 26-09-15

    Jika Pengin Mengenal

    Sebelum menjadi Monumen Pers Nasional, bangunan ini semula adalah Gedung Sasonosuko atau Sositet Mangkunegaran. Gedung ini didirikan oleh KGPAA... more »
  • 26-09-15

    Penampakan Benteng V

    Benteng Vredeburg dibangun pada zaman pemerintahan Sultan Hamengku Buwana I atas permintaan pemerintah Belanda melalui Gubernur dan Direktur Pantai... more »
  • 26-09-15

    Naga Dina Selasa Leg

    Selasa Legi, 29 September 2015, kalender Jawa tanggal 15, bulan Besar, tahun 1948 Ehe, hari taliwangke, tidak baik untuk berbagai macam keperluan.... more »
  • 25-09-15

    Macapatan Malam Rabu

    Bagi paguyuban karawitan ‘amatiran’ yang ada di kampung-kampung, kesempatan berpentas merupakan saat yang menyenangkan, oleh karenanya mereka ingin... more »
  • 25-09-15

    Tempolong, Tempat Lu

    Selain sebagai tempat ludah, fungsi tempolong pada zaman dahulu juga sebagai tempat untuk peletakan atau tatakan kembar mayang. Kembar mayang adalah... more »
  • 25-09-15

    Mahasiswa/i ACICIS M

    Ketegangan segera tampak di wajah mereka. Tungku dengan bahan bakar kayu bisa dipastikan selalu menghasilkan kepulan asap yang mengganggu pandangan... more »
  • 23-09-15

    Masjid Pura Paku Ala

    Masjid Pura Paku Alam seluas 144 meter persegi, dengan 4 buah serambi seluas 438 meter persegi. Masjid ini berbentuk segi empat. Ruangan masjid hanya... more »
  • 23-09-15

    Mengenal Orang Jawa

    Masyarakat Jawa dianggap sebagai masyarakat yang penuh dengan sopan santun, ramah tamah, jarang berterus terang, sangat menjaga perasaan orang lain... more »
  • 22-09-15

    Siswa Singapore Inte

    Umumnya para peserta kegiatan budaya kali ini antusias belajar budaya. Seperti ketika mereka berlatih gamelan, banyak yang serius. Saking seriusnya,... more »
  • 22-09-15

    Lukisan Kaca Kontemp

    Media kaca dipilih Rina karena sangat menantang kreativitas. Selain itu, ada keunikan teknik di dalamnya. Lukisan kaca memiliki kesan puitik karena... more »