Jurameya Siluman Setia

27 Oct 2015

Jarameya atau Jaramaya, dalam pewayangan digambarkan sebagai prajineman atau makhluk siluman berwujud raksasa berwajah mrenges (meringis) dan menakutkan. Ia merupakan pengikut setia Bathari Durga yang bertahta di Kahyangan Setragandamayit.

Jarameya atau Jaramaya, dalam pewayangan digambarkan sebagai prajineman atau makhluk siluman berwujud raksasa berwajah mrenges (meringis) dan menakutkan. Ia merupakan pengikut setia Bathari Durga yang bertahta di Kahyangan Setragandamayit, Hutan Krendawahana. Sebagi makluk siluman Jarameya sangat sakti. Sesuai dengan kodratnya, ia hanya bisa disakiti, dikalahkan, tetapi tidak bisa mati. Karena itu Jarameya selalu saja muncul dan menganggu para manusia.

Tugas utama siluman Hutan Krendawahana tersebut adalah mencari pengikut Bathari Durga. Caranya dengan memberi iming-iming keindahan serta kenikmatan duniawi, agar manusia mencecapnya, kemudian memiliki ketergantungan dan akhirnya jatuh pada kuasa kegelapan.

Dibandingkan dengan prajineman-prajineman yang lain Jarameya mempunyai nilai lebih. Dalam mengemban tugasnya, ia tergolong prajineman yang gigih dan pantang menyerah. Para petapa menjadi target utama untuk dapat dijatuhkan ke dalam pencobaan. Karena dengan jatuhnya seorang petapa, orang-orang yang bukan petapa akan dengan mudah menjadi pengikutnya.

Pencapaian yang cukup membanggakan, ketika Jarameya bersama Bathari Durga dapat menarik Dewi Gendari bersama dengan seratus anaknya untuk berjanji setia menjadi pengikutnya sampai akhir dari hidup mereka. Dengan memakai seratus anak Gendari yang dinamakan Kurawa tersebut, Jarameya dapat mengajak banyak orang bernaung di bawahnya. Melalui para kurawa serta bawahannya Jarameya berhasil membunuh banyak orang dalam perang Baratayuda.

Sesungguhnya Jaramaya mempunyai saudara kembar namanya Jurumeya. Kedua prajineman tersebut bisa mancala putra mancala putri, berubah-ubah wujud ketika menemui manusia. Mereka kadang kala berwujud raksasa dalam ukuran besar, dan kadang pula berwujud raksasa bajang berukuran kecil.

Herjaka HS

EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 03-11-15

    Ludruk Puisi Di Temb

    “Ini ludruk puisi garingan, yang sengaja dipentaskan di Tembi Rumah Budaya. Garingan artinya, datang dan pergi biaya sendiri,” ujar Giryadi, salah... more »
  • 03-11-15

    Asal-muasal Nama Tem

    Judul                  : Toponim Kotagede. Asal Muasal Nama Tempat... more »
  • 03-11-15

    Tiga Penyair Dari Ti

    Tiga penyair dari kota yang berbeda tampil di Tembi Rumah Budaya mengisi Sastra Bulan Purnama edisi ke-49, Kamis, 29 Oktober 2015, dengan launching... more »
  • 03-11-15

    Penghargaan Untuk Se

    Pada Kamis, 29 Oktober 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul menggelar acara pemberian penghargaan kepada seniman, kelompok seni, dan... more »
  • 02-11-15

    Berbagi Rasa Dan Sua

    Dalam konser ini Frau mencoba menghadirkan pengalaman baru yang lebih menyeluruh dalam menikmati musik. Frau, atau yang akrab disapa Lani bersama... more »
  • 02-11-15

    David Nurbianto, Men

    Menjadi juara pertama ajang Stand Up Comedy season empat yang diadakan Kompas TV membuat nama David Nurbianto semakin melambung. Selain semakin tenar... more »
  • 02-11-15

    Suratrimantra Gagal

    Suratrimantra mempunyai kesaktian berwujud air semangka sebagai air kehidupannya, seperti kesaktian yang dimiliki Rajamala. Apabila Suratrimantra... more »
  • 31-10-15

    Macapatan Putaran ke

    Di hadapan para pecinta macapat, Paguyuban Karawitan Laras Madya mendapat kesempatan untuk membawakan gendhing-gendhing Jawa melalui keterampilan... more »
  • 31-10-15

    Rabu Paing Hari Tida

    Rabu Paing 4 November 2015, kalender Jawa tanggal 21, bulan Sura, tahun 1949 Jimawal, hari Taliwangke, wuku Wayang, tidak baik untuk berbagai macam... more »
  • 31-10-15

    Kisah Raja Kerajaan

    Buku ini merupakan terjemahan naskah kuno, Banjaransari jilid III. Naskah ini aslinya ditulis dalam huruf Jawa, berbahasa Jawa dan berbentuk prosa.... more »