Gambar Lama Jalan Nagreg yang Legendaris

08 Apr 2016 Foto tahun 1880 ini menunjukkan tentang pegawai bangsa Belanda dengan rombongannya yang tengah berada di Pos Nagreg di wilayah Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Rombongan itu tampaknya tengah melakukan wisata. Waktu itu wisata dilakukan dengan kendaraan berupa kuda atau kereta berkuda. Pos Nagreg terletak di sebuah ruas jalan yang penting dimana di tempat itu biasa dikumpulkan surat-surat (dokumen) untuk diteruskan ke tempat lain.

Pos Nagreg ini pada saat ini juga menjadi salah satu ruas jalan yang sangat penting, yang merupakan penghubung antara Bandung dengan kota-kota di Priangan Timur, seperti Garut, Tasikmalaya dan Ciamis. Daerah ini tempat titik rawan kemacetan pada saat mudik Lebaran, terutama yang melintas jalur selatan.

Ruas jalan/simpang jalan Nagreg dibangun oleh Belanda (Daendels) pada tahun 1808 untuk memenuhi tuntutan infrastruktur yang memadai untuk percepatan informasi, mobilitas militer, pos, barang, jasa, pertahanan, dan lain-lain yang dikenal dengan Jalan Pos dari Anyer-Panarukan yang panjangnya kurang lebih 1.000 kilometer. Pembangunan jalan ini pada tiap-tiap 4,5 kilometer didirikan pos sebagai tempat perhentian penghubung surat-surat/dokumen. Demikian pun dengan Pos Nagreg.

Nagreg kini menjadi sangat terkenal, khususnya bagi bangsa Indonesia yang sering mudik melalui jalur darat karena wilayah ini selalu dilintasi serta menjadi salah satu titik atau ruas jalan yang tidak bisa ditinggalkan untuk disiarkan/diinformasikan ke seluruh pengemudi kendaraan. Simak foto tersebut dan bandingkan dengan kondisi ruas jalan Nagreg (Pos Nagreg) sekarang. Tentu sangat nyata perbedaannya.

a.sartono
sumber: Wachlin, Steven, 1994, Woodbury & Page: Photographers Java, Leiden: KITLV Press.

EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 14-04-16

    Upaya Keras Melestar

    Judul    : Upaya Pelestarian Situs Kota Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur 1983 – 1995 Penulis      :... more »
  • 14-04-16

    100 Puisi Yuliani Ku

    Antologi puisi yang diberi judul ‘100 Puisi Yuliani Kumudaswari’ karya Yuliani Kumudaswari, penyair yang tinggal di Sidoarjo, akan di-launching di... more »
  • 14-04-16

    Menu Vegan Serba Seh

    Makan sehat dan nikmat tentu menjadi dambaan semua orang. Nah, untuk bulan April 2016 ini secara khusus Warung Dhahar Pulo Segaran Tembi Rumah Budaya... more »
  • 13-04-16

    Denmas Bekel 13 Apri

    Denmas Bekel 13 April 2016 more »
  • 13-04-16

    Pameran Keramik Tiga

    Pameran keramik di Tirana House yang berakhir pada 5 April lalu bisa dikatakan sebagai penegasan atas lahirnya sarjana perupa. Perupa yang dihasilkan... more »
  • 13-04-16

    Iqbal, Puisi dan Bio

    Penyair muda penuh bakat ini namanya Iqbal H Saputra, yang biasa dipanggil Iqbal. Lahir di Belitong, 8 November 1989, dan kini tinggal di Yogya.... more »
  • 12-04-16

    Eksplorasi Tanpa Beb

    Berkesenian sejatinya adalah sebuah proses. Penegasan pada proses ini berulang kali disampaikan sejumlah seniman terkemuka, baik sastrawan, pemain... more »
  • 12-04-16

    Bercermin dari Kehan

    Memasuki ruang pamer di Museum Perjuangan Yogyakarta, pertama-tama koleksi yang dihadirkan adalah replika kapal layar VOC, hasil rempah-rempah, dan... more »
  • 12-04-16

    Pameran Seni Rupa Tr

    Tropis: Keragaman Nusantara, itulah tema yang diambil dalam pameran seni rupa bersama angkatan 2014 Pasca-Sarjana ISI Yogyakarta. Pameran... more »
  • 11-04-16

    Sang Anak Pun ikut U

    Dalam pengertian umum foto sering ditempatkan sebagai kesaksian atas satu peristiwa. Lewat foto kita diminta percaya bahwa peristiwa itu benar... more »