Demi Kemerdekaan RI, Candu Pun Dimanfaatkan

05 Oct 2015

Candu juga pernah digunakan pemerintah Republik Indonesia sebagai dana perjuangan. Faktor yang mendorong adalah kondisi sosial, ekonomi dan keuangan yang porak poranda, sementara pemerintah butuh dana cepat.

Judul : Opium dan Revolusi.: Perdagangan dan Penggunaan Candu di Surakarta Masa Revolusi (1945-1950) 
Penulis : Julianto Ibrahim 
Penerbit : Pustaka Pelajar, 2013, Yogyakarta 
Bahasa : Indonesia 
Jumlah halaman : xvii + 157

Opium (candu) bukan merupakan tanaman asli Indonesia dan sejak kapan masuk ke Indonesia belum diketahui dengan pasti. Opium mengandung racun yang dapat melemahkan syaraf dan apabila digunakan secara berlebihan menyebabkan efek mabuk. Opium adalah salah satu komoditas perdagangan Belanda yang sangat menguntungkan. Pada masa kolonial Belanda, daerah Surakarta merupakan salah satu daerah “penghasil” candu yang besar.

Candu juga pernah digunakan pemerintah Republik Indonesia sebagai dana perjuangan. Faktor yang mendorong adalah kondisi sosial, ekonomi dan keuangan yang porak poranda, sementara pemerintah butuh dana cepat. Agar pengelolan candu dapat berjalan lancar pemerintah membentuk kantor-kantor candu di beberapa kota yang dianggap strategis. Kantor pusat pengelolan candu ada di Surakarta dengan nama Kantor Besar Regi Candu dan Garam Surakarta. Kantor ini berada di bawah Kementerian Pertahanan bagian Intendance dan Kantor Kementerian Keuangan.

Dalam pengelolaannya dibantu Kantor Regi Candu dan Garam Kediri serta Kantor Depot Candu dan Obat Yogyakarta. Kantor Regi Candu dan Garam Kediri khusus menyediakan bahan mentah. Candu mentah ini diolah di Wonosari Gunungkidul dan Beji Klaten. Candu setengah matang atau matang kemudian disimpan di Yogyakarta dan Surakarta.

Kantor Besar Regi Candu dan Garam Surakarta mengurusi segala permintaan candu. Misal dari badan-badan perjuangan untuk ditukarkan senjata, bahan pakaian, mata uang asing, atau diselundupkan ke luar negeri terutama Singapura. Juga permintaan candu dari perusahaan atau perorangan. Tentu saja ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi.

Pemerintah melarang masyarakat memiliki candu tanpa ijin dan yang berijin besarnya tidak melebihi yang ditentukan. Dalam jumlah terbatas candu memamg memiliki manfaat, salah satunya mengurangi rasa sakit. Hal ini sering digunakan terutama oleh pejuang yang terluka. Tetapi bila berlebihan candu memiliki efek negatif yang sangat besar dan merusak tubuh. Orang yang sudah ketagihan akan memakai segala cara untuk mendapatkannya.

Dalam prakteknya pelarangan ini tidak efektif karena sanksi bagi pedagang illegal sangat ringan. Mereka tetap menjual secara sembunyi-sembunyi baik di rumah maupun di tempat lain. Pusat penjualan candu illegal di Surakarta adalah Nusukan, Pasar Gede dan Bekonang.

M. Kusalamani

EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 06-10-15

    Didik Nini Thowok Be

    Ia adalah perias yang piawai, ia juga bisa melukis, ia manajer yang baik, ia juga seorang pengajar di berbagai institusi, komedian, pantomimer,... more »
  • 06-10-15

    Kali Ketiga Highfiel

    Seperti dua kali kunjungan sebelumnya, mereka kali ini juga melakukan kegiatan budaya, dengan tujuan agar mereka mengenal budaya lokal Nusantara... more »
  • 05-10-15

    Batik Kudus di Hari

    Setelah peluncuran labelnya ‘Bali Java’ desainer Denny WIrawan membuat aneka kreasi Batik Kudus. Dalam rangka Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2... more »
  • 05-10-15

    Demi Kemerdekaan RI,

    Candu juga pernah digunakan pemerintah Republik Indonesia sebagai dana perjuangan. Faktor yang mendorong adalah kondisi sosial, ekonomi dan keuangan... more »
  • 03-10-15

    Para Penegak Hukum M

    Sastra Bulan Purnama edisi ke-48, yang diselenggarakan Selasa, 29 September 2015 tidak hanya menampilkan para penyair, yang puisinya tergabung dalam... more »
  • 03-10-15

    Rabu Pon Hari Baik d

    Jika Anda tidak mau celaka, jangan menuju ke arah di mana sang naga berada, karena ia akan mencelakai Anda. Apalagi jika ‘naga dina’ bersamaan... more »
  • 03-10-15

    Rumah Kreasi Indones

    JPN Center merupakan lembaga pendidikan nonformal dalam bidang Art & Culture Edutainment. Tujuan lembaga ini untuk membangun masyarakat bermental... more »
  • 02-10-15

    Ketua LPSK Pidato Ke

    Dalam melakukan sosialisasi, kata Semendawai, LPSK pernah menggunakan kesenian wayang kulit. Dari kesenian ini, kita memberi muatan pada pergelaran... more »
  • 02-10-15

    Para Komponis Muda B

    Pada lokakarya yang diselenggarakan di museum Tembi Rumah Budaya, Sabtu, 26 September 2015, KKM 6,5 Composers Collective mengundang komponis tamu... more »
  • 02-10-15

    Aja Mung Mikir Wudel

    Pepatah ini mengimbau agar manusia yang hidup di dunia ini tidak hanya memikirkan kepentingannya sendiri atau egois. Pepatah atau peribahasa Jawa “... more »