Cablek-Cablek Lemut
05 Dec 2015Dari sekian abdi/pembantu, abdi yang bertugas cablek-cablek lemut umumnya adalah orang yang memang tidak memiliki kemampuan khusus yang bisa ditonjolkan/dipersembahkan untuk raja/ratu/majikan.
Pepatah atau peribahasa Jawa di atas secara harafiah berarti tepuk-tepuk nyamuk atau membunuh nyamuk dengan kedua telapak tangan ditepukkan.
Dalam kehidupan para bangsawan atau raja-raja di masa lalu umumnya mereka memiliki cukup banyak abdi dalem (pembantu, hulu balang, dayang-dayang, dan sebagainya). Dari sekian banyak abdi atau pembantu itu ada abdi-abdi khusus yang ditugaskan untuk menjaga dan menemani sang raja/ratu dalam peraduannya. Mereka ada yang ditugaskan untuk nembang (menyanyi), mendongeng, memijat, mengipasi, dan cablek-cablek lemut.
Dari sekian abdi/pembantu, abdi yang bertugas cablek-cablek lemut umumnya adalah orang yang memang tidak memiliki kemampuan khusus yang bisa ditonjolkan/dipersembahkan untuk raja/ratu/majikan. Disuruh nembang ia tidak bisa, disuruh mengipasi tangannya tidak kuat dan tidak terampil, disuruh mendongeng pun referensi dongengnya tidak ada. Pendek kata ia tidak memiliki kemampuan apa-apa. Untuk itulah ia dipekerjakan hanya untuk mengusir atau membunuh nyamuk saat ratu/raja/ tuan berada di peraduan.
Kemampuan mengusir (cablek-cablek) nyamuk dapat dilakukan oleh semua orang sejauh orang tersebut normal fisik dan jiwanya. Kemampuan semacam ini tidak memerlukan pendidikan khusus atau bahkan kursus. Artinya, kemampuan semacam ini tidak membutuhkan kecerdasan apa pun.
a. sartono
EDUKASIBaca Juga
- 08-12-15
Catatan Bung Tomo Tentang Pertempuran Surabaya
Karena terlibat secara langsung, tidak heran apabila Bung Tomo bisa menggambarkan pertempuran Surabaya secara detail. Seperti sebuah peristiwa ketika... more » - 08-12-15
Joglo di Bantul Buatan Tahun 1920 Ini Masih Utuh
Kompleks bangunan rumah joglo milik Raditya Wahyu Kumara ini seluas sekitar 900 m persegi. Luas tanah sekitar 1.960 meter persegi. Rumah ini... more » - 07-12-15
Lampah Kasiswan, Ajaran Budi Pekerti Jawa yang Ditulis oleh Orang Asing
Buku ini tidak dijelaskan bahasa aslinya dan tahun penciptaannya. Namun demikian, terjemahan dalam bahasa Jawa dicetak tahun 1938. Buku terjemahan... more » - 05-12-15
Kesatuan Militer Kebanggaan yang Legendaris
Pasukan Siliwangi pada awal berdirinya tidak tampil sebagaimana idealnya sebuah pasukan. Penampilannya sederhana bahkan bisa dikatakan memprihatinkan... more » - 03-12-15
Penari Tarian Bedaya yang Sakral pada Awal Abad ke-20
Tari Bedaya merupakan tari yang disakralkan di lingkungan Keraton Kasultanan Yogyakarta maupun Kasunanan Surakarta. Salah satu jenis Tari Bedaya yang... more » - 02-12-15
Serat Cemporet, Karya Pujangga Besar Ranggawarsita dalam Versi Bahasa Indonesia
Serat Cemporet awal mulanya ditulis tangan menggunakan aksara dan bahasa Jawa, atau sering disebut manuskrip. Naskah yang isinya sangat puitis... more » - 30-11-15
Gaya Emha Memotret Modernisasi
Emha adalah juga seorang seniman. Adalah hal yang wajar apabila Emha khawatir dunia seni akan mengarah ke arah yang salah. Hanya asal mengikuti pola... more » - 30-11-15
Sawitri (3): Menghadapi Kematian
Selama tiga hari penuh, Sawitri bermatiraga dan berpuasa, agar pada waktunya, saat kematian Setiawan, Sawitri mendapat pertolongan, kekuatan serta... more » - 30-11-15
Pelajar ACICIS Belanja Bahan Ayam Opor di Pasar Kepek
Suasana tawar-menawar pun menjadi kikuk karena masing-masing tidak memahami bahasa yang satu dengan yang lainnya. Bahasa isyarat menjadi penting... more » - 27-11-15
Buku Mardi Kawi, Acuan untuk Para Arkeolog
Buku ini sering menjadi acuan bagi para arkeolog untuk membaca tulisan Jawa Kuna yang ada di relief candi-candi atau di lempeng-lempeng prasasti,... more »
Artikel Terbaru
- 08-12-15
Catatan Bung Tomo Te
Karena terlibat secara langsung, tidak heran apabila Bung Tomo bisa menggambarkan pertempuran Surabaya secara detail. Seperti sebuah peristiwa ketika... more » - 08-12-15
Joglo di Bantul Buat
Kompleks bangunan rumah joglo milik Raditya Wahyu Kumara ini seluas sekitar 900 m persegi. Luas tanah sekitar 1.960 meter persegi. Rumah ini... more » - 07-12-15
Ki Margiono Suguhkan
Ki Margiono (65), dalang senior yang juga dosen Institut Seni Indonesia Yogyakarta jurusan Pedalangan membawakan lakon Kumbakarno Gugur dengan serius... more » - 07-12-15
Lampah Kasiswan, Aja
Buku ini tidak dijelaskan bahasa aslinya dan tahun penciptaannya. Namun demikian, terjemahan dalam bahasa Jawa dicetak tahun 1938. Buku terjemahan... more » - 05-12-15
Cablek-Cablek Lemut
Dari sekian abdi/pembantu, abdi yang bertugas cablek-cablek lemut umumnya adalah orang yang memang tidak memiliki kemampuan khusus yang bisa... more » - 05-12-15
Tergiur Manisnya Bib
Ternyata kemangkiran Adipati Gendrasekti disebabkan oleh karena ia sibuk bersuka ria dengan seorang ledhek (penari) yang bernama Sariti. Bahkan... more » - 05-12-15
Kesatuan Militer Keb
Pasukan Siliwangi pada awal berdirinya tidak tampil sebagaimana idealnya sebuah pasukan. Penampilannya sederhana bahkan bisa dikatakan memprihatinkan... more » - 05-12-15
Sabtu Kliwon Ini Har
Sabtu Kliwon, 12 Desember 2015, kalender Jawa tanggal 29, bulan Sapar, tahun 1949 Jimawal, hari baik untuk berbagai macam keperluan. Namun jika pergi... more » - 04-12-15
Festival Teater Jaka
Tatanan estetika panggung dan tata cahaya menjadi tema besar perhelatan akbar tahunan Festival Teater Jakarta yang ke-43. Bagaimana pekerja teater... more » - 04-12-15
Museum Benteng Vrede
Event museum di malam hari diminati oleh para pengunjung, terutama kaum muda. Apalagi, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tampak begitu romantis... more »