Upaya Memopulerkan Kembali Batik Kudus
28 Oct 2015Awalnya Miranti Serad Ginanjar, penulis buku “Batik Kudus The Heritage” jatuh cinta pada motif dan detail batik Kudus dengan kombinasi warna yang artistik. Dari situlah ia kemudian mencari tahu dan menceritakan sejarah dan peristiwa perjalanan batik Kudus dari masa ke masa sebagai salah satu simbol dari bagian kekayaan budaya di Indonesia lewat sebuah buku.
Buku ‘Batik Kudus The Heritage’ diluncurkan pada 2 Oktober silam bertepatan dengan hari batik nasional. Lantas pada Senin, 26 Oktober 2015 bertempat di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Miranda Ginanjar bersama Ari Juliano Gema (Deputi Fasilitasi HKI & Regulasi Badan Ekonomi Kreatif), Vande (Komunitas Sobat budaya, Gerakan Sejuta Data Budaya), dan Nita Kenzo (Pimpinan Galeri Batik Jawa) membahas isi buku ‘Batik Kudus The Heritage’.
Batik Kudus diperkirakan mulai populer tahun 1880 – 1940-an, kemudian terus berkembang sampai tahun 1970-an. Batik Kudus kalah populer dibanding batik-batik lain, hal ini dikarenakan masyarakatnya yang memilih bekerja di industri. Sejak tahun 1980 produksi batik Kudus semakin menurun.
Miranti Serad Ginanjar bercerita, selain kagum pada motif batik Kudus yang khas dengan motif-motif klasik dengan ornamen rumit, penulis sekaligus Pembina Batik Kudus ini terinspirasi dari seorang kurator asal Jerman, Rudolf Smend. Wanita yang akrab disapa Mira ini menemukan salah satu koleksi Rudolf, batik Kudus yang menjadi rebutan dunia, harganya pun fantastis, mencapai 20 ribu dolar AS.
Rudolf saat ditemui Mira mengatakan batik Kudus sejak 1010 dan 1930 sudah terkenal dengan detailnya, dan hingga Rudolf yang sangat mencintai batik terus menambah koleksi batiknya. Sebagai bentuk kecintaannya, ia membangun sebuah museum batik bernama Galeri Smend di Koln, Jerman, yang sudah ada sejak 1973.
Ada juga cerita pengusaha batik Semarang dan Kudus yang membawa batik mereka ke sebuah pasar malam di London sekitar tahun 1870-an. Saat ini batik-batik tersebut tersimpan rapih di British Museum, Inggris. “Mereka saja mencintai batik, sayang sekali kalau batik Kudus sampai hilang tergerus zaman. Bersama Djarum saya membina dan mengajak anak muda untuk belajar agar batik Kudus semakin berkembang dan kembali populer,” papar Mira.
Dalam buku setebal 272 halaman itu juga diceritakan kekayaan corak dan filosofi batik Kudus, yang mencerminkan percampuran budaya Islam dan Hindu yang dipelopori Sunan Kudus. Posisi Kudus yang berada di jalur perlintasan antara Rembang, yang dulu dikenal sebagai pelabuhan terbesar di Jawa Tengah, menuju pusat Jawa (Solo dan Yogyakarta) menghasilkan percampuran corak dan warna yang beragam.
Ada juga cerita pewarna alami Indigo yang digunakan oleh mayoritas batik di tanah Jawa. Indigo atau yang dikenal dengan nama tarum merupakan pewarna dari jenis polong-polongan yang mampu menghasilkan pewarna biru alami yang tahan lama.
Warna indigo utamanya banyak ditemukan di pewarnaan batik Suku Baduy dan Jawa pesisir kuno, kecuali Lasem yang identik dengan warna merah, warna-warna indigo ini terlihat dalam koleksi-koleksi perancang Denny Wirawan melalui lini Bali Java yang baru saja meluncurkan koleksinya dengan warna-warna dan potongan batik Kudus yang segar dan muda.
Mira berharap buku ini bisa menjadi inspirasi dan dapat mengajak masyarakat untuk lebih mengenal batik Kudus yang merupakan bagian dari batik pesisir dan sejarah batik di Indonesia.
Natalia S.
Berita BUDAYABaca Juga
- 03-11-15
Penghargaan Untuk Seniman Dan Pelestari Budaya Bantul
Pada Kamis, 29 Oktober 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul menggelar acara pemberian penghargaan kepada seniman, kelompok seni, dan... more » - 31-10-15
Merti Bumi Kampung Surocolo, Telah Ada Sejak Zaman Diponegoro
Merti Bumi Kampung Surocolo-Gua Jepang, Pundong, Bantul, selalu dilakukan rutin setiap tahun sekali. Acara tersebut umumnya dilaksanakan pada musim... more » - 30-10-15
Festival Langen Carita 2015 Digelar di Tembi
Festival Langen Carita antarkecamatan ini diikuti oleh peserta berkelompok terdiri dari 50 orang dengan ketentuan pemain sebanyak 25 orang berusia... more » - 22-10-15
Penyerahan Hadiah Lomba Foto Warisan Budaya Kabupaten Bantul 2015 di Tembi
Lomba yang diikuti oleh 48 fotografer dengan jumlah karya sebanyak 175 foto ini akhirnya menghasilkan juara I-III, juara harapan I-III, 5 foto... more » - 21-10-15
Lukisan Kerik Karya Wonny yang Mengajak Peduli Sesama
Lukisan Wonny seperti cermin yang mengajak kita untuk merefleksi kembali hati dan sikap hidup kita yang pada gilirannya mengajak kita untuk semakin... more » - 21-10-15
Hamemayu Hayuning Bawana di Ganjuran
Inti dari Deklarasi Ganjuran adalah mengajak masyarakat untuk membangun pertanian dan pedesaan yang lestari, yang berwawasan lingkungan, murah secara... more » - 19-10-15
Wayang Menatap Masa Depan
Ada 40-an karya seni rupa, yang semuanya menyajikan wayang. Pameran diselenggarakan 14-21 Oktober 2015 di Pendapa Art Space, Jl. Ring Road Selatan,... more » - 13-10-15
Kartun Yang Gelisah Dengan Ekobis Negeri Ini
Pameran kartun yang digelar di pelataran parkir FEB UGM pada 7-10 Oktober 2015 ini secara khusus memang menyoroti persoalan ekonomi dan bisnis yang... more » - 10-10-15
Pameran Batik Peringatan Setahun Yogyakarta Sebagai Kota Batik Dunia
Karya-karya batik yang ditampilkan pada pameran batik kali ini spesial batik-batik khas Yogyakarta, baik menampilkan motif klasik maupun motif... more » - 05-10-15
Batik Kudus di Hari Batik Nasional Karya Deni Wirawan
Setelah peluncuran labelnya ‘Bali Java’ desainer Denny WIrawan membuat aneka kreasi Batik Kudus. Dalam rangka Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2... more »
Artikel Terbaru
- 03-11-15
Ludruk Puisi Di Temb
“Ini ludruk puisi garingan, yang sengaja dipentaskan di Tembi Rumah Budaya. Garingan artinya, datang dan pergi biaya sendiri,” ujar Giryadi, salah... more » - 03-11-15
Asal-muasal Nama Tem
Judul : Toponim Kotagede. Asal Muasal Nama Tempat... more » - 03-11-15
Tiga Penyair Dari Ti
Tiga penyair dari kota yang berbeda tampil di Tembi Rumah Budaya mengisi Sastra Bulan Purnama edisi ke-49, Kamis, 29 Oktober 2015, dengan launching... more » - 03-11-15
Penghargaan Untuk Se
Pada Kamis, 29 Oktober 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul menggelar acara pemberian penghargaan kepada seniman, kelompok seni, dan... more » - 02-11-15
Berbagi Rasa Dan Sua
Dalam konser ini Frau mencoba menghadirkan pengalaman baru yang lebih menyeluruh dalam menikmati musik. Frau, atau yang akrab disapa Lani bersama... more » - 02-11-15
David Nurbianto, Men
Menjadi juara pertama ajang Stand Up Comedy season empat yang diadakan Kompas TV membuat nama David Nurbianto semakin melambung. Selain semakin tenar... more » - 02-11-15
Suratrimantra Gagal
Suratrimantra mempunyai kesaktian berwujud air semangka sebagai air kehidupannya, seperti kesaktian yang dimiliki Rajamala. Apabila Suratrimantra... more » - 31-10-15
Macapatan Putaran ke
Di hadapan para pecinta macapat, Paguyuban Karawitan Laras Madya mendapat kesempatan untuk membawakan gendhing-gendhing Jawa melalui keterampilan... more » - 31-10-15
Rabu Paing Hari Tida
Rabu Paing 4 November 2015, kalender Jawa tanggal 21, bulan Sura, tahun 1949 Jimawal, hari Taliwangke, wuku Wayang, tidak baik untuk berbagai macam... more » - 31-10-15
Kisah Raja Kerajaan
Buku ini merupakan terjemahan naskah kuno, Banjaransari jilid III. Naskah ini aslinya ditulis dalam huruf Jawa, berbahasa Jawa dan berbentuk prosa.... more »