Richard Irwin Meyer, Seniman Amerika Melirik Yogya
Author:editorTembi / Date:19-07-2014 / Sejak memutuskan untuk menjadi seniman Indonesia, ia meninggalkan posisi sebelumnya sebagai art historian. Hal tersebut dilakukan karena ia sudah mencapai titik jenuh pada karya seni rupa yang muncul di puncak modern art pada 1950-an dan disusul fase awal seni rupa kontemporer di Kota New York.
Foto diri Meyer
Richard Irwin Meyer yang lahir 9 April 1950 di Yakima, Washington, Amerika Serikat, menggelar pameran tunggal lukisan di NalaRRoepa Ruang Seni, Karangjati RT 05 RW XI Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta, pada 7 Juli - 21 Juli 2014. Pameran dengan kurator Argus FS dan ditulis oleh Kuss Indarto ini dibuka oleh dokter Oei Hong Djien dari Magelang.
Pada pameran perdana yang dihadiri oleh beberapa seniman ini, Meyer menampilkan 20 lukisan. Sejak memutuskan untuk menjadi seniman Indonesia, ia meninggalkan posisi sebelumnya sebagai art historian. Hal tersebut dilakukan karena ia sudah mencapai titik jenuh pada karya seni rupa yang muncul di puncak modern art pada 1950-an dan disusul fase awal seni rupa kontemporer di Kota New York.
karya Meyer, “Stalking Abstraction”, acrylic on canvas
Setelah memilih menjadi seniman Indonesia khususnya sebagai pelukis, Meyer menyadari betul bahwa basis pengembangan artistik senantiasa bersentuhan dengan budaya setempat. Dalam proses kreatifnya, walaupun Meyer memilih tinggal di Bali, ia malahan mengamati perkembagan seni rupa yang ada di Bandung dan di Yogyakarta. Dari kedua kota tersebut, ia menemukan banyak potensi budaya yang dapat dikembangkan menjadi identitas seni rupa Indonesia.
Pameran tunggal yang digelar ini merupakan sebuah upaya untuk bersentuhan secara langsung dengan titik pusat medan seni rupa Indonesia yaitu Yogyakarta. meskipun demikian ia mengakui bahwa Bandung memiliki hubungan khusus dengan perkembangan seni rupa di New York sejak tahu 1950.
Lukisan diri Meyer
Menyimak karya-karya yang dipamerkan, Meyer berupaya keras untuk melakukan pengingkaran atas kecenderungan seni lukis yang ada di sekitarnya, terutama saat tinggal di New York. Maka inilah buah karya permenungan sekaligus pencarian untuk menghindari dominasi pikirannya tentang abstrakisme (gaya dalam lukisan yang meniadakan ilusi-ilusi bentuk dalam kanvasnya) atau abstraksionisme (karya seni abstrak yang masih menyisakan citra obyek sebagai titik berangkat karya lukisan) yang ada di sekitarnya.
Walaupun karya-karya Meyer tidaklah baru, tampaknya ada konsistensi atas pilihan tersebut. Dari konsistensi itulah ruh karya-karya Meyer dihidupkan. Ada beberapa karya Meyer yang menarasikan tentang dirinya dalam gubahan visual berupa potret-potret diri yang beragam. Goresan-goresan dengan meminimalisasi detail menjadikan beberapa karya jenis ini cukup kuat dan impresif.
Seorang pengunjung di depan karya Meyer
Proses pencarian Richard Irwin Meyer yang adalah orang Amerika, untuk menemukan identitas seni rupa Indonesia di Yogyakarta, kiranya dapat memberi stimulus penciptaan bagi para perupa Yogyakarta, untuk menghasilkan karya-karya yang lebih berakar dan membumi.
Naskah dan foto : Herjaka HS
Berita budayaLatest News
- 21-07-14
Jatayu, Garuda yang
Dengan sisa-sisa keperkasaannya Jatayu berhasil merebut Dewi Sinta dari tangan Rahwana. Namun yang membuat hatinya kecewa adalah kata-kata ketus dari... more » - 21-07-14
Masjid Keraton Banyu
Sumber setempat juga menyebutkan bahwa Masjid Keraton Banyusumurup mula-mula didirikan untuk melengkapi keberadaan makam Pangeran Pekik yang terletak... more » - 21-07-14
Kegembiraan Mahasisw
Sekelompok mahasiswa-mahasiswi dari The National University of Singapore yang menginap di Tembi mencoba bermain gamelan dalam arahan para pemandu... more » - 21-07-14
Diplomasi Kebudayaan
Judul : Diplomasi Kebudayaan. Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang. Studi kasus Indonesia Penulis : Tulus Warsito, Wahyuni... more » - 19-07-14
Orang Wuku Medhangku
Orang wuku Medhangkungan pandai bicara, mantap pendiriannya, penuh syukur, besar rasa kebersamaannya. Ia juga hemat dan pandai mengatur ekonomi.... more » - 19-07-14
I Gusti Ngurah Rai P
Pada pertempuran 20 November 1946 itu, akhirnya I Gusti Ngurah Rai bersama dengan teman-temannya yang berjumlah 1.372 orang, gugur di medan perang... more » - 19-07-14
KURSUS MACAPAT DURMA
Pada bagian ini, serat Centhini mengisahkan kehidupan warok di daerah sekitar Ponorogo. Yaitu kebiasaan para warok memamerkan kesaktian di hadapan... more » - 19-07-14
Richard Irwin Meyer,
Sejak memutuskan untuk menjadi seniman Indonesia, ia meninggalkan posisi sebelumnya sebagai art historian. Hal tersebut dilakukan karena ia sudah... more » - 18-07-14
Rendang Jawa Ala Maj
Resep masakan tradisional Jawa di majalah ini ditulis oleh Pujirah dalam rubrik “Jagading Wanita”. Isi Majalah Kajawen tersebut sekitar 90 % ditulis... more » - 18-07-14
Misteri Perempuan An
Cara dan konsep visualiasi karya-karya Angga ini menunjukkan kepekaannya terhadap perempuan. Ia menyadari kemisteriusan perempuan, dan mencoba... more »