Bandha Bau

27 Jun 2015 Pepatah atau peribahasa Jawa di atas secara harafiah berarti bermodal tenaga saja. Banyak orang yang mengandalkan hidupnya hanya dengan kekuatan otot. Artinya, faktor kepandaian otaknya tidak dominan dalam karya atau kerjanya.

Pepatah atau peribahasa Jawa di atas secara harafiah berarti bermodal tenaga saja.

Pekerjaan atau profesi dan bakat serta kemampuan manusia satu dengan yang lainnya beragam. Ada yang dikaruniai kepandaian (olah pikir), ada pula yang dikaruniai keterampilan dan kekuatan (otot).

Banyak orang yang mengandalkan hidupnya hanya dengan kekuatan otot. Artinya, faktor kepandaian otaknya tidak dominan dalam karya atau kerjanya. Dalam pergaulan masyarakat Jawa lantas muncul ungkapan atau peribahasa yang tujuannya untuk merendahkan diri, yakni bandha bau atau mung pawitan bau. Hal demikian dapat dicontohkan dalam percakapan berikut.

“Kowe nyambut gawe ana ngendi ?” (Kamu bekerja di mana)

“Ah, mung mburuh wae. Bandha bau thok kok.” (Ah, hanya memburuh saja. Bermodalkan tenaga saja)

Hal lain dapat dicontohkan dengan orang yang mengabdi/ikut numpang hidup/ngenger kepada orang lain. Orang yang demikian umumnya juga akan mengatakan bahwa dirinya hanya bandha bau untuk numpang hidup pada orang lain. Artinya, ia memang menyediakan dirinya untuk disuruh kerja atau melakukan apa saja oleh orang yang menampungnya (yang diabdinya).

Kadang-kadang dalam hal demikian harga diri orang yang bersangkutan tidak lagi merasa perlu dipikirkan karena hidupnya sudah digadaikan sepenuhnya pada orang yang menampungnya. Orang yang demikian kadang-kadang juga tidak lagi mau berpikir lagi tentang hakikat baik atau buruk, benar atau salah, adil atau tidak, dari apa yang dilakukan tuan atau orang yang diabdinya yang penting dengan bandha bau (tanpa perlu berpikir) ia bisa numpang hidup pada orang yang dipertuannya.

a.sartono

EDUKASI

Baca Juga

Artikel Terbaru

  • 29-06-15

    Kaligrafi dan Lukisa

    Ketika masuk ke dalam Benteng Museum Heritage, suasana budaya China sangat kental terasa. Pengunjung pun langsung disuguhi karya-karya Edy Widiyanta... more »
  • 29-06-15

    Kajian Menarik tenta

    Serat Angger tersebut memuat tentang hukum material yang terkait hak dan kewajiban subyek hukum. Serat Angger Pradata Awal dan Pradata Akir juga... more »
  • 29-06-15

    Cetakan Roti Tradisi

    Kondisi cetakan roti tradisional koleksi  Museum Tembi masih bagus. Jumlahnya ada 6 buah. Koleksi ini sejak tahun 1999, berasal dari Bapak P... more »
  • 29-06-15

    Upacara Baritan, Ung

    Melalui ternak-ternak mereka, Tuhan telah melimpahkan rezeki bagi warga Desa Pendoworejo. Oleh karenanya warga empat dusun itu sepakat untuk... more »
  • 28-06-15

    Menjelajah ke Museum

    Replika Masjid Agung Demak juga terdapat di museum ini. Replika masjid juga terbuat dari kayu jati, setinggi sekitar 1 meter. Replika Masjid Agung... more »
  • 28-06-15

    Negeri Belanda Raup

    Jan Breman (penulis buku) membuka salah satu lembaran hitam pemerintah Kolonial Belanda ini secara panjang lebar. Dalam buku ini dipaparkan bagaimana... more »
  • 28-06-15

    Prajurit Nyutra Kasu

    Pada masa lalu Prajurit Nyutra merupakan prajurit kelangenan, bukan untuk maju perang. Tugas utamanya adalah sebagai pengawal tamping dalam Upacara... more »
  • 27-06-15

    Sukses Karier Orang

    Selasa Kliwon, 30 Juni 2015, kalender Jawa tanggal 13, bulan Pasa, tahun 1948 Ehe, hari baik untuk berbagai macam keperluan. Orang yang lahir pada... more »
  • 27-06-15

    Abilawa (1) :‘Jagal’

    Abilawa adalah sosok pemuda perkasa pembantu Jagal Welakas juru masak istana Wirata. Sehari-hari tugasnya sebagai jagal, menyembelih hewan ternak... more »
  • 27-06-15

    Naik Commuter Line S

    Dekor dengan tema museum sejarah transportasi  dibuat dengan tujuan untuk mengedukasi pengguna commuter line tentang perkembangan transportasi... more »