Rainforest Music Festival 2014: Ada Tarian Perang Suku Maori

Author:editorTembi / Date:18-07-2014 / Hentakan kaki yang keras, tepukan tubuh yang berirama ditambah nyanyian keras menjadi kekuatan tarian perang suku Maori, Selandia Baru. Juluran lidah sambil membelalakan mata menjadi simbol keberanian dari tarian ini.

Tarian Perang Di Rainforest Music Festival
Horomona Horo memainkan instrumen tiup

Tak hanya panggung musik yang meriah, berbagai workshop yang ada di Festival Musik Rainforest, Sarawak, menyuguhkan berbagai seni dan budaya dari banyak negara, salah satunya adalah Horomona Horo, musisi dan komposer dari suku Maori, Selandia Baru. Dia juga praktisi ‘Taonga puoro’ istilah untuk alat musik tradisional Maori yang meliputi seruling, terompet, dan instrumen perkusi.

Di hari kedua festival, pria kelahiran 1978 ini memberikan workshop tarian perang suku Maori yang penuh energi. Suku ini datang ke New Zealand sekitar 10.000 tahun lalu dari Kepulauan Polinesia. Sebutan mereka adalah ‘Tangata Whenua’ yang artinya penduduk asli New Zealand.

Ciri-ciri fisik orang Maori sama seperti orang Polenesia pada umumnya; berambut hitam bergelombang, hidung pesek dan bibir tebal. Kontak mereka dengan pendatang Eropa pada tahun 1800-an. Sejak itu terjadi banyak kawin campur antara wanita dari suku Maori dengan pria dari Eropa. Mungkin karena ini, fisik Horomona berbeda selain tinggi berambut ikal dan putih, hidungnya mancung dan tentunya ganteng.

Tarian Perang Di Rainforest Music Festival
Membelalakkan mata dan menjulurkan
lidah dalam tarian Haka,
foto: dok.pribadi

Dalam setiap tampilannya, Horo selalu mengenakan pakaian khas Maori, yakni bawahan rumbai serta bertelanjang dada yang dihiasi kumpulan kayu hingga terlihat seperti rompi. Tentu setengah badan kebawah yang penuh tato. Motif tato Horo berupa spiral yang biasanya dipahatkan pada wajah, pantat dan kaki. Horo sendiri hanya menato bagian tubuh ke bawah, wajahnya dibiarkan bersih. Tatto ini merupakan simbol dari perjalanan hidup orang-orang Maori.

Saat memulai workshop, Horo memanggil beberapa peserta untuk ikut menari bersamanya di atas panggung. Satu persatu peserta disambut dengan unik oleh Horo. Ia menyentuhkan hidungnya ke peserta, ini disebut Hongi, upacara penyambutan ‘sharing breath’ yang artinya kita diterima sebagai teman.

Horo kemudian memulai tariannya. Gerakannya tidak terlalu sulit, difokuskan pada hentakan kaki sambil sesekali berteriak. Tarian Haka ini biasanya dilakukan para ksatria suku Maori sebelum pergi berperang. Selain berfungsi mengundang kekuatan magis, juga berfungsi menakuti lawan. Saat diarahkan menjulurkan lidah sepanjang-panjangnya atau disebut dengan Pukana, dengan mata melotot, Horo menjelaskan bagian ini harus terlihat seperti kita akan memakan musuh kita hidup-hidup.

Tarian Perang Di Rainforest Music Festival
Peserta workshop tari Haka di Rainforest Music Festival

Syair tarian diucapkan Horo dengan suara lantang. Syair itu mengisahkan leluhur dan peristiwa dalam sejarah suku tersebut. Horo mengucapkan syair dan peserta ikut menggerakan tubuh penuh semangat. Sesekali Horo berhenti dan tertawa karena melihat peserta salah menggerakan bagian tubuhnya.

Tarian Haka masih dipentaskan dalam upacara dan perayaan suku Maori. Tarian ini juga digunakan untuk menantang lawan di arena olahraga, salah satunya New Zealand’s All Blacks selalu melakukan tarian ini sebelum memulai pertandingan rugby.

Naskah dan foto:Natalia S

Berita budaya

Latest News

  • 21-07-14

    Jatayu, Garuda yang

    Dengan sisa-sisa keperkasaannya Jatayu berhasil merebut Dewi Sinta dari tangan Rahwana. Namun yang membuat hatinya kecewa adalah kata-kata ketus dari... more »
  • 21-07-14

    Masjid Keraton Banyu

    Sumber setempat juga menyebutkan bahwa Masjid Keraton Banyusumurup mula-mula didirikan untuk melengkapi keberadaan makam Pangeran Pekik yang terletak... more »
  • 21-07-14

    Kegembiraan Mahasisw

    Sekelompok mahasiswa-mahasiswi dari The National University of Singapore yang menginap di Tembi mencoba bermain gamelan dalam arahan para pemandu... more »
  • 21-07-14

    Diplomasi Kebudayaan

    Judul : Diplomasi Kebudayaan. Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang. Studi kasus Indonesia  Penulis : Tulus Warsito, Wahyuni... more »
  • 19-07-14

    Orang Wuku Medhangku

    Orang wuku Medhangkungan pandai bicara, mantap pendiriannya, penuh syukur, besar rasa kebersamaannya. Ia juga hemat dan pandai mengatur ekonomi.... more »
  • 19-07-14

    I Gusti Ngurah Rai P

    Pada pertempuran 20 November 1946 itu, akhirnya I Gusti Ngurah Rai bersama dengan teman-temannya yang berjumlah 1.372 orang, gugur di medan perang... more »
  • 19-07-14

    KURSUS MACAPAT DURMA

    Pada bagian ini, serat Centhini mengisahkan kehidupan warok di daerah sekitar Ponorogo. Yaitu kebiasaan para warok memamerkan kesaktian di hadapan... more »
  • 19-07-14

    Richard Irwin Meyer,

    Sejak memutuskan untuk menjadi seniman Indonesia, ia meninggalkan posisi sebelumnya sebagai art historian. Hal tersebut dilakukan karena ia sudah... more »
  • 18-07-14

    Rendang Jawa Ala Maj

    Resep masakan tradisional Jawa di majalah ini ditulis oleh Pujirah dalam rubrik “Jagading Wanita”. Isi Majalah Kajawen tersebut sekitar 90 % ditulis... more »
  • 18-07-14

    Misteri Perempuan An

    Cara dan konsep visualiasi karya-karya Angga ini menunjukkan kepekaannya terhadap perempuan. Ia menyadari kemisteriusan perempuan, dan mencoba... more »