Pentas Panembrama dalam Acara Peringatan “Mendhak Sepisan”
11 Jun 2016 Sebagian masyarakat Jawa khususnya yang beragama Islam, untuk memperingati orang meninggal, biasa melakukan doa tahlil dan Yasinan. Namun baru-baru ini di daerah Piyungan, Bantul, DIY ada peringatan orang meninggal, bukan hanya mengadakan doa tahlil dan Yasinan saja, tetapi juga mengadakan gelar seni sastra yang diwujudkan dalam pentas penambrama. Intinya sama, yakni memohon kepada Tuhan Pencipta Alam, agar arwah orang yang meninggal dapat diterima di sisi-Nya, segala amalan diterima dan segala dosa diampuni.Gelar pentas seni sastra dalam rangka memperingati meninggalnya arwah seseorang itu dilakukan oleh seorang penduduk di Piyungan bernama Sudyarsana atau sering dipanggil Pak Sudi. Pentas seni sastra panembrama digelar hari Sabtu malam, 4 Juni 2016 dalam rangka memperingati setahun meninggalnya istri tercinta, yakni bernama Ibu Suharti. Dalam tradisi Jawa, setahun meninggalnya arwah sering disebut “mendhak sepisan”. Doa tahlil dan Yasinan digelar usai sholat Isyak. Usai itu digelar pentas seni sastra panembrama. Kebetulan Pak Sudi adalah anggota kelompok panembrama.
Pengisi gelar seni sastra panembrama adalah sebuah paguyuban seni budaya bernama Sekar Pangawikan, pimpinan Bambang Nursinggih, yang beralamat di Minomartani, Sleman. Dalam pentas seni sastra tersebut ditembangkan berbagai seni sastra, seperti geguritan, tembang macapat yang dipadu dengan seni panembrama. Dibawakan oleh 8 pemain yang berpakaian budaya adat Jawa. Isi kidung berkaitan dengan arwah orang yang meninggal, dalam hal ini diberi judul “Kidung Memule Swargi Suharti”.
Dalam pentas seni sastra diawali dengan tembang Pangkur, yang berisi agar semua makhluk halus menyingkir dari tempat ini agar prosesi pentas seni sastra bisa berjalan lancar, dijauhi dari segala hal yang mengganggu. Isi tembang tersebut penjabarannya seperti ini “Singgah-singgah kala singgah, pan suminggah durga kala sumingkir, sing a ama sing awulu, sing suku sing asirah, sing atenggah lawan kala sing abuntut, padha sira suminggaha, muliha mring asal neki”.
Semua pemain silih berganti menembangkan macapat, panembrama, dan geguritan. Pentas seni sastra diakhiri dengan tembang “Ilir-Ilir” yang syair lengkapnya telah diubah demikian” “Ilir-ilir, ilir-ilir, telenging ati kumitir, bebaratan katiwasan, pugut gothang kalayatan, jaka lara tunggul jati, gumiwang dadi bayangan, singa lena singa lali, suduk watang jati lanang”.
Pentas seni sastra panembrama dengan durasi sekitar 30 menit, berjalan dengan lancar dan kidmat. Ada lebih dari 80 tamu memdatangi acara ini, termasuk keluarga besar Bapak Sudi. Mereka ikut terhanyut dalam suasana pentas seni sastra yang menyayat hati. Mengenang kepergian Ibu Suharti. Usai pentas panembrama dilanjutkan dengan lantunan tembang macapat hingga tengah malam.
Pentas seni sastra panembrama semacam ini diharapkan muncul kembali di tengah masyarakat Jawa yang kini sudah kehilangan rohnya.
Naskah dan foto:Suwandi
SENI PERTUNJUKANBaca Juga
- 18-06-16
Ramadhan dalam Puisi di Tembi
Sastra Bulan Purnama edisi ke-57 dalam suasana Ramadhan, karena itu tajuk dari acara tersebut memberikan konteks suasana ‘Ramadhan Dalam Puisi’, yang... more » - 17-06-16
Banjaran Ontorejo, Gambaran Ideal Anak Muda
Seperti tahun sebelumnya, Paguyuban Dalang-dalang Muda Yogyakarta ‘Sukrakasih’ setiap malam Sabtu terakhir pada setiap bulan, menggelar pentas wayang... more » - 15-06-16
Puisi, Cerpen dan Geguritan di Forum Bulaksumuran
Forum Bulaksumuran, satu forum budaya yang diselenggarakan tiap bulan yang mengambil tempat di teras Pusat Studi Kebudayaan Universitas Gadjah Mada,... more » - 09-06-16
Putri Daniswari Menjadi Jampi Puyeng Bagi Penonton
Kadipaten Kediri tiba-tiba menjadi geger karena banyak raja dan adipati dari berbagai tempat menyampaikan lamaran kepada Putri Daniswari, putri dari... more » - 08-06-16
Puisi Mengalun di Lapas Wirogunan
Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, atau yang dikenal dengan sebutan Lapas Wirogunan, letaknya di tengah kota, di Jalan Tamansiswa 6, Yogyakarta.... more » - 04-06-16
Geguritan untuk Pembukaan Pameran di Tembi
Geguritan, puisi yang ditulis menggunakan bahasa Jawa dibacakan untuk pembukaan pameran wayang, yang diselenggarakan 30 Mei – 12 Juli 2016 di Ruang... more » - 03-06-16
Harmony dalam Budaya di Alun-alun Sewandanan Paku Alaman
Mahasiswa-mahasiswi UPN Veteran Yogyakarta Jurusan Ilmu Komunikasi melaksanakan kegiatan cultural show sebagai bentuk kepedulian terhadap kekayaan... more » - 02-06-16
Wasti Dalam Dramatic Reading
Lagi-lagi dramatic reading mengambil cerpen sebagai bahan bakunya dipentaskan untuk mengisi acara Studio Pertunjukan Sastra edisi 128, Sabtu malam 28... more » - 02-06-16
Bunga Penutup Abad Sebagai Apresiasi Karya Pramudya Ananta Toer
Naskah teater ini diadaptasi dari novel ‘Bumi Manusia’ dan ‘Anak Semua Bangsa’ karya Pramoedya Ananta Tour dalam seri novel Tetralogi Pulau Buru.... more » - 30-05-16
Sastra Bunyi dari Gangsadewa
Satu formula perpaduan antara musik dan sastra khususnya puisi dari Gangsadewa disebutnya sebagai Sastra Bunyi. Pertunjukan ini dilakukan Rabu malam... more »
Artikel Terbaru
- 18-06-16
Dewi Nugroho, Pengga
Keluarga besar Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, organisasi museum di Yogyakarta, kehilangan salah satu anggotanya, yaitu Dewi Nugroho (85... more » - 18-06-16
Ramadhan dalam Puisi
Sastra Bulan Purnama edisi ke-57 dalam suasana Ramadhan, karena itu tajuk dari acara tersebut memberikan konteks suasana ‘Ramadhan Dalam Puisi’, yang... more » - 17-06-16
Banjaran Ontorejo, G
Seperti tahun sebelumnya, Paguyuban Dalang-dalang Muda Yogyakarta ‘Sukrakasih’ setiap malam Sabtu terakhir pada setiap bulan, menggelar pentas wayang... more » - 17-06-16
ART|JOG|9, Berusaha
Yogyakarta merupakan kota dengan segudang aktivitas seni yang tinggi, salah satu perhelatan yang selalu dinanti yaitu ART|JOG. Pameran seni... more » - 16-06-16
Begini Seluk Beluk P
Judul : Bauwarna Kawruh Wajang (Wewaton Kawruh Bab Wayang). Djilid II... more » - 16-06-16
Denmas Bekel 16 Juni
Denmas Bekel 16 Juni 2016 more » - 15-06-16
Puisi, Cerpen dan Ge
Forum Bulaksumuran, satu forum budaya yang diselenggarakan tiap bulan yang mengambil tempat di teras Pusat Studi Kebudayaan Universitas Gadjah Mada,... more » - 15-06-16
Penjual Rumput Awal
Berikut ini adalah foto tentang dua orang penjual rumput. Di sisi mereka tampak pikulan yang digunakan untuk mengusung rumput. Selain itu, tampak... more » - 14-06-16
Melihat Impian Pengu
Yogyakarta menjadi salah satu tempat transit pengungsi dari Irak, Myanmar, Afghanistan, dan negara-negara lainnya yang dilanda konflik. Mereka... more » - 14-06-16
Tiga Paket Menu Nasi
Selain aneka puding, khusus di bulan ramadan ini Warung Dhahar Pulo Segaran Tembi Rumah Budaya juga menawarkan menu takjil berupa Paket Sega Jingga,... more »